PULANG PISAU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulang Pisau (Pulpis)
langsung melacak keberadaan keluarga pasien positif corona atau Covid-19 yang
baru diumumkan, Selasa (24/3). Mengingat dari informasi yang diperoleh, pada 11
Maret lalu, pasien tersebut sempat berkunjung ke Pulang Pisau.
Kunjungan itu dilakukan karena
pasien menjenguk neneknya yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. “Kami
akan melakukan pelacakan dan mencari keluarga pasien. Ini sebagai langkah
antisipasi,†kata Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo,
Selasa (24/3) petang.
Mul juga mengaku, untuk menyikapi
hal itu, dirinya langsung melakukan rapat koordinasi dengan pos komando
penanganan Covid-19. “Kami juga akan membuka data pasien di rumah sakit. Selain
itu, kami juga akan cek siapa saja yang sempat kontak dengan pasien saat di
rumah sakit,†tegasnya.
Mul juga menjelaskan, pihaknya
berusaha keras agar tidak ada masyarakat Pulang Pisau yang terjangkit virus
mematikan itu. “Untuk itu kami akan melakukan berbagai upaya, termasuk
pelacakan ini. dengan kerja sama yang bagus, kita harapkan dapat memutus mata
rantai penyebaran virus corona,†ungkapnya.
Pria yang juga menjabat Plt
Direktur RSUD Pulang Pisau itu juga menegaskan, pihaknya telah menerapkan
larangan berkunjung atau besuk pasien rawat inap di rumah sakit itu. “Jadi satu
pasien hanya ditunggu satu orang. Ini kami lakukan sebagai upaya pencegahan
penyebaran Covid-19,†akuinya.
Dia menambahkan, pihaknya akan
menindak tegas bagi yang mengabaikan aturan itu. “Tidak ada tawar menawar.
Aturan ini kami terapkan sejak 20 Maret lalu hingga batas waktu yang ditentukan
nanti,†ujarnya.
Mul juga mengungkapkan, hingga
Selasa (24/3) lalu, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) di Pulang Pisau terus
mengalami penambahan. “Terakhir jumlah keseluruhan ada enam orang,†ucapnya.
Dia mengaku, bagi orang yang
dinyatakan ODP, mendapatkan penjagaan dan pengawasan ketat pihaknya. “Jangan
sampai orang itu ada yang lari,†katanya.
Selain memberikan vitamin kepada
ODP, pihaknya secara rutin juga melakukan kunjungan dengan tetap menerapkan
social distancing. “Alhamdulillah kondisi enam ODP itu semakin membaik,†beber
Mul.
Dia menambahkan, jika kondisi ODP
itu memburuk, pihaknya akan menjadikan yang bersangkutan pasien dalam pengawasan
(PDP). “Meski sebagai rumah sakit transit, kami juga menyiapkan berbagai
fasilitas yang diperlukan. Di antaranya ada lima bed,†ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah
menyiapkan 30 alat pelindung diri (ADP) bagi tim medis. “Seluruh puskesmas
sudah kami beri ADP. Jadi saat ada kasus, petugas medis yang melakukan
penanganan (terkait Covid-19) dapat terlindungi,†ujarnya.
Ditambahkan Mul, pihaknya telah
meng-SK-kan 30 petugas medis untuk penanganan corona di rumah sakit. “Kalau di
puskesmas ada tiga orang. Tim ini selalu siaga. Mereka tidak akan ke mana-mana
selama menjaga,†tandasnya.