Musim
kemarau segera tiba. Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah di
depan mata. Dan, bayang-bayang bencana kabut asap 2015 dan 2019 belum hilang
diingatan. Pencegahan sedini mungkin harus dilakukan, semua pihak harus
bergandengan tangan melakukan pencegahan, agar bencana serupa tidak terulang.
LOGMAN, Tamiang Layang
MENCEGAH terjadinya
Karhutla Polres Barito Timur (Bartim) mengumpulkan seluruh tokoh di wilayah
itu. Dari tokoh agama, masyarakat, adat, pemuda, hingga kepala desa, di aula Hotel
Ade, Kamis (9/7).
Kapolres Bartim AKBP
Hafidh Susilo Herlambang SIK mengatakan, kegiatan penanggulangan karhutla dan
dampak asap kesehatan bagi makhluk hidup itu dihadiri juga kades dengan
narasumber dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, TNI.
“Kegiatan berupa
forum group discusion (FGD) sebagai bentuk nyata atas kepedulian Polres Bartim
dan Pemerintah Daerah bersama elemen mencegah terjadinya karhutla,” kata
kapolres.
Dia menerangkan, forum
bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam menjaga kelestarian lingkungan dan potensi dampak kebakaran hutan dan
lahan.
Selain itu, tambah
kapolres, memberikan pemahaman serta kesadaran tentang pentingnya menjaga
lingkungan. Jika hal tersebut bisa dicapai, sambung dia, bencana dan kerusakan
lingkungan bisa dikendalikan.
“Menghadapi kita
mengimbau masyarakat bersama bisa mencegah karhutla. Pun jika melakukan
pembukaan lahan berladang dengan membakar koordinasikan perangkat desa Bhabinsa
dan Bhabinkamtibmas,” pungkas kapolres.