26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Kombinasi Antara Cruijff dan Guardiola

QUIQUE Setien beruntung pada hari pertamanya
bekerja sebagai entrenador baru FC Barcelona, Selasa (14/1) lalu. Sebab, Lionel
Messi dkk terlihat ceria saat mengikuti sesi latihan di Joan Gamper Sports
Center. Entah karena mereka gembira mendengar pemecatan Ernesto Valverde atau
memang antusias menyambut Setien. Bahkan, Striker Antoine Griezmann yang gagal
bersinar dengan cepat ketika dilatih Valverde juga terlihat lebih sering
tersenyum.

Salah satu yang membuat penggawa Blaugrana
terlihat gembira pada sesi latihan kemarin sangat mungkin kans kembalinya
tiki-taka dalam strategi mereka. Ya, bersama Valverde, ciri khas permainan
Barca itu tidak terlalu tampak.

Setien bukan hanya punya strategi yang bisa
menghidupkan lagi tiki-taka. Sebab, dia merupakan kerabat tactician Manchester
City Pep Guardiola. Buktinya, eks pelatih Real Betis itu beberapa kali sempat
diajak Guardiola menyaksikan timnya berlatih. Baik saat masih melatih Barcelona
atau bersama City. Kedua pelatih punya taktik yang mirip.

Baca Juga :  Rekor Buruk Tapi Tetap Aman

Nah, kecenderungan taktik Setien yang
mengutamakan pressing ketat dan penguasaan bola dominan disempurnakan karena
dia juga mengagumi mendiang Johan Cruijff. Terutama saat melatih Barca pada
1988-1996. Keduanya banjir trofi ketika melatih Barca dengan filosofi permainan
yang selama ini diusung Setien.

Bukti konkret bahwa filosofi Setien berbanding
lurus dengan performa tim terlihat bersama Betis dalam dua musim terakhir. Pada
musim pertamanya melatih rival sekota Sevilla itu, dia langsung membawa Betis
finis pada posisi keenam dan berhak tampil di Liga Europa semusim berselang.
Jeda enam bulan setelah out dari Betis digunakan Setien untuk memperdalam ilmu
strateginya dan dengan beberapa kali mengunjungi Guardiola.

Baca Juga :  Lima Wakil Indonesia ke Semifinal Japan Open

Kesamaan filosofi permainan yang membuat Setien
langsung mengiyakan tawaran Barca. Padahal, dia juga belum tentu lebih sukses
dari Valverde meski berhasil menerapkan permainan yang selama ini dimilikinya.
Setien berjanji akan mempertahankan ciri khasnya yang juga menjadi ciri khas
Barca.

 Ã¢â‚¬Å“Ketika
ada keraguan (mengenai taktik, Red), saya adalah orang pertama yang membela apa
yang saya lakukan. Itu juga tidak terjadi kepada saya ketika Barca menghubungi.
Padahal, saya sedang berada di desa bersama sapi-sapi saya,” ucap Setien dalam
perkenalannya tadi malam kepada Mundo Deportivo. (io/jpg)

QUIQUE Setien beruntung pada hari pertamanya
bekerja sebagai entrenador baru FC Barcelona, Selasa (14/1) lalu. Sebab, Lionel
Messi dkk terlihat ceria saat mengikuti sesi latihan di Joan Gamper Sports
Center. Entah karena mereka gembira mendengar pemecatan Ernesto Valverde atau
memang antusias menyambut Setien. Bahkan, Striker Antoine Griezmann yang gagal
bersinar dengan cepat ketika dilatih Valverde juga terlihat lebih sering
tersenyum.

Salah satu yang membuat penggawa Blaugrana
terlihat gembira pada sesi latihan kemarin sangat mungkin kans kembalinya
tiki-taka dalam strategi mereka. Ya, bersama Valverde, ciri khas permainan
Barca itu tidak terlalu tampak.

Setien bukan hanya punya strategi yang bisa
menghidupkan lagi tiki-taka. Sebab, dia merupakan kerabat tactician Manchester
City Pep Guardiola. Buktinya, eks pelatih Real Betis itu beberapa kali sempat
diajak Guardiola menyaksikan timnya berlatih. Baik saat masih melatih Barcelona
atau bersama City. Kedua pelatih punya taktik yang mirip.

Baca Juga :  Rekor Buruk Tapi Tetap Aman

Nah, kecenderungan taktik Setien yang
mengutamakan pressing ketat dan penguasaan bola dominan disempurnakan karena
dia juga mengagumi mendiang Johan Cruijff. Terutama saat melatih Barca pada
1988-1996. Keduanya banjir trofi ketika melatih Barca dengan filosofi permainan
yang selama ini diusung Setien.

Bukti konkret bahwa filosofi Setien berbanding
lurus dengan performa tim terlihat bersama Betis dalam dua musim terakhir. Pada
musim pertamanya melatih rival sekota Sevilla itu, dia langsung membawa Betis
finis pada posisi keenam dan berhak tampil di Liga Europa semusim berselang.
Jeda enam bulan setelah out dari Betis digunakan Setien untuk memperdalam ilmu
strateginya dan dengan beberapa kali mengunjungi Guardiola.

Baca Juga :  Lima Wakil Indonesia ke Semifinal Japan Open

Kesamaan filosofi permainan yang membuat Setien
langsung mengiyakan tawaran Barca. Padahal, dia juga belum tentu lebih sukses
dari Valverde meski berhasil menerapkan permainan yang selama ini dimilikinya.
Setien berjanji akan mempertahankan ciri khasnya yang juga menjadi ciri khas
Barca.

 Ã¢â‚¬Å“Ketika
ada keraguan (mengenai taktik, Red), saya adalah orang pertama yang membela apa
yang saya lakukan. Itu juga tidak terjadi kepada saya ketika Barca menghubungi.
Padahal, saya sedang berada di desa bersama sapi-sapi saya,” ucap Setien dalam
perkenalannya tadi malam kepada Mundo Deportivo. (io/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru