Gaya
hidup yang tak sehat bahkan banyak mengonsumsi makanan tinggi garam, gula serta
lemak bisa memicu obesitas dan penyakit diabetes. Di Indonesia, prevalensinya semakin
tinggi yakni 10 persen.
Ketua
Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)Prof. Dr. dr. Ketut Suastika,
SpPD-KEMD juga memperingatkan bahwa menurut data International Diabetes
Federation (IDF), Indonesia berstatus waspada diabetes karena menempati urutan
ke-7 dari sepuluh negara dengan jumlah pasien tertinggi. Yakni 10.681.400 orang
per tahun 2020. Angka ini diperkirakan meningkat jadi 16,7 juta pasien per
tahun 2045.
“Dengan
data tahun ini, 1 dari 25 penduduk Indonesia atau 10 persen dari penduduk
Indonesia mengalami diabetes,†katanya dalam webinar baru-baru ini.
Menurut
dr. Ketut, kasus paling banyak di Indonesia adalah diabetes tipe 2 yang
disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Dan melihat angka yang sangat besar,
artinya setiap orang memiliki kerabat, teman, atau bahkan keluarga yang
mengalami penyakit diabetes.
Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, papar Prof. Suastika, angka
prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 10,9 persen yang diprediksi juga akan
terus meningkat. Kondisi ini pastinya dapat mempersulit proses pengendalian dan
pengelolaan diabetes
Executive
Committee Member IDF Western Pacific Region (2009-2011 & 2012-2015) Prof.
Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, KEMD, FACE, menjelaskan, berdasarkan data
IDF, sebanyak 90 persen diabetesi adalah pasien diabetes tipe 2 atau diabetes
melitus. Kenaikan jumlah diabetesi tipe 2 ini didorong oleh kondisi saling
mempengaruhi yang kompleks antara pertumbuhan sosio-ekonomi, demografis,
lingkungan, dan faktor genetis. Kontributor utama lainnya termasuk arus
urbanisasi, populasi penduduk yang menua, berkurangnya aktivitas fisik di tengah
masyarakat urban, dan meningkatnya obesitas serta kelebihan berat badan.
“Hal
yang masih perlu ditingkatkan adalah upaya dalam mengatur pola makan sehat dan
gizi seimbang, serta ajakan berolahraga,†katanya.
Karena
itu masyarakat diminta untuk selalu rutin dan rajin cek gula darah. Sehingg
akan dapat mengontrol seseorang dari penyakit diabetes tipe 2. Apalagi pola
hidup saat ini mendorong masyarakat makan dan minum apa saja yang tinggi kalori
atau gula. Hal itu membuat seseorang tak sadar gula darahnya sudah tinggi.
Diabetes
adalah sebuah kondisi banyaknya kadar gula di dalam darah. Normalnya seseorang
memiliki kadar gula darah 80-140 mg/dl dalam darah. Maka selalu waspadai 3
gejala khas diabetes yakni mudah lapar, mudah haus, cepat buang air kecil, dan
berat badan menurun. Jangan sampai tunggu gejala muncul.