31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Pembuat Belajar dari Youtube, Bom Rakitan di Masjid Agung Kuala Pembua

KUALA PEMBUANG – Entah apa yang terlintas dalam benak pria berisial
HG (22). Lantaran ulahnya, seantero Kota Kuala Pembuang, ibu kota Kabupaten Seruyan
sontak dibuat kaget.

Sebuah benda serupa dengan bom waktu
raikitan diletakannya di teras Masjid Agung Nurul Yaqin, Jumat (1/5/2020)
malam, sontak tidak hanya menggegerkan warga, tetapi juga aparat keamanan.

Beberapa buah pipa pralon
berukuran kecil yang diikat menjadi satu, baterai dengan lilitan kabel dan
beberapa benda lainnya melengkapi, membuat benda yang dibuat HG alias Iwan
betul-betul persis menyerupa sebuah bom rakitan.

Beruntung, sejak kedatangannya ke
kawasan masjid agung hingga aksinya melektakan bom tersebut di teras masjid, terekam
kamera CCTV. Sehingga membuat aparat lebih mudah mengungkap siapa pelaku aksi
tersebut.

Kepada polisi, pria lulusan
sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di Kota Kuala Pembuang ini mengaku belajar
merakit kelistrikan secara otodidak dari internet atau youtube.

Parahnya, ia pun mempelajari cara
merakit bom palsu tersebut melalui media yang sama, dengan alat berupa baterai,
pipa hingga kabel-kabelan dan lem.

Baca Juga :  Gerebek Pasutri di Muroi, Polisi Temukan 622 Gram Sabu dan Senpi

Kapolres Seruyan AKBP Agung Tri
Widiantoro mengungkapkan, adanya benda menyerupa bom di teras masjid itu
diketahui sekitar pukul 1p.20 WIB, usai jemaah melaksanakan ibadah Salat Isya. Salah
satu kaum atau marbot masjid melaporkan ada benda yang diduga bom, diletakan
oleh sesorang di teras masjid.

“Dari hasil penyelidikan dan
pemeriksaan rekaman CCTV, akhirnya diketahui bahwa pelaku adalah HG,” kata
Agung, Sabtu (2/5/2020).

Aksi itu, jelas Agung, diketahui
berawal ketika HG membonceng kendaraan motor roda tiga yang dikendarai rekannya.
Akan tetapi, teman tersangka tidak mengetahui jika yang dibawa HG ini adalah barang
yang diduga bom.

HG kemudian turun di depan apotik
Azmi, selanjutnya jalan kaki menuju ke masjid. “Di depan (teras) masjid, dia
langsung meletakan benda yang dia rakit itu,” imbuh Agung.

HG akhirnya berhasil ditangkan sekitar
pukul 04.20 WIB Sabtu dini hari di salah satu ruang kelas sekolah sebuah yayasan
di Kuala Pembuang. Dia diringkus tanpa perlawanan.

Baca Juga :  Peserta Vaksin Melebihi Target, Tapi Tetap Dilayani

“Hasil interogasi, pelaku
mengakui tidak ada motif lain selain cuma iseng. Jadi dia hanya iseng, karena
dia melihat di YouTube bagaimana cara membuat bom dan dia praktikan,” ungkap
kapolres.

Sementara itu, Tim Penjinak Bahan
Peledak (Jihandak) Gegana Polda Kalteng yang didatangkan untuk melakukan penanganan
benda diduga bom tersebut, Sabtu pagi berhasil mengevakuasi benda tersebut dari
teras masjid.

Tim Jihandak juga langsung
meledakan benda diduga bom yang dirakit HG tersebut, menggunakan peralatan khusus.

Namun setelah dilakukan
pemeriksaan dan penyelidikan terhadap bom rakitan HG tersebut, Tim Jihandak
ternyata tidak menemukan adanya bahan peledak.

“Kesimpulannya dari tim
jihandak kalau bom itu adalah bom palsu. Yang ditemukan di teras masjid Nurul
Yaqin itu bukan bom, tetapi benda yang dirakit oleh HG yang menyerupai bom, dan
di dalamnya tidak ada sama sekali detektor maupun bahan eksplosif lain,”
pungkasnya.

KUALA PEMBUANG – Entah apa yang terlintas dalam benak pria berisial
HG (22). Lantaran ulahnya, seantero Kota Kuala Pembuang, ibu kota Kabupaten Seruyan
sontak dibuat kaget.

Sebuah benda serupa dengan bom waktu
raikitan diletakannya di teras Masjid Agung Nurul Yaqin, Jumat (1/5/2020)
malam, sontak tidak hanya menggegerkan warga, tetapi juga aparat keamanan.

Beberapa buah pipa pralon
berukuran kecil yang diikat menjadi satu, baterai dengan lilitan kabel dan
beberapa benda lainnya melengkapi, membuat benda yang dibuat HG alias Iwan
betul-betul persis menyerupa sebuah bom rakitan.

Beruntung, sejak kedatangannya ke
kawasan masjid agung hingga aksinya melektakan bom tersebut di teras masjid, terekam
kamera CCTV. Sehingga membuat aparat lebih mudah mengungkap siapa pelaku aksi
tersebut.

Kepada polisi, pria lulusan
sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di Kota Kuala Pembuang ini mengaku belajar
merakit kelistrikan secara otodidak dari internet atau youtube.

Parahnya, ia pun mempelajari cara
merakit bom palsu tersebut melalui media yang sama, dengan alat berupa baterai,
pipa hingga kabel-kabelan dan lem.

Baca Juga :  Gerebek Pasutri di Muroi, Polisi Temukan 622 Gram Sabu dan Senpi

Kapolres Seruyan AKBP Agung Tri
Widiantoro mengungkapkan, adanya benda menyerupa bom di teras masjid itu
diketahui sekitar pukul 1p.20 WIB, usai jemaah melaksanakan ibadah Salat Isya. Salah
satu kaum atau marbot masjid melaporkan ada benda yang diduga bom, diletakan
oleh sesorang di teras masjid.

“Dari hasil penyelidikan dan
pemeriksaan rekaman CCTV, akhirnya diketahui bahwa pelaku adalah HG,” kata
Agung, Sabtu (2/5/2020).

Aksi itu, jelas Agung, diketahui
berawal ketika HG membonceng kendaraan motor roda tiga yang dikendarai rekannya.
Akan tetapi, teman tersangka tidak mengetahui jika yang dibawa HG ini adalah barang
yang diduga bom.

HG kemudian turun di depan apotik
Azmi, selanjutnya jalan kaki menuju ke masjid. “Di depan (teras) masjid, dia
langsung meletakan benda yang dia rakit itu,” imbuh Agung.

HG akhirnya berhasil ditangkan sekitar
pukul 04.20 WIB Sabtu dini hari di salah satu ruang kelas sekolah sebuah yayasan
di Kuala Pembuang. Dia diringkus tanpa perlawanan.

Baca Juga :  Peserta Vaksin Melebihi Target, Tapi Tetap Dilayani

“Hasil interogasi, pelaku
mengakui tidak ada motif lain selain cuma iseng. Jadi dia hanya iseng, karena
dia melihat di YouTube bagaimana cara membuat bom dan dia praktikan,” ungkap
kapolres.

Sementara itu, Tim Penjinak Bahan
Peledak (Jihandak) Gegana Polda Kalteng yang didatangkan untuk melakukan penanganan
benda diduga bom tersebut, Sabtu pagi berhasil mengevakuasi benda tersebut dari
teras masjid.

Tim Jihandak juga langsung
meledakan benda diduga bom yang dirakit HG tersebut, menggunakan peralatan khusus.

Namun setelah dilakukan
pemeriksaan dan penyelidikan terhadap bom rakitan HG tersebut, Tim Jihandak
ternyata tidak menemukan adanya bahan peledak.

“Kesimpulannya dari tim
jihandak kalau bom itu adalah bom palsu. Yang ditemukan di teras masjid Nurul
Yaqin itu bukan bom, tetapi benda yang dirakit oleh HG yang menyerupai bom, dan
di dalamnya tidak ada sama sekali detektor maupun bahan eksplosif lain,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru