26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Li-VAR-pool ! Semakin Kokoh di Puncak

LIVERPOOL-
“Usaha yang luar biasa oleh @Wolves di laga ini. Seharusnya pulang ke
rumah dengan satu poin melawan tim sekelas @LFC. Tapi Li-VAR-pool yang keluar
sebagai pemenang,” tulis Ben Rashin dalam akun Twitter-nya yang kemudian
dikutip Birminham Live kemarin (30/12).

Pendukung
Wolverhampton Wanderers pantas dongkol atas kekalahan 0-1 oleh Liverpool di
Anfield pada matchweek ke-20 ini. Setidaknya ada tiga hal yang bikin pemain,
pelatih, juga pendukung Wolves muntab.


Pertama
handball bek Liverpool Virgil van Dijk yang merupakan titik awal gol Liverpool
oleh Sadio Mane pada menit ke-42. Selanjutnya assist gelandang Liverpool Adam
Lallana dengan pundak kepada Mane. Yang ketiga gol penyerang Wolves Pedro Neto
dianulir oleh wasist Anthony Taylor karena sang pemberi assist bek kanan Wolves
Jonny Castro dalam posisi offside.

Kapten
Wolves Conor Coady setelah pertandingan kepada Sky Sports mengatakan Video
Assistant Referee (VAR) dalam satu pertandingan sangatlah buruk. Coady tanpa
ragu mengatakan VAR tak bekerja dengan baik.

“Keputusan
itu (penanuliran gol, red.) membunuh kami, VAR mencuri poin dari kami. Hal-hal
seperti itu secara terus-menerus merugikan kami,” ucap Coady kesal.
“Orang-orang mungkin berkata VAR memberikan keputusan yang pas tapi buat
saya yang berada di lapangan, rasanya sangat tak mengenakkan,” tambah
pemain 26 tahun itu.

Baca Juga :  Kekasih CR7 Mempesona di Karpet Merah

Coady
berkata sudah menjelaskan kepada wasit Taylor soal situasi yang terjadi untuk
gol Mane. Pertama tangan Van Dijk yang bersinggungan dengan bola sebelum Lallana
memberikan umpan dengan pundaknya kepada Mane.

Pada
awalnya wasit menyatakan Lallana dalam kondisi handball. Namun setelah
berkomunikasi lewat radio dan menonton rekaman ulang gol Mane, lengan Lallana
mengayun dan pundaknya memberikan bola yang kemudian dikonversikan jadi gol
oleh Mane.

“Saya
terus bertanya kepada wasit Anthony Taylor namun tak mendapat jawaban yang
sangat pasti soal pertanyaan saya tersebut. Soal situasi handball Van Dijk, dia
bilang jaraknya terlalu jauh,” tutur Coady.

Pelatih
Wolves Nuno Espirito Santo seperti diberitakan Daily Mail merasa protes untuk
penganuliran gol timnya sangat wajar. Timnya tertinggal, menyamakan skor, lalu
setelah dicek ternyata prosesnya tak sah. Santo mendapat kartu kuning karena
protesnya dianggap berlebihan kepada ofisial keempat Mike Dean di pinggir
lapangan.

 

“Wasit
seharusnya tetap kepada keputusannya. Bukan malah mengikuti instruksi yang ada
di luar sana dan menyatakan kejadian apa di lapangan,” ujar Santo.
“Siapa yang mengikuti intensitas laga ini dan ada di dalamnya ? Wasit,
bukan seseorang di luar permainan,” ucap eks pelatih Valencia itu ketus.

Baca Juga :  Pengamat : Jika Laga Away Kalteng Putra Gagal Raih Poin, Wajar Coach Dievaluasi

Pelatih
Liverpool Juergen Klopp kepada BBC mengatakan bisa memahami betapa emosinya
para pemain Wolves. Bahkan secara terang-terangan, Klopp pun berada dalam
pendapat yang berseberangan dengan VAR.

“Pemain
berdiri terlalu lama di lapangan tidaklah bagus karena mereka kehilangan fokus
untuk beberapa saat. Maka saya akan lebih memilih jika wasit mengikuti apa yang
dinyatakan di layar besar stadion,” tutur Klopp.           

Soal
ayunan lengan Lallana yang sempat dinyatakan handball sebelum VAR menyatakan
hal itu bukan pelanggaran, Klopp yakin 100 persen kalau itu pundak. Bahkan dari
pinggir lapangan di posisinya situasinya jelas.

ESPN
membuat daftar tim Premier League sampai dengan matchweek 20 ini yang paling
banyak diuntungkan oleh keputusan VAR. Hasilnya Brighton & Hove Albion
adalah tim tersebut. Setidaknya ada enam gol yang menguntungkan mereka karena
VAR. (dra/jpg)

LIVERPOOL-
“Usaha yang luar biasa oleh @Wolves di laga ini. Seharusnya pulang ke
rumah dengan satu poin melawan tim sekelas @LFC. Tapi Li-VAR-pool yang keluar
sebagai pemenang,” tulis Ben Rashin dalam akun Twitter-nya yang kemudian
dikutip Birminham Live kemarin (30/12).

Pendukung
Wolverhampton Wanderers pantas dongkol atas kekalahan 0-1 oleh Liverpool di
Anfield pada matchweek ke-20 ini. Setidaknya ada tiga hal yang bikin pemain,
pelatih, juga pendukung Wolves muntab.


Pertama
handball bek Liverpool Virgil van Dijk yang merupakan titik awal gol Liverpool
oleh Sadio Mane pada menit ke-42. Selanjutnya assist gelandang Liverpool Adam
Lallana dengan pundak kepada Mane. Yang ketiga gol penyerang Wolves Pedro Neto
dianulir oleh wasist Anthony Taylor karena sang pemberi assist bek kanan Wolves
Jonny Castro dalam posisi offside.

Kapten
Wolves Conor Coady setelah pertandingan kepada Sky Sports mengatakan Video
Assistant Referee (VAR) dalam satu pertandingan sangatlah buruk. Coady tanpa
ragu mengatakan VAR tak bekerja dengan baik.

“Keputusan
itu (penanuliran gol, red.) membunuh kami, VAR mencuri poin dari kami. Hal-hal
seperti itu secara terus-menerus merugikan kami,” ucap Coady kesal.
“Orang-orang mungkin berkata VAR memberikan keputusan yang pas tapi buat
saya yang berada di lapangan, rasanya sangat tak mengenakkan,” tambah
pemain 26 tahun itu.

Baca Juga :  Kekasih CR7 Mempesona di Karpet Merah

Coady
berkata sudah menjelaskan kepada wasit Taylor soal situasi yang terjadi untuk
gol Mane. Pertama tangan Van Dijk yang bersinggungan dengan bola sebelum Lallana
memberikan umpan dengan pundaknya kepada Mane.

Pada
awalnya wasit menyatakan Lallana dalam kondisi handball. Namun setelah
berkomunikasi lewat radio dan menonton rekaman ulang gol Mane, lengan Lallana
mengayun dan pundaknya memberikan bola yang kemudian dikonversikan jadi gol
oleh Mane.

“Saya
terus bertanya kepada wasit Anthony Taylor namun tak mendapat jawaban yang
sangat pasti soal pertanyaan saya tersebut. Soal situasi handball Van Dijk, dia
bilang jaraknya terlalu jauh,” tutur Coady.

Pelatih
Wolves Nuno Espirito Santo seperti diberitakan Daily Mail merasa protes untuk
penganuliran gol timnya sangat wajar. Timnya tertinggal, menyamakan skor, lalu
setelah dicek ternyata prosesnya tak sah. Santo mendapat kartu kuning karena
protesnya dianggap berlebihan kepada ofisial keempat Mike Dean di pinggir
lapangan.

 

“Wasit
seharusnya tetap kepada keputusannya. Bukan malah mengikuti instruksi yang ada
di luar sana dan menyatakan kejadian apa di lapangan,” ujar Santo.
“Siapa yang mengikuti intensitas laga ini dan ada di dalamnya ? Wasit,
bukan seseorang di luar permainan,” ucap eks pelatih Valencia itu ketus.

Baca Juga :  Pengamat : Jika Laga Away Kalteng Putra Gagal Raih Poin, Wajar Coach Dievaluasi

Pelatih
Liverpool Juergen Klopp kepada BBC mengatakan bisa memahami betapa emosinya
para pemain Wolves. Bahkan secara terang-terangan, Klopp pun berada dalam
pendapat yang berseberangan dengan VAR.

“Pemain
berdiri terlalu lama di lapangan tidaklah bagus karena mereka kehilangan fokus
untuk beberapa saat. Maka saya akan lebih memilih jika wasit mengikuti apa yang
dinyatakan di layar besar stadion,” tutur Klopp.           

Soal
ayunan lengan Lallana yang sempat dinyatakan handball sebelum VAR menyatakan
hal itu bukan pelanggaran, Klopp yakin 100 persen kalau itu pundak. Bahkan dari
pinggir lapangan di posisinya situasinya jelas.

ESPN
membuat daftar tim Premier League sampai dengan matchweek 20 ini yang paling
banyak diuntungkan oleh keputusan VAR. Hasilnya Brighton & Hove Albion
adalah tim tersebut. Setidaknya ada enam gol yang menguntungkan mereka karena
VAR. (dra/jpg)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru