KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Hantaman gelombang pasang yang terjadi tanggal 5 April 2021 lalu, dengan ketinggian gelombang sampai memasuki area pertanian, mengakibatkan petani Desa Palampai juga Cemara Labat, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas gagal panen.
Pasca kejadian musibah bencana itu, sudah dilaporkan kepada dinas terkait. Namun sampai saat ini, masih belum ada bantuan sebagai bentuk perhatian kepada para petani. Hal ini dibenarkan oleh Camat Kapuas Kuala, Inop, saat dikonfirmasi, Senin (4/10) kemarin.
Menurut Inop, terjadinya musibah yang dialami oleh para petani, khususnya petani palawija di dua desa tersebut, gagalnya panen palawija yang siap panen dan tanaman lain, diakibatkan oleh gelombang pasang tinggi yang mengakibatkan air laut masuk ke areal pertanian.
"Ini merendam tanaman yang petani tanam. Karena tanggul yang ada sudah hancur," katanya.
Sebenarnya, lanjut Camat, usai ketua Gapoktan dan masyarakat di dua desa tersebut melaporkan pasca kejadian, hal ini langsung tindaklanjuti ke instansi terkait. Namun sampai saat ini, menurutnya masih belum ada tidaklanjut. Padahal Dinas PUPRPKP Kapuas dan Dinas Pertanian Kapuas sudah datang melihat secara langsung kondisi di lapangan.
"Tapi sesuai dengan informasi yang diterima dari dinas PUPRPKP Kapuas, berkaitan dengan pembangunan tanggul dan bibit tanaman dari Dinas Pertanian Kapuas terkendala dana yang direfocusing. Sehingga tertunda, serta diprioritaskan untuk tahun 2022," tegasnya.
Sebenarnya, kata Inop, para petani tersebut sangat mengharapkan adanya bantuan benih dan pupuk kapur. Selain itu, obat-obatan guna kembali untuk mengolah dan menanami lahan. Sehingga dapat menikmati hasilnya, terlebih saat ini sudah menghadapi musim tanam. Untuk itu, diharapkan setidaknya kepada pihak terkait, agar dapat memberikan bantuan berupa bibit sayur-sayuran guna meringankan beban petani tersebut.
"Jadi saat musim tanam ini, petani di dua desa tersebut dapat kembali bercocok tanam guna menopang kehidupan keluarganya,"pungkasnya.