PULANG PISAU–Di sela-sela
kunjungan kerja kaji banding ke BNN Sleman, Wakil Bupati Pulang Pisau
Pudjirustaty Narang menyempatkan diri mengunjungi anak penyandang disabilitas,
Rudi Setiawan. Pemuda 20 tahun itu merupakan warga Desa Purwodadi, Kecamatan
Maliku yang baru saja diwisuda dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Fisik Prof Dr Suharso di Surakarta, Solo bersama dengan 83 anak
lain.
Rudi berangkat
dari Purwodadi ke Solo pada 24 Mei lalu dan wisuda, Kamis (5/12). Dalam
kunjungan itu Taty didampingi Kepala Dinas Sosial Pulang Pisau Eknamensi Tawun.
Rudi adalah anak
ketiga dari lima bersaudara. Dia menyelesaikan pendidikannya selama enam bulan
melalui program yang ada di Dinas Sosial Pulang Pisau, yaitu penyekolahan
penyandang disabilitas fisik.
Rudi
menceritakan, di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof Dr
Suharso terdapat beberapa materi yang bisa dipilih saat masuk. Di antaranya,
elektronik, reparasi motor, penjahit, percetakan sablon, komputer, tata boga,
fotografi dan bordir.
“Saya lebih
memilih elektronik karena saya telah lama menyukai bidang tersebut,” kata
Rudi.
Ketika ditanya
pengalaman selama menjalankan pendidikan, Rudi mengatakan dia sangat senang
karena dapat bertemu dengan rekan-rekan sesama penyandang disabilitas seluruh
Indonesia. Di sana, menurut Rudi, selain pelajaran secara teori dia juga banyak
mendapatkan praktik sesuai dengan bidang yang dipilihnya.
Rudi juga
mengatakan, bahwa selain mendapat materi pelajaran di balai juga mendapat
materi pelajaran agama dan materi bagaimana cara bersosialisasi yang baik.
“Hal tersebut sedikit banyak sangat berpengaruh karena di awalnya saya
adalah anak yang minder, namun sekarang saya mampu lebih percaya diri,”
ungkap dia.
Rudi mengaku
sangat berterima kasih dengan adanya penyekolahan itu. Akhirnya, dia mendapat
ilmu dan juga pengalaman yang luar biasa. Dia berencana, sepulangnya di Pulang
Pisau akan mengembangkan ilmu yang dia dapat dan berencana untuk membuka jasa
perbaikan alat listrik sendiri.
Kepala Dinas
Sosial Pulang Pisau Eknamensi Tawun mengatakan, setiap tahun Pulang Pisau
mendapat jatah satu orang penyandang disabilitas untuk disekolahkan.
Sebelumnya, pada tahun 2017 pihaknya telah mengirim satu anak atas nama Egerson
dengan bidang yang dipilih adalah pertukangan.
Selain itu, pada
tahun 2018 anak atas nama Dokrit juga mengambil bidang pertukangan. “Untuk
tahun 2020 akan dilanjutkan pada Juni. Untuk anaknya masih akan diseleksi oleh
dinas,” ungkap Tawun.
Dia menambahkan,
untuk penyandang disabilitas, pemerintah daerah melalui dinas sosial memberikan
perhatian. Selain program penyekolahan juga program alat bantu. “Untuk
tahun 2019 yaitu kursi roda sebanyak sepuluh unit dan dua tongkat kruk. Ke
depan akan dianggarkan untuk alat bantu dengar dan tangan palsu,” beber
Tawun.
Sementara itu,
Pudjirustaty Narang mengaku sangat berbahagia, karena Rudi telah menyelesaikan
program studinya. Taty berpesan agar ke depan Rudi dapat memanfaatkan ilmu yang
didapat dengan sebaik-baiknya. “Sehingga dapat berguna bagi diri sendiri,
keluarga maupun masyarakat,” harap Taty.
Taty menambahkan
agar Dinas Sosial tetap memantau memberikan pendampingan dan pembinaan kepada
Rudi dan anak-anak disabilitas lainnya. (art/ila/nto)