30.8 C
Jakarta
Thursday, May 8, 2025

Digarap Serius Sejak 2018, Sebulan Pernah Meraup Ratusan Juta

Nama Lindu Anugraha Putra mungkin masih asing terdengar, namun
dikalangan angler maupun pencari ikan di Kalimantan, chanel youtubenya tentu
sudah tidak asing lagi. Ia merupakan satu-satunya putra daerah di Kabupaten
Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang sukses dengan chanel youtube Fayz
Fishing Adventure dengan konten menangkap ikan khas suku pedalaman Kalimantan.

================

KEKAYAAN alam dan budaya serta
masih banyaknya potensi sumber daya perikanan yang ada di daerah benar-benar
dimanfaatkan oleh Lindu Anugraha Putra, untuk membangun chanel youtube dengan mengusung
kearifan lokal, yakni konten menangkap ikan menggunakan alat tradisional ramah
lingkungan khas daerah suku pedalaman Kalimantan.

 

Lindu Anugraha Putra,
mulai merintis chanel youtubenya sejak tahun 2012, namun baru aktif menggarap konten
youtube sejak akhir tahun 2018, dengan konten memancing ikan endemik Kalimantan
seperti ikan gabus, toman, baung, hingga lele lambat.

Sebelum memulai
kariernya sebagai youtuber pria yang akrab disapa papa fayz ini bekerja sebagai
resepsionis hotel di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, kemudian
pindah ke Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah untuk
berwirausaha.

Memulai usaha dari
bawah, papa fayz menekuni sejumlah bidang usaha mulai dari berdagang hingga
menjadi pengrajin baru kecubung yang kala itu sempat booming, namun semua
usahanya gagal, sampai akhirnya ia kembali merintis chanel youtube miliknya
pada Desember 2018.

“Sebenarnya chanel
youtube Fayz Fishing Adventure sudah dibangun sejak tahun 2012an, namun baru
aktif digunakan akhir tahun 2018,” ujar Putra saat dibincangi awak media di
rumahnya, Jumat (3/7).

Seperti youtuber
lainnya, papa fayz juga sempat merasakan jatuh bangun bahkan diawal saat chanel
youtubenya belum menghasilkan uang, ia bahkan terpaksa harus menjual dua unit
motornya akibat 9 bulan tidak ada penghasilan dari Youtube.

Baca Juga :  Anggaran Difokuskan untuk Penanganan Covid-19

“Modal awal saya bikin
video youtube itu dulu beli camera action harga Rp 500 ribu, itupun beli
second, sedangkan joran pancing saya beli pakai uang pinjaman dari istri. Gak
langsung mengahsilkan juga, malah sebaliknya, saya sampai jual motor karena
hanya mengandalkan penghasilan dari chanel Youtube,” jelasnya.

 

Kendati demikian, ia
bersyukur karena sang istri terus mendukung hingga membuatnya terus bersemangat
membangun chanel youtubenya hingga berhasil dan menjadi penghasilan utama untuk
menghidupi keluarganya.

“Dulu saya dikira orang
gila, karena suka ngomong sendiri saat membuat video mancing, apalagi dulu
masih tidak punya penghasilan dari hobi memancing, jadi orang beranggapan kalo
saya tidak punya masa depan,” kata Putra.

Chanel youtube Fayz
Fishing Adventure sendiri diambil dari nama panggilan anaknya fayz atau
Muhammad Fayz Al-Rauhy (7) anak semata wayang hasil pernikahannya dengan sang
istri Ismiah,

 

“Alhamdulillah berkat
kerja keras, saat ini chanel youtube sudah bisa menghasilkan uang dan saya juga
bisa membuktikan kepada orang-orang bahwa mengelola chanel youtube itu bisa
memberikan sumber penghasilan kalau ditekuni dengan serius dan konsisten,”
pungkasnya.

Menjadi seorang yutuber
dengan penghasilan fantastis tentu tidak pernah dibayangkan sebelum oleh Lindu
Anugraha Putra. Pria 37 tahun yang dulunya hidup dalam keterbatasan kini, sudah
bisa menikmati buah hasil kerja keras dari chanel youtube yang ia rintis dari
bawah.

Chanel youtube Fayz
Fishing Adventure yang ia bangun kini sudah bisa menghasilkan pundi-pundi
rupiah, bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Tidak
main-main penghasilannya dari chanel youtubenya bahkan pernah menembus angka
Rp100 juta dalam satu bulan.

“Kalo penghasilan dari
Youtube sih, tergantung ya, karena kita dibayarnya dari jumlah pengunjung yang
menonton video kita. Kalau rata-ratanya Rp20 jutaan per bulan,” ujar pria yang
akrab disapa papa Fayz ini.

Baca Juga :  Bupati Lantik BPD Dua Desa

Putra, bahkan pernah
mendapatkan hasil yang cukup fantastis, sebesar Rp 100 juta dalam satu bulan.
Itu berkat salah satu videonya yang viral di youtube. Jumlah tersebut belum
termasuk penghasilan dari halamanan fecebook Fayz Fishing Adventure yang pernah
menghasilkan hingga Rp 14 juta perbulan, serta belum termasuk endorse (sponsor)
yang memasang iklan di video youtubenya.

“Pendapatan tertinggi
pernah tembus seratus jutaan, gak nyangka juga, karena satu video kami viral
ditonton lebih dari 13 juta kali, dan menghasilkan pendapatan yang cukup
besar,” jelasnya.

Berkat chanel
youtubenya ini putra, juga sudah bisa memberdayakan warga lokal untuk bekerja
bersama khususnya dalam membuat konten maupun menjadi model dalam konten
youtube miliknya.

 

“Alhamdulillah sekarang
ini kami juga sudah bisa membantu mempekerjakan warga sekitar dengan sistem
freelance dan penghasilan mereka dibayar berdasarkan video yang diperankan,
kalau videonya viral hasilnya juga dinikmati oleh pemeran itu sendiri,”
tukasnya.

Bahkan buah dari kerja
kerasnyaa dalam mengembangkan chanel youtube, saat ini keluarga fayz sudah bisa
menikmati hidup dengan membeli kendaraan mobil dan sepeda motor serta sejumlah
aset tanah dan peralatan camera serta perahu untuk keperluan membuat konten
yang semuanya dihasilkan dari chanel youtube.

“Alhamdulillah untuk
kebutuhan keluarga saat ini sudah bisa terpenuhi, sebenarnya yang paling
penting bagi saya bagaimana kami bisa mengenalkan budaya lokal kita di daerah
salah satunya melalui chanel youtube ini, karenanya saya selalu konsisten untuk
membuat konten menangkap ikan dengan cara tradisional khas suku pedalaman,”
pungkasnya. 

Nama Lindu Anugraha Putra mungkin masih asing terdengar, namun
dikalangan angler maupun pencari ikan di Kalimantan, chanel youtubenya tentu
sudah tidak asing lagi. Ia merupakan satu-satunya putra daerah di Kabupaten
Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang sukses dengan chanel youtube Fayz
Fishing Adventure dengan konten menangkap ikan khas suku pedalaman Kalimantan.

================

KEKAYAAN alam dan budaya serta
masih banyaknya potensi sumber daya perikanan yang ada di daerah benar-benar
dimanfaatkan oleh Lindu Anugraha Putra, untuk membangun chanel youtube dengan mengusung
kearifan lokal, yakni konten menangkap ikan menggunakan alat tradisional ramah
lingkungan khas daerah suku pedalaman Kalimantan.

 

Lindu Anugraha Putra,
mulai merintis chanel youtubenya sejak tahun 2012, namun baru aktif menggarap konten
youtube sejak akhir tahun 2018, dengan konten memancing ikan endemik Kalimantan
seperti ikan gabus, toman, baung, hingga lele lambat.

Sebelum memulai
kariernya sebagai youtuber pria yang akrab disapa papa fayz ini bekerja sebagai
resepsionis hotel di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, kemudian
pindah ke Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah untuk
berwirausaha.

Memulai usaha dari
bawah, papa fayz menekuni sejumlah bidang usaha mulai dari berdagang hingga
menjadi pengrajin baru kecubung yang kala itu sempat booming, namun semua
usahanya gagal, sampai akhirnya ia kembali merintis chanel youtube miliknya
pada Desember 2018.

“Sebenarnya chanel
youtube Fayz Fishing Adventure sudah dibangun sejak tahun 2012an, namun baru
aktif digunakan akhir tahun 2018,” ujar Putra saat dibincangi awak media di
rumahnya, Jumat (3/7).

Seperti youtuber
lainnya, papa fayz juga sempat merasakan jatuh bangun bahkan diawal saat chanel
youtubenya belum menghasilkan uang, ia bahkan terpaksa harus menjual dua unit
motornya akibat 9 bulan tidak ada penghasilan dari Youtube.

Baca Juga :  Anggaran Difokuskan untuk Penanganan Covid-19

“Modal awal saya bikin
video youtube itu dulu beli camera action harga Rp 500 ribu, itupun beli
second, sedangkan joran pancing saya beli pakai uang pinjaman dari istri. Gak
langsung mengahsilkan juga, malah sebaliknya, saya sampai jual motor karena
hanya mengandalkan penghasilan dari chanel Youtube,” jelasnya.

 

Kendati demikian, ia
bersyukur karena sang istri terus mendukung hingga membuatnya terus bersemangat
membangun chanel youtubenya hingga berhasil dan menjadi penghasilan utama untuk
menghidupi keluarganya.

“Dulu saya dikira orang
gila, karena suka ngomong sendiri saat membuat video mancing, apalagi dulu
masih tidak punya penghasilan dari hobi memancing, jadi orang beranggapan kalo
saya tidak punya masa depan,” kata Putra.

Chanel youtube Fayz
Fishing Adventure sendiri diambil dari nama panggilan anaknya fayz atau
Muhammad Fayz Al-Rauhy (7) anak semata wayang hasil pernikahannya dengan sang
istri Ismiah,

 

“Alhamdulillah berkat
kerja keras, saat ini chanel youtube sudah bisa menghasilkan uang dan saya juga
bisa membuktikan kepada orang-orang bahwa mengelola chanel youtube itu bisa
memberikan sumber penghasilan kalau ditekuni dengan serius dan konsisten,”
pungkasnya.

Menjadi seorang yutuber
dengan penghasilan fantastis tentu tidak pernah dibayangkan sebelum oleh Lindu
Anugraha Putra. Pria 37 tahun yang dulunya hidup dalam keterbatasan kini, sudah
bisa menikmati buah hasil kerja keras dari chanel youtube yang ia rintis dari
bawah.

Chanel youtube Fayz
Fishing Adventure yang ia bangun kini sudah bisa menghasilkan pundi-pundi
rupiah, bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Tidak
main-main penghasilannya dari chanel youtubenya bahkan pernah menembus angka
Rp100 juta dalam satu bulan.

“Kalo penghasilan dari
Youtube sih, tergantung ya, karena kita dibayarnya dari jumlah pengunjung yang
menonton video kita. Kalau rata-ratanya Rp20 jutaan per bulan,” ujar pria yang
akrab disapa papa Fayz ini.

Baca Juga :  Bupati Lantik BPD Dua Desa

Putra, bahkan pernah
mendapatkan hasil yang cukup fantastis, sebesar Rp 100 juta dalam satu bulan.
Itu berkat salah satu videonya yang viral di youtube. Jumlah tersebut belum
termasuk penghasilan dari halamanan fecebook Fayz Fishing Adventure yang pernah
menghasilkan hingga Rp 14 juta perbulan, serta belum termasuk endorse (sponsor)
yang memasang iklan di video youtubenya.

“Pendapatan tertinggi
pernah tembus seratus jutaan, gak nyangka juga, karena satu video kami viral
ditonton lebih dari 13 juta kali, dan menghasilkan pendapatan yang cukup
besar,” jelasnya.

Berkat chanel
youtubenya ini putra, juga sudah bisa memberdayakan warga lokal untuk bekerja
bersama khususnya dalam membuat konten maupun menjadi model dalam konten
youtube miliknya.

 

“Alhamdulillah sekarang
ini kami juga sudah bisa membantu mempekerjakan warga sekitar dengan sistem
freelance dan penghasilan mereka dibayar berdasarkan video yang diperankan,
kalau videonya viral hasilnya juga dinikmati oleh pemeran itu sendiri,”
tukasnya.

Bahkan buah dari kerja
kerasnyaa dalam mengembangkan chanel youtube, saat ini keluarga fayz sudah bisa
menikmati hidup dengan membeli kendaraan mobil dan sepeda motor serta sejumlah
aset tanah dan peralatan camera serta perahu untuk keperluan membuat konten
yang semuanya dihasilkan dari chanel youtube.

“Alhamdulillah untuk
kebutuhan keluarga saat ini sudah bisa terpenuhi, sebenarnya yang paling
penting bagi saya bagaimana kami bisa mengenalkan budaya lokal kita di daerah
salah satunya melalui chanel youtube ini, karenanya saya selalu konsisten untuk
membuat konten menangkap ikan dengan cara tradisional khas suku pedalaman,”
pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru