29.7 C
Jakarta
Wednesday, November 27, 2024

BPP akan Dihidupkan Lagi, Fokus Komoditas Utama dan Prioritas Nasional

PALANGKA RAYA-Tahun 2020 mendatang, Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalteng masih fokus pada
pengembangan komoditas utama dan juga komoditas yang menjadi prioritas
nasional. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan Provinsi Kalteng, Ir H Sunarti didampingi Sekretarisnya Muhajirin
Akbar saat talkshow di Kalteng Pos, kemarin.

Menurut Sunarti komoditas utama dan juga
komoditas yang menjadi prioritas nasional adalah padi jagung kedele (pajale),
bawang dan cabe (babe) serta Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab).

Dikatakanya, karena tahun 2020 ada pergeseran
menteri, maka ada kebijakan baru dari kementerian, yaitu kembali menguatkan
kapasitas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan seluruh Indonesia
khususnya Kalteng.

Baca Juga :  Tiga Wajah Kota Bisa Dimanfaatkan Sebagai Peluang

“BPP akan dihidupkan kembali. Karena BPP
merupakan kopasusnya pertanian yang menjadi garda pertanian di kecamatan dalam
mengawal program pembangunan pertanian,” jelasnya.

Sementara itu, terkait asuransi pertanian,
Sunarti mengatakan, usaha di sektor pertanian khususnya usaha tani padi
dihadapkan pada resiko ketidakpastian yang cukup tinggi, antara lain kegagalan
panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama
dan lainya yang menjadi sebab kerugian usaha petani.

Maka, untuk menghindarkan dari keadaan tersebut
pemerintah saat ini memberikan solusi terbaik berupa program asuransi usaha
tani padi yang diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap resiko
ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha
tani dari klaim asuransi.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kota Palangka Raya

“Tujuannya adalah memberikan perlindungan
kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir,
kekeringan, dan serangan hama dan lainya,” ungkapnya.

Dikatakanya, selain
asuransi usaha tani padi, juga ada asuransi usaha ternak sapi. Untuk itu,
menurutnyaa, asuransi ini sangat baik dimanfaatkan oleh peternak kita untuk
antisipasi kerugian lebih besar terhadap sapi produktif mereka. (bud)

PALANGKA RAYA-Tahun 2020 mendatang, Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalteng masih fokus pada
pengembangan komoditas utama dan juga komoditas yang menjadi prioritas
nasional. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan Provinsi Kalteng, Ir H Sunarti didampingi Sekretarisnya Muhajirin
Akbar saat talkshow di Kalteng Pos, kemarin.

Menurut Sunarti komoditas utama dan juga
komoditas yang menjadi prioritas nasional adalah padi jagung kedele (pajale),
bawang dan cabe (babe) serta Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab).

Dikatakanya, karena tahun 2020 ada pergeseran
menteri, maka ada kebijakan baru dari kementerian, yaitu kembali menguatkan
kapasitas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan seluruh Indonesia
khususnya Kalteng.

Baca Juga :  Tiga Wajah Kota Bisa Dimanfaatkan Sebagai Peluang

“BPP akan dihidupkan kembali. Karena BPP
merupakan kopasusnya pertanian yang menjadi garda pertanian di kecamatan dalam
mengawal program pembangunan pertanian,” jelasnya.

Sementara itu, terkait asuransi pertanian,
Sunarti mengatakan, usaha di sektor pertanian khususnya usaha tani padi
dihadapkan pada resiko ketidakpastian yang cukup tinggi, antara lain kegagalan
panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama
dan lainya yang menjadi sebab kerugian usaha petani.

Maka, untuk menghindarkan dari keadaan tersebut
pemerintah saat ini memberikan solusi terbaik berupa program asuransi usaha
tani padi yang diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap resiko
ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha
tani dari klaim asuransi.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kota Palangka Raya

“Tujuannya adalah memberikan perlindungan
kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir,
kekeringan, dan serangan hama dan lainya,” ungkapnya.

Dikatakanya, selain
asuransi usaha tani padi, juga ada asuransi usaha ternak sapi. Untuk itu,
menurutnyaa, asuransi ini sangat baik dimanfaatkan oleh peternak kita untuk
antisipasi kerugian lebih besar terhadap sapi produktif mereka. (bud)

Terpopuler

Artikel Terbaru