32.4 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Rusia Uji Coba Misil Penghancur Satelit Luar Angkasa

PROKALTENG.CO – Hubungan Amerika Serikat-Rusia kembali memanas. Kali ini bukan masalah peretasan. Melainkan, Senin (15/11) Rusia menguji coba misil penghancur satelit di luar angkasa. Tindakan Negeri Beruang Merah itu menciptakan lebih dari 1.500 kepingan puing.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menyatakan bahwa tindakan Rusia itu sembrono dan berisiko pada keselamatan para kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Saat ini ada tujuh astronot di ISS. Yaitu, 4 warga AS, 2 dari Rusia, dan seorang dari Jerman. Ketika satelit yang ditembak Rusia meledak, tujuh astronot tersebut harus berlindung di kapsul penyelamat. Itu adalah pesawat luar angkasa yang bisa meluncur dari ISS dalam situasi berbahaya dan mengirim para astronot kembali ke bumi. Mereka masuk ke pesawat luar angkasa Dragon dan Soyuz sekitar pukul 07.00 GMT dan tetap berada di sana selama dua jam.

Baca Juga :  Kalah, Trump Ngotot Desak Hitung Ulang Hasil Pemilu AS

ISS melewati serpihan bekas ledakan setiap 90 menit. NASA mengungkapkan bahwa serpihan satelit tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada ISS. Itu adalah kali pertama Rusia menembak satelit di luar angkasa dengan menggunakan misil dari bumi.

”Dengan sejarah panjang penerbangan antariksa manusia, tidak terpikirkan bahwa Rusia akan membahayakan bukan hanya astronot Amerika dan partner internasional di ISS, tapi juga kosmonot mereka sendiri,” tegas Administrator NASA Bill Nelson seperti dikutip Agence France-Presse.

Tindakan Rusia juga dinilai membahayakan taikonot Tiongkok yang berada di stasiun luar angkasa Tiangong. Astronot di Rusia disebut kosmonot, sedangkan di Tiongkok disebut taikonot.






Reporter: jawaPos Contributor

PROKALTENG.CO – Hubungan Amerika Serikat-Rusia kembali memanas. Kali ini bukan masalah peretasan. Melainkan, Senin (15/11) Rusia menguji coba misil penghancur satelit di luar angkasa. Tindakan Negeri Beruang Merah itu menciptakan lebih dari 1.500 kepingan puing.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menyatakan bahwa tindakan Rusia itu sembrono dan berisiko pada keselamatan para kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Saat ini ada tujuh astronot di ISS. Yaitu, 4 warga AS, 2 dari Rusia, dan seorang dari Jerman. Ketika satelit yang ditembak Rusia meledak, tujuh astronot tersebut harus berlindung di kapsul penyelamat. Itu adalah pesawat luar angkasa yang bisa meluncur dari ISS dalam situasi berbahaya dan mengirim para astronot kembali ke bumi. Mereka masuk ke pesawat luar angkasa Dragon dan Soyuz sekitar pukul 07.00 GMT dan tetap berada di sana selama dua jam.

Baca Juga :  Kalah, Trump Ngotot Desak Hitung Ulang Hasil Pemilu AS

ISS melewati serpihan bekas ledakan setiap 90 menit. NASA mengungkapkan bahwa serpihan satelit tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada ISS. Itu adalah kali pertama Rusia menembak satelit di luar angkasa dengan menggunakan misil dari bumi.

”Dengan sejarah panjang penerbangan antariksa manusia, tidak terpikirkan bahwa Rusia akan membahayakan bukan hanya astronot Amerika dan partner internasional di ISS, tapi juga kosmonot mereka sendiri,” tegas Administrator NASA Bill Nelson seperti dikutip Agence France-Presse.

Tindakan Rusia juga dinilai membahayakan taikonot Tiongkok yang berada di stasiun luar angkasa Tiangong. Astronot di Rusia disebut kosmonot, sedangkan di Tiongkok disebut taikonot.






Reporter: jawaPos Contributor

Terpopuler

Artikel Terbaru