25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Kawasan Food Estate Minim Penyuluh Pertanian

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kunjungan Komisi II DPRD Kalteng ke kawasan Food Estate atau Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Pulang Pisau, temui berbagai persoalan. Itu di antaranya, penyuluh pertanian yang masih sangat kurang dan produksi yang masih belum maksimal.

Anggota Komisi II DPRD Kalteng Fajar Hariady mengatakan, Komisi II telah melaksanakan kunjungan kerja ke kawasan Food Estate di Pulang Pisau. Secara keseluruhan pembangunan lumbung pangan nasional tersebut sudah cukup baik.

“Untuk saluran irigasi, bibit dan alat pertanian modern bantuan dari pemerintah sudah sangat baik. Kita pun memberikan apresiasi atas dorongan pemerintah dalam pembangunan kawasan Food Estate tersebut,” ucap Fajar, Jumat (12/2).

Baca Juga :  Tunda Paripurna, Kalangan Dewan Siap Terima Aspirasi Mahasiswa

Namun demikian, berbagai persoalan juga ditemukan dalam kunjungan kerja Komisi II DPRD Kalteng di kawasan Food Estate. Persoalan yang dianggap harus segera ditindaklanjuti, yakni minimnya tenaga penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian di kawasan Food Estete satu berbanding dua ribu. 

“PPL atau Penyuluh Pertanian sangat kurang. Idealnya 1 PPL mencover 200/He sawah, tetapi saat ini 1 PPL mencover 2 ribu He sawah,” ujar Sekretaris Fraksi PKB DPRD Kalteng ini.

Komisi II mendorong agar pemerintah dapat menyiapkan penyuluh pertanian untuk kawasan Food Estate tersebut. Pasalnya, kehadiran penyuluh pertanian sangat berpengaruh pada hasil nantinya.

“Kita berharap lulusan SMK pertanian dan lulusan mahasiswa pertanian kita bisa dipersiapkan untuk memenuhi kouta penyuluh pertanian di kawasan food estate tersebut,” harapnya. Wakil Rakyat dari Dapil II Kotim dan Seruyan ini juga meminta, untuk musim tanam bisa lebih diintensifkan menjadi tiga kali. 

Baca Juga :  Perkaya Referensi Raperda Cagar Budaya, DPRD Kalteng Kunjungi Riau

“Perlu juga dilakukan intensifikasi sawah dari dua kali musim tanam menjadi tiga kali musim tanam. Di musim tanam ketiga yang baru diuji cobakan di kawasan food estate tersebut, ada sebagian sawah yang mengalami penurunan hasil panen. Itu dikarenakan cuaca, sehingga padi roboh sebelum memasuki masa panen. Namun hal itu terjadi disemua tempat,” tutup Fajar Hariady. 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kunjungan Komisi II DPRD Kalteng ke kawasan Food Estate atau Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Pulang Pisau, temui berbagai persoalan. Itu di antaranya, penyuluh pertanian yang masih sangat kurang dan produksi yang masih belum maksimal.

Anggota Komisi II DPRD Kalteng Fajar Hariady mengatakan, Komisi II telah melaksanakan kunjungan kerja ke kawasan Food Estate di Pulang Pisau. Secara keseluruhan pembangunan lumbung pangan nasional tersebut sudah cukup baik.

“Untuk saluran irigasi, bibit dan alat pertanian modern bantuan dari pemerintah sudah sangat baik. Kita pun memberikan apresiasi atas dorongan pemerintah dalam pembangunan kawasan Food Estate tersebut,” ucap Fajar, Jumat (12/2).

Baca Juga :  Tunda Paripurna, Kalangan Dewan Siap Terima Aspirasi Mahasiswa

Namun demikian, berbagai persoalan juga ditemukan dalam kunjungan kerja Komisi II DPRD Kalteng di kawasan Food Estate. Persoalan yang dianggap harus segera ditindaklanjuti, yakni minimnya tenaga penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian di kawasan Food Estete satu berbanding dua ribu. 

“PPL atau Penyuluh Pertanian sangat kurang. Idealnya 1 PPL mencover 200/He sawah, tetapi saat ini 1 PPL mencover 2 ribu He sawah,” ujar Sekretaris Fraksi PKB DPRD Kalteng ini.

Komisi II mendorong agar pemerintah dapat menyiapkan penyuluh pertanian untuk kawasan Food Estate tersebut. Pasalnya, kehadiran penyuluh pertanian sangat berpengaruh pada hasil nantinya.

“Kita berharap lulusan SMK pertanian dan lulusan mahasiswa pertanian kita bisa dipersiapkan untuk memenuhi kouta penyuluh pertanian di kawasan food estate tersebut,” harapnya. Wakil Rakyat dari Dapil II Kotim dan Seruyan ini juga meminta, untuk musim tanam bisa lebih diintensifkan menjadi tiga kali. 

Baca Juga :  Perkaya Referensi Raperda Cagar Budaya, DPRD Kalteng Kunjungi Riau

“Perlu juga dilakukan intensifikasi sawah dari dua kali musim tanam menjadi tiga kali musim tanam. Di musim tanam ketiga yang baru diuji cobakan di kawasan food estate tersebut, ada sebagian sawah yang mengalami penurunan hasil panen. Itu dikarenakan cuaca, sehingga padi roboh sebelum memasuki masa panen. Namun hal itu terjadi disemua tempat,” tutup Fajar Hariady. 

Terpopuler

Artikel Terbaru