SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor menginginkan, tidak ada lagi masyarakat melakukan pembakaran lahan dengan alasan untuk pengelolaan lahan pertanian. Pernyataan itu disampaikan bupati seiring dengan diserahkannya alat berat untuk dua kecamatan, yakni Kecamatan Cempaga dan Kecamatan Kota Besi.
“Jangan lagi membuka lahan dengan sistem membakar. Saya tidak ingin ada lagi warga yang harus berurusan dengan kepolisian karena perkara itu,” tegas Halikinnor, Rabu (13/10).
Bupati mengatakan, pengadaan alat berat itu diharapkan dapat menekan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di Kotim, lantaran sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian.
Dikatakannya, kasus karhutla ini menjadi salah satu buah pikiran dan kekhawatiran mereka, terlebih pada musim kemarau. Pasalnya, kasus karhutla ini biasanya dilatar belakangi pengelolaan lahan pertanian dengan cara dibakar, sedangkan struktur tanah di Kotim yang merupakan tanah gambut membuat kegiatan pembakaran lahan kerap tidak terkontrol dan membuat pihaknya harus bekerja ekstra untuk menangani hal tersebut.
Dengan alat ini, kata bupati para petani bisa mengolah lahan dengan lebih mudah, yang sebelumnya terkendala modal atau tenaga sekarang bisa menggunakan alat ini untuk menggarap lahannya.
Dia menambahkan, penyerahan bantuan alat ini merupakan bukti janji kampanye dirinya bersama wakil Bupati Kotim, Irawati. Alat yang diberikan berupa excavator dan Handtraktor yang ia sebut berasal dari merk terkenal, sehingga dinilai cukup canggih, kuat dan dapat berfungsi maksimal.
Di samping untuk menunjang pertanian, peralatan tersebut juga memiliki banyak fungsi. Contohnya, Ekskavator yang juga berfungsi sebagai dozer dapat digunakan untuk mengolah lahan yang dipenuhi semak belukar agar bisa lebih produktif. Fungsi lainnya untuk membersihkan drainase sehingga dapat menjadi solusi banjir, kemudian dapat digunakan untuk membuka jalan baru atau mengatasi jalan yang terputus karen banjir. Bisa juga untuk menormalisasi sungai.