26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Lolos Final, Ganda No 1 Indonesia Catat Prestasi Terbesar dalam Karier

PROKALTENG.CO-Hari ini (16/1), ganda putri nomor
satu Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mencatat prestasi hebat. Mereka
mengukir pencapaian tertinggi dalam karier mereka di turnamen BWF World Tour.

Greysia/Apriyani lolos ke final Yonex Thailand Open
2020, menjadikan ganda nomor delapan dunia itu untuk kali pertama bermain di
final turnamen level Super 1000.

Memang, persaingan Thailand Open 2020 agak longgar.
Mundurnya Jepang dan Tiongkok membuat ganda putri nomor satu dunia Chen
Qingchen/Jia Yifan serta Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (nomor dua dunia) dan
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (nomor tiga dunia) tidak turun bertanding.

Walau begitu, Greysia/Apriyani pantas diberi kredit.
Sebab, pada semifinal di Impact Arena, Bangkok, hari ini (16/1), mereka
berhasil mengalahkan unggulan ketiga dan ganda putri nomor empat dunia asal
Korea Selatan Lee So-hee/Shin Seung-chan.

Greysia/Apriyani yang kehilangan game pertama, akhirnya menang dalam rubber game dengan skor akhir 15-21, 21-15, dan
21-16. “Kami hanya ingin bermain yang terbaik. Kami tidak banyak berpikir,”
kata Greysia dikutip dari situs resmi BWF.

“Saya merasa sangat emosional bukan cuma karena kami
memenangkan pertandingan, tetapi karena kerja keras yang kami lakukan,” imbuh
pemain senior berusia 33 tahun itu.

Baca Juga :  Joan Mir Luar Biasa, Suzuki Sempurna

Greysia/Apriyani sejatinya memulai pertandingan
dengan buruk. Mereka selalu tertinggal, banyak melakukan kesalahan, dan didikte
total oleh Lee/Shin.

Namun, Greysia/Apriyani bangkit dan menang dengan
merebut dua game sisa.
Greysia/Apriyani bekerja sangat keras dalam pertandingan ini. Mereka baru bisa
memetik kemenangan setelah bertarung hebat selama 1 jam dan 15 menit.

Lee/Shin memang memiliki tipe permainan yang sangat
agresif. Mereka terus menyerang dan menekan Greysia/Apriyani. Tetapi,
Greysia/Apriyani mampu bertahan dengan baik. Terutama pada game kedua dan ketiga.

“Saya kira, tantangan kami hari ini adalah
pertahanan Indonesia,” kata Lee dikutip dari situs resmi BWF. “Tetapi, saya
tetap bahagia karena kami bermain dengan baik dan melakukan persiapan yang juga
baik. Sayang, dalam beberapa momen, pergerakan kami terlalu terburu-buru,”
tambah Lee.

Kalah pada game pertama,
Greysia/Apriyani memutuskan melayani permainan Lee/Shin yang juga agresif.
Mereka tidak banyak mengangkat bola dan konsisten melakukan serangan-serangan
yang sangat intens.

Hasilnya memuaskan bagi ganda Indonesia.
Greysia/Apriyani selalu unggul nyaman. Mereka memimpin 11-6 ketika interval dan
melaju terus dengan keunggulan 21-15 pada game kedua.

Baca Juga :  Utamakan Keselamatan Pemain, FIFA Beri Kelonggaran Pergantian Pemain

Di game penentuan,
pertandingan bertambah seru. Greysia/Apriyani hanya bisa memimpin tipis dalam
situasi 10-9. Tetapi, mereka pelan-pelan melaju dan meninggalkan perolehan
angka lawan.

Dalam posisi 19-16, Greysia/Apriyani tampil taktis
dan tidak membuang-buang peluang menang. Mereka mencetak tiga angka beruntun
dan menutup pertandingan dengan kemenangan dengan skor 21-16.

“Ini adalah penampilan yang bagus bagi kami sebelum
ke Olimpiade,” ucap Greysia.

“Mereka adalah pasangan yang powerful dan mereka terus menyerang kami dan
memukul dengan keras. Pada game kedua,
kami terus melakukan serangan balik dan menyesuaikan dengan kondisi angin. Kami
mendapatkan kepercayaan diri kami lagi setelah menang dalam game kedua itu,” tambah Greysia.

Kemenangan ini semakin menegaskan dominasi
Greysia/Apriyani atas Lee/Shin. Greysia/Apriyani menang empat kali dalam lima
pertemuan. Namun, sebelum duel hari ini, Greysia/Apriyani dikalahkan Lee/Shin
pada ajang Fuzhou China Open 2018.

Pada final besok (16/1), Greysia/Apriyani akan
berhadapan dengan unggulan ketujuh asal Thailand Jongkolphan
Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Mereka mengalahkan seeded keempat
dari Korea Selatan Kim So-yeong/Kong Hee-yong dalam rubber game dengan
skor 21-17, 17-21, 22-20.

PROKALTENG.CO-Hari ini (16/1), ganda putri nomor
satu Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mencatat prestasi hebat. Mereka
mengukir pencapaian tertinggi dalam karier mereka di turnamen BWF World Tour.

Greysia/Apriyani lolos ke final Yonex Thailand Open
2020, menjadikan ganda nomor delapan dunia itu untuk kali pertama bermain di
final turnamen level Super 1000.

Memang, persaingan Thailand Open 2020 agak longgar.
Mundurnya Jepang dan Tiongkok membuat ganda putri nomor satu dunia Chen
Qingchen/Jia Yifan serta Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (nomor dua dunia) dan
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (nomor tiga dunia) tidak turun bertanding.

Walau begitu, Greysia/Apriyani pantas diberi kredit.
Sebab, pada semifinal di Impact Arena, Bangkok, hari ini (16/1), mereka
berhasil mengalahkan unggulan ketiga dan ganda putri nomor empat dunia asal
Korea Selatan Lee So-hee/Shin Seung-chan.

Greysia/Apriyani yang kehilangan game pertama, akhirnya menang dalam rubber game dengan skor akhir 15-21, 21-15, dan
21-16. “Kami hanya ingin bermain yang terbaik. Kami tidak banyak berpikir,”
kata Greysia dikutip dari situs resmi BWF.

“Saya merasa sangat emosional bukan cuma karena kami
memenangkan pertandingan, tetapi karena kerja keras yang kami lakukan,” imbuh
pemain senior berusia 33 tahun itu.

Baca Juga :  Joan Mir Luar Biasa, Suzuki Sempurna

Greysia/Apriyani sejatinya memulai pertandingan
dengan buruk. Mereka selalu tertinggal, banyak melakukan kesalahan, dan didikte
total oleh Lee/Shin.

Namun, Greysia/Apriyani bangkit dan menang dengan
merebut dua game sisa.
Greysia/Apriyani bekerja sangat keras dalam pertandingan ini. Mereka baru bisa
memetik kemenangan setelah bertarung hebat selama 1 jam dan 15 menit.

Lee/Shin memang memiliki tipe permainan yang sangat
agresif. Mereka terus menyerang dan menekan Greysia/Apriyani. Tetapi,
Greysia/Apriyani mampu bertahan dengan baik. Terutama pada game kedua dan ketiga.

“Saya kira, tantangan kami hari ini adalah
pertahanan Indonesia,” kata Lee dikutip dari situs resmi BWF. “Tetapi, saya
tetap bahagia karena kami bermain dengan baik dan melakukan persiapan yang juga
baik. Sayang, dalam beberapa momen, pergerakan kami terlalu terburu-buru,”
tambah Lee.

Kalah pada game pertama,
Greysia/Apriyani memutuskan melayani permainan Lee/Shin yang juga agresif.
Mereka tidak banyak mengangkat bola dan konsisten melakukan serangan-serangan
yang sangat intens.

Hasilnya memuaskan bagi ganda Indonesia.
Greysia/Apriyani selalu unggul nyaman. Mereka memimpin 11-6 ketika interval dan
melaju terus dengan keunggulan 21-15 pada game kedua.

Baca Juga :  Utamakan Keselamatan Pemain, FIFA Beri Kelonggaran Pergantian Pemain

Di game penentuan,
pertandingan bertambah seru. Greysia/Apriyani hanya bisa memimpin tipis dalam
situasi 10-9. Tetapi, mereka pelan-pelan melaju dan meninggalkan perolehan
angka lawan.

Dalam posisi 19-16, Greysia/Apriyani tampil taktis
dan tidak membuang-buang peluang menang. Mereka mencetak tiga angka beruntun
dan menutup pertandingan dengan kemenangan dengan skor 21-16.

“Ini adalah penampilan yang bagus bagi kami sebelum
ke Olimpiade,” ucap Greysia.

“Mereka adalah pasangan yang powerful dan mereka terus menyerang kami dan
memukul dengan keras. Pada game kedua,
kami terus melakukan serangan balik dan menyesuaikan dengan kondisi angin. Kami
mendapatkan kepercayaan diri kami lagi setelah menang dalam game kedua itu,” tambah Greysia.

Kemenangan ini semakin menegaskan dominasi
Greysia/Apriyani atas Lee/Shin. Greysia/Apriyani menang empat kali dalam lima
pertemuan. Namun, sebelum duel hari ini, Greysia/Apriyani dikalahkan Lee/Shin
pada ajang Fuzhou China Open 2018.

Pada final besok (16/1), Greysia/Apriyani akan
berhadapan dengan unggulan ketujuh asal Thailand Jongkolphan
Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Mereka mengalahkan seeded keempat
dari Korea Selatan Kim So-yeong/Kong Hee-yong dalam rubber game dengan
skor 21-17, 17-21, 22-20.

Terpopuler

Artikel Terbaru