SAMPIT,
PROKALTENG.CO–
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur Rinie
mengimbau Kepada seluruh masyarakat yang ada di pingiran Sungai Mentaya untuk
mengurangi kebiasa mandi, mencuci, dan kakus (MCK). hal ini untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya mengimbau
masyarakat, terutama yang tinggal di pingiran Sungai Mentaya tidak lagi
melakukan BAB (buang air besar) di sungai. Agar sungai kita ini tidak tercemar
juga menghindari hal- hal yang tidak kita inginkan,” ujar Rinie, Minggu
(10/1).
Dia juga mengatakan,
selain itu bahaya yang bisa mengacam masyarakat adalah dalam beberapa minggu
lalu seringnya dikabarkan buaya muncul di Sungai Mentaya. Bahkan baru-baru ini
anak usia 9 tahun di Desa Ganepo jadi sasaran buaya hingga mengalami luka
parah. Sealin itu seorang nenek berusia 74 tahun tangan kanannya putus dan
patah kaki akibat diserang buaya.
”Artinya masyarakat
mulai dari sekarang harus belajar pola hidup sehat dan juga menjaga diri dari serangan buaya. Maka
dari itu langkah pemerintah daerah dalam membangun tempat MCK buat masyarakat
dinilai sangat baik, tetapi diharapkan juga kesadaran masyarakat supaya dapat
meninggalkan kebiasa MCK disungai agar terhindar dari serangan buaya dan hal
lainnya,” ucapnya.
Politikus Partai PDI
Perjuangan ini juga mengatakan hal itu memang perlu proses dan pemahaman dan
kesadaran masyarakat.
Oleh sebab itu, pemkab diminta untuk selalu memberikan
sosialisasi kepada masyarakat agar mereka terhindar dari bahaya yang mengancam
keselamatan mereka. Menurutnya saat ini habitat buaya tampaknya sudah sangat
terganggu buktinya saat ini udah terjadi lagi konflik antara manusia dengan
buaya yang menimbulkan korban dengan artian masyarakat harus waspada, salah satunya dengan mengurangi kebiasan
beraktifitas disungai.