PALANGKA
RAYA
– Pengurus Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (Pakuwojo) Kalteng, prihatin dengan
kasus penularan corona virus atau covid-19. Pasalnya, penularan covid-19 di
Kalteng sudah antar komunitas yang artinya pasien terinfeksi covid-19 tidak
tahu dia tertula dari siapa.
Keprihatinan itudisampaikan pengurus Pakuwojo Provinsi
Kalteng saat melakukan dialog penanganan covid-19 Pengurus Paguyuban Pakuwojo
Kalteng bersama pengurus Pakuwojo 14 kabupaten/kota di Kalteng. Dan salah satu
yang menjadi narasumber adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti
Samsul.
“Berdasarkan hasil dialog kami dengan beberapa
pakar, salah satunya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng bahwa yang
mengkhawatirkan, kalo dilihat dari sisi pola penularan. Karena menurut Pak
Suyuti, penularan virus di kalteng sudah antarkomunitas yang berarti bahwa
mayoritas pasien positif tidak tahu dia kena dari siapa,” kata Ketua
Harian Peguyuban Pakuwojo Kalteng Sri Suwanto melalui Sekretaris Mukti Ali.
Dia mengatakan, Paguyuban Pakuwojo Kalteng prihatin
dengan pola penularan tersebut. Sebab, pelacakan penular akan sulit dilakukan,
jika pasien tidak mengetahui siapa yang menularkan.
“Dari sisi penanganan pandemi Covid-19, angka
Reproduksi Time (RT) Kalteng sudah di bawah 1. Artinya secara statistik,
pandemi Covid-19 di kalteng sudah bisa dikendalikan dengan baik, itu yang kami
pahami dari hasil dialog dengan Kadinkes Kalteng. Namun, pola penularan yang
kita prihatin dan harus kita antisipasi bersama,” ucapnya.
Masyarakat Kalteng, khususnya kulowargo wong jowo yang
ada di Kalteng diminta untuk disiplin dan taat terhadap protokol kesehatan. Dia
tidak ingin adanya komunitas baru nantinya dalam penularan covid-19 yang
muncul.
“Saat ini
masing-masing kita harus lebih disiplin menerapkan protokol Covid-19. Dan kami
mengajak seluruh masyarakat Kalteng, khususnya Wong Jowo saat beraktivitas
disiplin menggunakan masker, selalu cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak.
Jaga jarak juga berarti jangan berkumpul dulu dengan orang banyak,”
pungkasnya.