PALANGKA RAYA– Indonesia, Kalteng khususnya dalam kondisi tidak
baik. Pandemi Covid-19 membuat kehidupan bermasyarakat tidak seperti biasa.
Belum lagi, ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di depan mata serta
radikalisme yang terus menghantui.
Dewan Pengurus Wilayah (DPW)
Indonesia Hebat Bersatu (IHB) Kalteng turun langsung ke beberapa lokasi untuk
mengampanyekan dan mengedukasi masyarakat akan bahaya Covid-19, karhutla, dan
radikalisme. Mereka juga membuat tempat cuci tangan di sejumlah titik rawan,
penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga, pembagian disinfektan gratis,
penyebaran brosur, stiker, dan pembagian sembako.
“Aksi ini sebagai bentuk
kepedulian DPW IHB Kalteng terhadap seluruh masyarakat,†kata Ketua DPW IHB
Kalteng, Thoeseng TT. Asang, S.Hut., M.M. didampingi Ketua Harian, Ingkit Beny
Sam Djaper, SP dalam rilis yang diterima Kalteng Pos, kemarin (10/5).
Dengan gerakan sosial itu,
diharapkan ada timbal balik, yakni berupa kesadaran masyarakat terhadap bahaya
virus mematikan itu. Saling menjaga diri sendiri, keluarga, dan lingkungan masing-masing.
Thoeseng menjabarkan, selain
Covid-19, hal yang patut diwaspadai adalah karhutla dan radikalisme. Musim
kemarau sudah di depan mata, seperti tahun-tahun sebelumnya, karhutla
merajalela. Perlu sikap dan kesadaran dari masyarakat untuk saling menahan diri
untuk membakar lahan. Terkait radikalisme juga tak bisa diremehkan. Masyarakat
harus bisa melawan jika ada ajaran radikalisme di sekitar kehidupannya.
“Kondisi bangsa ini sedang
dilanda pandemi Covid-19, jangan lagi ditambah karhutla yang mendatangkan
penyakit baru seperti ISPA. Kita semua juga harus menghentikan aksi
radikalisme, dan terorisme, serta menghindari hal-hal yang berbau (SARA),â€
katanya.