31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Soal Pembangunan Infrastruktur, Bupati Ingin Akses Jalan Segera Terbuk

Menjelang penerapan
adaptasi kebiasaan baru. Pemerintah Kabupaten Katingan dipimpin Bupati Katingan
Sakariyas, dan diikuti sejumlah kepala perangkat daerah (PD) melakukan
kunjungan kerja ke empat kecamatan di bagian hilir. Yaitu Kecamatan Tasik
Payawan, Kamipang, Mendawai, dan Katingan Kuala. Kegiatan ini berjalan sesuai
jadwal mulai tanggal 28 hingga 30 Juli 2020. Berikut catatan Kalteng Pos
(penulis) yang ikut dalam kunjungan ini.

 

 

JERI
SP, Kasongan

 

 

KUNJUNGAN kerja
Bupati Katingan Sakariyas dan rombongan kali ini. Tidak sekedar
mensosialisasikan penerapan adaptasi kebiasaan baru. Namun juga memonitor
penyaluran Bantuan Sosial (Bansos), menyerahkan hewan kurban, pengecekan
ketersediaan pupuk, pengecekan pembangunan, menyampaikan program, memberikan
bantuan Alat Pelindung Diri (APD), hingga memberikan bantuan alat pemadaman
api. Itulah diantara yang dilakukan.

Kegiatan diawali ke
Desa Tumbang Panggo Kecamatan Tasik Payawan. Kami berangkat dari pelabuhan
Hurung Kasongan pada hari Selasa (28/7). Jumlah rombongan kami sebanyak 23
orang.  Perjalanan kami melalui
transportasi sungai. Menggunakan tiga buah speed, dengan kapasitas mesin 200
PK. Saya dengan Bupati Sakariyas, Kasat Pol PP Pimanto, Kepala Dinas Perkimtan
Krisolit, Inspektur Megar, Kepala Dinas PMD Kabul Mustiman, dan Kepala Dinas
Pertanian Yossi, satu speed.

Sedangkan pejabat
lainnya seperti Kepala Dinas PUPR Christian Rain, Kepala Bappelitbang Wim,
Kepala Dinas Kesehatan dr Robertus Pamuryanto, dan Plt Kepala Dinas Pendidikan
Kapuas Rajab, menggunakan speed lain. Tepat pukul 08.10 wib kami berangkat.
Dari Kasongan ke Tumbang Panggo, perjalanan kami tempuh kurang lebih 30 menit.

Tiba di Desa Tumbang
Panggo, kedatangan kami disambut langsung Camat Tasik Payawan Yansen, Kepala
Desa di seluruh wilayah Kecamatan Tasik, hingga warga desa setempat. Tidak
ingin membuang waktu.  Pertemuan langsung
dilakukan di sebuah pondopo desa. “Kedatangan kami ingin melihat langsung
keadaan masyarakat ditempat ini (Tumbang Panggo), dan daerah lainnya,”
jelas Bupati mengawali sambutan, dan menyampaikan maksud kedatangannya.

Setelah melakukan
pertemuan kurang lebih dua jam. Rombongan pun pamit. Perjalanan kami berlanjut
ke Desa Galinggang Kecamatan Kamipang. Tiba di Desa Galinggang, sekitar pukul
13.30 wib. Disini kami juga disambut Camat Kamipang Ade Irwan, dan Kepala Desa,
serta unsur Muspika Kecamatan Kamipang. Pada pertemuannya kali ini.

Ada satu yang menjadi
penekanan Bupati Katingan Sakariyas. Yaitu masalah pembangunan badan jalan dari
Kereng Pakahi Kecamatan Kamipang ke Desa Tewang Kampung Kecamatan Mendawai. Dia
ingin akses jalan itu harus segera terbuka 2020 ini. “Sebab jika jalan itu
sudah selesai. Tahun 2021 sudah bisa dilakukan peningkatan. Paling tidak, jika
sudah peningkatan bisa dilewati sepeda motor,” kata Bupati.

Baca Juga :  Akhirnya Jadwal Peringatan HUT Katingan Dipastikan 30 Juli

Di Desa Galinggang ini,
pertemuan juga sama kurang  lebih dua
jam. Selanjutnya kami kembali berangkat ke Desa Mendawai Kecamatan Mendawai.
Perjalanan kurang lebih satu jam. Kami tiba di Mendawai sekitar pukul 17.00 wib.
Di desa ini kami juga disambut Camat Mendawai Rusli Kadri, dan unsur Muspika.

Selanjutnya kami
langsung menuju ke tempat penginapan masing-masing. Saya menginap di Losmen
bersama rombongan yang lain. Sedangkan Bupati menginap di rumah jabatan Camat
Mendawai. Setelah istirahat sejenak. Kami kumpul ke rumah Dinas Sekcam sekitar
pukul 19.00 wib. Posisinya sebelah rumah Dinas Camat. Disini kami makan malam.
Selesai makan. Kami duduk-duduk sebentar di depan rumah jabatan.

“Gimana jer, sudah
siap kah pancingnya,” tanya Bupati ke saya. Saya jawab sudah siap. Tak
lama kemudian saya dengan Bupati, Kasat PP Pimanto, Sekcam Mendawai Purwoko,
langsung jalan kaki menuju pelabuhan. Jaraknnya menuju pelabuhan kurang lebih
200, hingga 300 meter. Disini ceritanya saya dengan pak Bupati memancing ikan.
Kami berdua memang sudah berencana memancing, sejak dari Kasongan. Makanya saya
dari rumah sudah bawa pancing, begitu juga dengan Bupati.

“Lebih baik kita
mancing. Sambil santai,” ujar Bupati kepada saya, sambil jalan kaki.

Sesampai di pelabuhan,
kami pun langsung turun ke bawah. Saya lupa, jika tidak salah kami mulai
memancing ikan jam 21.00 wib. “Pokoknya kita dua, jangan pulang jika tidak
dapat ikan,” kata mantan Pimpinan Bank Kalteng Cabang Kasongan ini dengan
saya.

Sambil menunggu ikan
makan umpan. Disini saya banyak mendengar cerita dari orang nomor satu di
Kabupaten Katingan itu. Niatnya sangat tulus hanya untuk membangun Katingan.
Dia tidak ada kepentingan lain. Selain bagaimana caranya memikirkan, agar
Katingan bisa maju, dan masyarakatnya sejahtera. “Katingan ini kampung
halaman saya. Saya lahir di Katingan. Sudah pasti saya ingin daerah saya
maju,” ungkapnya.

Sebagai warga Katingan
katanya, justru sudah seharusnya mendukung pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah. Dia mencontohkan seperti pembangunan akses jalan dari Kereng Pakahi
ke Desa Tewang Kampung. “Yang menikmati jalan inikan masyarakat sendiri.
Mereka yang tinggal ditempat ini (Daerah Mendawai dan Kamipang). Kalau saya,
paling cuma sebentar. Apalagi jika masa jabatan saya sebagai bupati sudah
berakhir,” ucapnya.

Baca Juga :  Pembeli Jajanan Ramadan Diingatkan Jangan Bergerombol

Dia heran, masih ada
oknum-oknum warga yang tidak mau merelakan dan berkorban sedikit tanahnya,
untuk pembangunan badan jalan itu. Sebaliknya malah mau meminta ganti rugi.
Seharusnya kata dia, masyarakat bersyukur pemerintah telah membuka jalan untuk
mereka. Sehingga dengan adanya akses jalan darat, secara tidak langsung akan
membawa banyak dampak positif kedepannya. Termasuk dari sisi ekonomi, atau
kesejahteraan masyarakat.

“Tapi saya tidak
mau tahu. Jalan itu harus dibuka. Karena saya tahu, ini sangat dinantikan oleh
masyarakat banyak,” tegasnya.

Tak terasa sekitar
setengah jam kemudian, umpan pancing milik pak Bupati lebih dulu dimakan ikan.
Rasa senang pun menghampiri. Bupati strike pertama, jenis ikan Lawang. Setelah
menyimpan ikan di ember, obrolan kami terus berlanjut. namun tidak lama
kemudian, saya pun juga strike jenis ikan yang sama. Namun lebih besar dari
ikan yang didapat Bupati.

“Sekarang kita
sudah sama-sama dapat. Harus dapat lagi, baru boleh pulang,” kata Bupati dengan
penulis.

Saya pun senyum saja
mendengar ucapannya. Sambil memancing dia terus cerita banyak hal, mulai dari
politik, rencana untuk Katingan kedepan dan banyak hal lainnya. Ketika kami
memancing, juga ada beberapa Kepala PD yang ikut turun ke Pelabuhan, melihat
kami.

Seperti Kepala Dinas
Perkimtan Krisolit Elbaar, Kepala Bappelitbang Wim, Kepala Dinas PUPR Christian
Rain,  Anggota Dewan Yudea yang kebetulan
ada kegiatan di Mendawai. Sedangkan Kasat Satpol PP Pimanto sejak awal menemani
kami. Sehingga sambil memancing kami sambil cerita.

Tidak terasa jam sudah
menunjukan pukul 24.00 wib. Namun semakit tinggi malam, rupanya ikan sepi.
Beberapa kali kami menarik pancing, tidak ada hasil. Kami hanya dapat
masing-masing satu ekor ikan saja. Karena keesokannya ada kegiatan pertemuan
lagi di aula Kecamatan Mendawai. Kegiatan memancing pun, kami akhiri.

“Nanti lagi kita
mancingnya. Sepi ikannya. Besok (Rabu, red) kita ada kegiatan lagi,” ujar
Sakariyas, sambil memutar reel pancingnya. Setelah itu kami langsung pulang dan
istirahat.  

Keesokan harinya
Bupati dan rombongan, kembali melakukan pertemuan dengan pihak Kecamatan
Mendawai. Selesai kegiatan di Mendawai, dilanjutkan lagi ke Desa Jaya Makmur
Kecamatan Katingan Kuala. Setelah menyelesaikan semua agenda. Kami pun kembali
ke Kasongan.

Menjelang penerapan
adaptasi kebiasaan baru. Pemerintah Kabupaten Katingan dipimpin Bupati Katingan
Sakariyas, dan diikuti sejumlah kepala perangkat daerah (PD) melakukan
kunjungan kerja ke empat kecamatan di bagian hilir. Yaitu Kecamatan Tasik
Payawan, Kamipang, Mendawai, dan Katingan Kuala. Kegiatan ini berjalan sesuai
jadwal mulai tanggal 28 hingga 30 Juli 2020. Berikut catatan Kalteng Pos
(penulis) yang ikut dalam kunjungan ini.

 

 

JERI
SP, Kasongan

 

 

KUNJUNGAN kerja
Bupati Katingan Sakariyas dan rombongan kali ini. Tidak sekedar
mensosialisasikan penerapan adaptasi kebiasaan baru. Namun juga memonitor
penyaluran Bantuan Sosial (Bansos), menyerahkan hewan kurban, pengecekan
ketersediaan pupuk, pengecekan pembangunan, menyampaikan program, memberikan
bantuan Alat Pelindung Diri (APD), hingga memberikan bantuan alat pemadaman
api. Itulah diantara yang dilakukan.

Kegiatan diawali ke
Desa Tumbang Panggo Kecamatan Tasik Payawan. Kami berangkat dari pelabuhan
Hurung Kasongan pada hari Selasa (28/7). Jumlah rombongan kami sebanyak 23
orang.  Perjalanan kami melalui
transportasi sungai. Menggunakan tiga buah speed, dengan kapasitas mesin 200
PK. Saya dengan Bupati Sakariyas, Kasat Pol PP Pimanto, Kepala Dinas Perkimtan
Krisolit, Inspektur Megar, Kepala Dinas PMD Kabul Mustiman, dan Kepala Dinas
Pertanian Yossi, satu speed.

Sedangkan pejabat
lainnya seperti Kepala Dinas PUPR Christian Rain, Kepala Bappelitbang Wim,
Kepala Dinas Kesehatan dr Robertus Pamuryanto, dan Plt Kepala Dinas Pendidikan
Kapuas Rajab, menggunakan speed lain. Tepat pukul 08.10 wib kami berangkat.
Dari Kasongan ke Tumbang Panggo, perjalanan kami tempuh kurang lebih 30 menit.

Tiba di Desa Tumbang
Panggo, kedatangan kami disambut langsung Camat Tasik Payawan Yansen, Kepala
Desa di seluruh wilayah Kecamatan Tasik, hingga warga desa setempat. Tidak
ingin membuang waktu.  Pertemuan langsung
dilakukan di sebuah pondopo desa. “Kedatangan kami ingin melihat langsung
keadaan masyarakat ditempat ini (Tumbang Panggo), dan daerah lainnya,”
jelas Bupati mengawali sambutan, dan menyampaikan maksud kedatangannya.

Setelah melakukan
pertemuan kurang lebih dua jam. Rombongan pun pamit. Perjalanan kami berlanjut
ke Desa Galinggang Kecamatan Kamipang. Tiba di Desa Galinggang, sekitar pukul
13.30 wib. Disini kami juga disambut Camat Kamipang Ade Irwan, dan Kepala Desa,
serta unsur Muspika Kecamatan Kamipang. Pada pertemuannya kali ini.

Ada satu yang menjadi
penekanan Bupati Katingan Sakariyas. Yaitu masalah pembangunan badan jalan dari
Kereng Pakahi Kecamatan Kamipang ke Desa Tewang Kampung Kecamatan Mendawai. Dia
ingin akses jalan itu harus segera terbuka 2020 ini. “Sebab jika jalan itu
sudah selesai. Tahun 2021 sudah bisa dilakukan peningkatan. Paling tidak, jika
sudah peningkatan bisa dilewati sepeda motor,” kata Bupati.

Baca Juga :  Akhirnya Jadwal Peringatan HUT Katingan Dipastikan 30 Juli

Di Desa Galinggang ini,
pertemuan juga sama kurang  lebih dua
jam. Selanjutnya kami kembali berangkat ke Desa Mendawai Kecamatan Mendawai.
Perjalanan kurang lebih satu jam. Kami tiba di Mendawai sekitar pukul 17.00 wib.
Di desa ini kami juga disambut Camat Mendawai Rusli Kadri, dan unsur Muspika.

Selanjutnya kami
langsung menuju ke tempat penginapan masing-masing. Saya menginap di Losmen
bersama rombongan yang lain. Sedangkan Bupati menginap di rumah jabatan Camat
Mendawai. Setelah istirahat sejenak. Kami kumpul ke rumah Dinas Sekcam sekitar
pukul 19.00 wib. Posisinya sebelah rumah Dinas Camat. Disini kami makan malam.
Selesai makan. Kami duduk-duduk sebentar di depan rumah jabatan.

“Gimana jer, sudah
siap kah pancingnya,” tanya Bupati ke saya. Saya jawab sudah siap. Tak
lama kemudian saya dengan Bupati, Kasat PP Pimanto, Sekcam Mendawai Purwoko,
langsung jalan kaki menuju pelabuhan. Jaraknnya menuju pelabuhan kurang lebih
200, hingga 300 meter. Disini ceritanya saya dengan pak Bupati memancing ikan.
Kami berdua memang sudah berencana memancing, sejak dari Kasongan. Makanya saya
dari rumah sudah bawa pancing, begitu juga dengan Bupati.

“Lebih baik kita
mancing. Sambil santai,” ujar Bupati kepada saya, sambil jalan kaki.

Sesampai di pelabuhan,
kami pun langsung turun ke bawah. Saya lupa, jika tidak salah kami mulai
memancing ikan jam 21.00 wib. “Pokoknya kita dua, jangan pulang jika tidak
dapat ikan,” kata mantan Pimpinan Bank Kalteng Cabang Kasongan ini dengan
saya.

Sambil menunggu ikan
makan umpan. Disini saya banyak mendengar cerita dari orang nomor satu di
Kabupaten Katingan itu. Niatnya sangat tulus hanya untuk membangun Katingan.
Dia tidak ada kepentingan lain. Selain bagaimana caranya memikirkan, agar
Katingan bisa maju, dan masyarakatnya sejahtera. “Katingan ini kampung
halaman saya. Saya lahir di Katingan. Sudah pasti saya ingin daerah saya
maju,” ungkapnya.

Sebagai warga Katingan
katanya, justru sudah seharusnya mendukung pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah. Dia mencontohkan seperti pembangunan akses jalan dari Kereng Pakahi
ke Desa Tewang Kampung. “Yang menikmati jalan inikan masyarakat sendiri.
Mereka yang tinggal ditempat ini (Daerah Mendawai dan Kamipang). Kalau saya,
paling cuma sebentar. Apalagi jika masa jabatan saya sebagai bupati sudah
berakhir,” ucapnya.

Baca Juga :  Pembeli Jajanan Ramadan Diingatkan Jangan Bergerombol

Dia heran, masih ada
oknum-oknum warga yang tidak mau merelakan dan berkorban sedikit tanahnya,
untuk pembangunan badan jalan itu. Sebaliknya malah mau meminta ganti rugi.
Seharusnya kata dia, masyarakat bersyukur pemerintah telah membuka jalan untuk
mereka. Sehingga dengan adanya akses jalan darat, secara tidak langsung akan
membawa banyak dampak positif kedepannya. Termasuk dari sisi ekonomi, atau
kesejahteraan masyarakat.

“Tapi saya tidak
mau tahu. Jalan itu harus dibuka. Karena saya tahu, ini sangat dinantikan oleh
masyarakat banyak,” tegasnya.

Tak terasa sekitar
setengah jam kemudian, umpan pancing milik pak Bupati lebih dulu dimakan ikan.
Rasa senang pun menghampiri. Bupati strike pertama, jenis ikan Lawang. Setelah
menyimpan ikan di ember, obrolan kami terus berlanjut. namun tidak lama
kemudian, saya pun juga strike jenis ikan yang sama. Namun lebih besar dari
ikan yang didapat Bupati.

“Sekarang kita
sudah sama-sama dapat. Harus dapat lagi, baru boleh pulang,” kata Bupati dengan
penulis.

Saya pun senyum saja
mendengar ucapannya. Sambil memancing dia terus cerita banyak hal, mulai dari
politik, rencana untuk Katingan kedepan dan banyak hal lainnya. Ketika kami
memancing, juga ada beberapa Kepala PD yang ikut turun ke Pelabuhan, melihat
kami.

Seperti Kepala Dinas
Perkimtan Krisolit Elbaar, Kepala Bappelitbang Wim, Kepala Dinas PUPR Christian
Rain,  Anggota Dewan Yudea yang kebetulan
ada kegiatan di Mendawai. Sedangkan Kasat Satpol PP Pimanto sejak awal menemani
kami. Sehingga sambil memancing kami sambil cerita.

Tidak terasa jam sudah
menunjukan pukul 24.00 wib. Namun semakit tinggi malam, rupanya ikan sepi.
Beberapa kali kami menarik pancing, tidak ada hasil. Kami hanya dapat
masing-masing satu ekor ikan saja. Karena keesokannya ada kegiatan pertemuan
lagi di aula Kecamatan Mendawai. Kegiatan memancing pun, kami akhiri.

“Nanti lagi kita
mancingnya. Sepi ikannya. Besok (Rabu, red) kita ada kegiatan lagi,” ujar
Sakariyas, sambil memutar reel pancingnya. Setelah itu kami langsung pulang dan
istirahat.  

Keesokan harinya
Bupati dan rombongan, kembali melakukan pertemuan dengan pihak Kecamatan
Mendawai. Selesai kegiatan di Mendawai, dilanjutkan lagi ke Desa Jaya Makmur
Kecamatan Katingan Kuala. Setelah menyelesaikan semua agenda. Kami pun kembali
ke Kasongan.

Terpopuler

Artikel Terbaru