29.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Kerajinan Getah Nyatu Dayak Diminati Negeri Bollywood

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Kerajinan khas Dayak yang terbuat dari getah
nyatu makin terkenal
.
Keterampilan
masyarakat Dayak ini
bahkan diekspor ke mancanegara. Salah
satunya
India. Olahan
miniatur dari bahan baku getah nyatu ini
banyak disukai. Negeri
Bollywood menjadi pemesan terbanyak miniatur tersebut. 

Provinsi
Kalteng sangat
terkenal dengan hasil kerajinan tangan
lokal
olahan
khas Dayak. Salah satu kerajinan yang menjadi daya tarik adalah kerajinan getah
nyatu. Kerajinan tersebut
memanfaatkan getah
pohon nyatu sebagai bahan utama olahan. Umumnya getah nyatu
itu
diolah
menjadi miniatur
kapal atau perahu.

Bisa dipastikan bahwa
kerajinan ini
hanya
ada di Provinsi
Kalteng
.
Karena menjadi kekhasan, maka perlu didorong untuk dikembangkan
jadi
ikon Kalteng agar dapat menjadi daya tarik.

“Berdasarkan pengamatan
kami
, ternyata hanya ada di
Kalteng.
Yang membuat kerajinan dari getah nyatu ini
dari
Kapuas,
Buntok, Katingan
, dan beberapa daerah lainnya,” kata Kepala
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalteng Aster Bonawaty kepada
media di Gedung Dekranasda, Sabtu malam (17/10).

Baca Juga :  Gubernur : Palangka Raya Belum Siap Memberlakukan New normal Life

Berdasarkan informasi
yang diterima dari para pelaku
industri kecil menengah
(IKM), pesanan
kerajinan ini dikirim ke India, Korea, dan
beberapa negara lainnya.

“Tetapi mereka mengalami
kesulitan bahan baku. Kalau masalah tenaga, para IKM sudah melatih kelompok
mereka sehingga dapat mengerjakan sesuai dengan jumlah pesanan dan target yang
ada,” tambahnya.

Saat ini bahan baku
yang
tersedia hanya di daerah Barito Selatan. Dengan
makin langkanya bahan baku ini,
diperlukan solusi
cepat
dan tepat
untuk mengatasi persoalan ini.

“Kami akan segera
ke
sana melihat kondisi langsung di lapangan dan
melakukan kerja
sama dengan pihak
kehutanan agar dapat membudidayakan getah nyatu seperti membudidayakan rotan.
Karena hampir punah dan kita
pun tidak tahu apa
penyebabnya,” harapnya.

Kerajinan getah nyatu ini dinilai
sangat
potensial
untuk dikembangkan jadi produk unggulan Kalteng. Untuk
itu perlu
ada
dukungan
dari semua pihak
terkait ketersediaan bahan bakunya.

Baca Juga :  Sejarawan LIPI: Kalau Tidak Sibuk Asean Games 1962, Soekarno Sudah Pin

“Harapan kami, setelah
melihat potensi di lapangan nanti, dapat membangun
dan
menghidupkan
lagi potensi
getah nyatu itu,” terangnya.

Pihaknya juga akan
mengolah film dokumenter untuk memperkenalkan getah nyatu
, mulai dari proses
p
enanaman
pohon
hingga
pengolahan menjadi
sebuah
kerajinan.

“Tujuannya untuk
menghidupkan kembali
kerajinan ini. Sayang kalau musnah. Kami akan kerja sama
dengan
dinas kehutanan dengan meminta sediakan lahan 10
hektar
e atau lebih, mendatangkan
bibit,
serta merekrut warga untuk penanaman dan budi dayanya,”
jelas Aster lagi.

Diketahui bahwa pohon nyatu merupakan
jenis
tumbuhan yang tumbuh secara liar. Apabila
dapat

dibudidayakan
, ditanam
pada area tertentu yang disiapkan,
maka dapat diatur pengambilan getahnya untuk diolah menjadi hasil kerajinan khas Kalteng.

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Kerajinan khas Dayak yang terbuat dari getah
nyatu makin terkenal
.
Keterampilan
masyarakat Dayak ini
bahkan diekspor ke mancanegara. Salah
satunya
India. Olahan
miniatur dari bahan baku getah nyatu ini
banyak disukai. Negeri
Bollywood menjadi pemesan terbanyak miniatur tersebut. 

Provinsi
Kalteng sangat
terkenal dengan hasil kerajinan tangan
lokal
olahan
khas Dayak. Salah satu kerajinan yang menjadi daya tarik adalah kerajinan getah
nyatu. Kerajinan tersebut
memanfaatkan getah
pohon nyatu sebagai bahan utama olahan. Umumnya getah nyatu
itu
diolah
menjadi miniatur
kapal atau perahu.

Bisa dipastikan bahwa
kerajinan ini
hanya
ada di Provinsi
Kalteng
.
Karena menjadi kekhasan, maka perlu didorong untuk dikembangkan
jadi
ikon Kalteng agar dapat menjadi daya tarik.

“Berdasarkan pengamatan
kami
, ternyata hanya ada di
Kalteng.
Yang membuat kerajinan dari getah nyatu ini
dari
Kapuas,
Buntok, Katingan
, dan beberapa daerah lainnya,” kata Kepala
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalteng Aster Bonawaty kepada
media di Gedung Dekranasda, Sabtu malam (17/10).

Baca Juga :  Gubernur : Palangka Raya Belum Siap Memberlakukan New normal Life

Berdasarkan informasi
yang diterima dari para pelaku
industri kecil menengah
(IKM), pesanan
kerajinan ini dikirim ke India, Korea, dan
beberapa negara lainnya.

“Tetapi mereka mengalami
kesulitan bahan baku. Kalau masalah tenaga, para IKM sudah melatih kelompok
mereka sehingga dapat mengerjakan sesuai dengan jumlah pesanan dan target yang
ada,” tambahnya.

Saat ini bahan baku
yang
tersedia hanya di daerah Barito Selatan. Dengan
makin langkanya bahan baku ini,
diperlukan solusi
cepat
dan tepat
untuk mengatasi persoalan ini.

“Kami akan segera
ke
sana melihat kondisi langsung di lapangan dan
melakukan kerja
sama dengan pihak
kehutanan agar dapat membudidayakan getah nyatu seperti membudidayakan rotan.
Karena hampir punah dan kita
pun tidak tahu apa
penyebabnya,” harapnya.

Kerajinan getah nyatu ini dinilai
sangat
potensial
untuk dikembangkan jadi produk unggulan Kalteng. Untuk
itu perlu
ada
dukungan
dari semua pihak
terkait ketersediaan bahan bakunya.

Baca Juga :  Sejarawan LIPI: Kalau Tidak Sibuk Asean Games 1962, Soekarno Sudah Pin

“Harapan kami, setelah
melihat potensi di lapangan nanti, dapat membangun
dan
menghidupkan
lagi potensi
getah nyatu itu,” terangnya.

Pihaknya juga akan
mengolah film dokumenter untuk memperkenalkan getah nyatu
, mulai dari proses
p
enanaman
pohon
hingga
pengolahan menjadi
sebuah
kerajinan.

“Tujuannya untuk
menghidupkan kembali
kerajinan ini. Sayang kalau musnah. Kami akan kerja sama
dengan
dinas kehutanan dengan meminta sediakan lahan 10
hektar
e atau lebih, mendatangkan
bibit,
serta merekrut warga untuk penanaman dan budi dayanya,”
jelas Aster lagi.

Diketahui bahwa pohon nyatu merupakan
jenis
tumbuhan yang tumbuh secara liar. Apabila
dapat

dibudidayakan
, ditanam
pada area tertentu yang disiapkan,
maka dapat diatur pengambilan getahnya untuk diolah menjadi hasil kerajinan khas Kalteng.

Terpopuler

Artikel Terbaru