Pandemi
Covid-19 sampai sekarang belum berakhir. Sebagian pekerja secara bergantian
menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Di tengah penerapan
WFH, masyarakat diminta mewaspadai munculnya wasir karena terlalu banyak duduk.
Selama
WFH, aktivitas kebanyakan dihabiskan untuk duduk. Baik duduk untuk bekerja,
belajar, sampai bersantai. Dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif dari
RS Siloam Surabaya dr F. Siusanto Hadi mengatakan dalam sebuah studi yang dilakukan
di Amerika Serikat (AS) kepada 6.300 pada 2008 lalu menyebutkan dalam kondisi
normal orang di sana menghabiskan 7,7 jam setiap hari untuk duduk.
’’Namun
angka tersebut naik dalam penelitian terbaru,’’ kata Sius saat dihubungi Jumat
(30/10).
Dia
menjelaskan dalam penelitian terbaru menyebutkan di masa pandemi Covid-19 mulai
Maret 2020 lalu, terjadi peningkatan duduk per hari menjadi 11,7 jam. Sementara
di negara lain seperti Inggris, Prancis, Spanyol, dan Kanada aktivitas duduk
selama pandemi naik dua jam setiap hari. Lalu di Belanda, Denmark, Belgia, dan Austria
naik satu jam per hari.
“Angka
tersebut menunjukkan bahwa selama masa pandemi dan semua orang melakukan WFH
masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya hanya dengan duduk,’’ katanya.
Padahal,
banyak risiko penyakit yang bisa muncul akibat duduk terlalu lama. Salah
satunya adalah Hemoroid atau banyak dikenal dengan sebutan wasir.
Menurut
dr Sius, hemoroid atau wasir terjadi ketika ada pembesaran pembuluh darah di
sekitar anus yang disebabkan oleh proses pembengkakan dari pembuluh darah.
Pembengkakkan itu karena adanya penekanan yang terjadi secara terus menerus
pada tulang ekor karena posisi duduk yang salah. Padahal di depan tulang ekor
terdapat usus besar yang menjadi saluran terakhir dalam pencernaan dan menjadi
pembuangan akhir feses.
’’Di
antara tulang ekor dan usus besar ini terdapat banyak pembuluh darah,’’ kata
dia.
Apabila
terjadi penekanan di area ini tentu saja akan membuat pembuluh darah menjadi
tidak lancar dan bengkak. Sehingga pada akhirnya malah akan menimbulkan wasir.
Dokter
Sius menyebutkan setidaknya ada tiga tipe hemoroid yaitu tipe hemoroid
internal, yaitu pembengkakan pembuluh darah yang terjadi dalam anus dan tidak
terlihat. Kemudian tipe hemoroid eksternal adalah kondisi jika pembengkakan
terjadi di luar anus, yaitu dekat lubang anus, dan terasa lebih nyeri. Lalu ada
pula tipe hemoroid campuran yang terjadi pembengkakan di area dalam dan luar.
Dalam
penanganannya, saat ini hemoroid bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi
laser disebut dengan laser hemorrhoidoplasty. Sedangkan pencegahannya, menurut
dr Sius, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan.
Seperti
melakukan diet dan sebaiknya rajin mengkonsumsi sayur dan buah berwarna-warni.
Kedua, sering melakukan olahraga yang teratur. Ketiga, memperhatikan posisi
duduk dengan cara yang benar. Caranya adalah dengan duduk tegak seperti posisi
berdiri dan duduk tepat diatas tulang duduk. Sehingga menghindari adanya
penekanan pada tulang ekor.
Selain
itu, sempatkan untuk berdiri selama 30-60 detik setiap satu jam ketika sedang
duduk lama. Kalaupun tidak bisa berdiri sebaiknya melakukan beberapa gerakan
peregangan.
Keempat,
tidak mengejan saat buang air besar (BAB). Hal ini juga dipengaruhi oleh posisi
duduk. Sebab, hal ini akan membuat posisi anus membentuk siku ketika dalam
posisi duduk. Untuk itu, sebaiknya saat BAB tidak dalam posisi duduk. Sebaiknya
jongkok saja.
“Namun,
bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan kloset duduk, sebaiknya disiasati
dengan menyediakan pijakan untuk kaki yang bisa membentuk posisi jongkok saat
buang air besar,’’ pungkasnya.