29.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Kekalahan Kelima The Daddies dari Sang Junior

PASANGAN ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan belum mampu mengimbangi permainan cepat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya
Sukamuljo.

Itu terbukti saat pasangan ganda putra Indonesia yang dijuluki The Daddies
itu kembali menelan kekalahan atas juniornya tersebut di babak All Indonesian
Final Denmark Open 2019 di Odense Sports Park, Denmark, Senin (21/10) dini hari
WIB.

Ini merupakan kekelahan kelima The Daddies oleh Minions sepanjang 2019 alias
tak pernah menang dari sang juniornya. Pasangan itu tumbang dua set langsung
dengan skor 14-21 dan 13-21.

Pada Januari 2019, Hendra/Ahsan kalah dari Kevin/Marcus di babak final
Indonesia Masters 2019. Saat itu, Hendra/Ahsan kalah dengan skor 17-21 dan 11-21.
Mereka kembali bertemu di babak final indonesia Open 2019, Juli lalu.
Lagi-lagi, Kevin/Marcus kembali berhasil menumbangkan seniornya itu dalam dua
set langsung dengan skor 21-19 dan 21-16.

Baca Juga :  Pesta Jalan Terus

Sepekan kemudian, mereka kembali bertemu pada partai puncak Japan Open
2019. Di pertemuan ini, Hendra/Ahsan kalah dengan skor 18-21 dan 21-23.
Pertengahan September 2019, lalu, mereka berjumpa di babak Final China Open
2019.

Di ajang tersebut, Hendra/Ahsan mampu memberikan perlawanan berarti. Sebab,
mereka mampu memaksa Kevin/Marcus bermain rubber game sebelum akhirnya kalah
dengan skor 21-18, 17-21 dan 21-15. Terakhir di babak final Dnemark Open 2019
ini.

Sejatinya kedua pasangan putra itu telah 12 kali bertemu sejak tahun 2015.
Dari 12 kali pertemuan itu, Hendra/Ahsan baru meraih dua kemenangan pada ajang
Indonesia Open 2015 dan Malaysia Open 2016. Menanggapi hal tersebut
Hendra/Ahsan mengaku kecepatan yang dimiliki Kevin/Marcus membuat mereka
kesulitan untuk mengembangkan permainan. Kecepatan The Minions membuat mereka
tertekan dan sulit untuk melakukan pergerakan di lapangan.

Baca Juga :  Kondisi Oke, Ginting Siap Bertanding

“Mereka tampil bagus seperti biasa. Kami juga banyak ketekan terus dari
awal,” ungkap Ahsan seperti dikutip situs resmi PBSI, Senin (21/10) kemarin.

Disisi lain, kemenangan itu memastikan Minions sukses mempertahankan
gelarnya pada ajang BWF World Tour Super 750 tersebut.

Kendati demikian, Kevin/Marcus mengaku raihan ltahun ini didapatnya dengan
tidak mudah. Ia mengatakan lawan-lawan yang dihadapinya lebih kuat dari
sebelumnya.

“Kami senang bisa menang. Tidak mudah buat kami untuk mempertahankan gelar
di sini. Karena lawan di sini kuat-kuat semua. Ini merupakan berkat buat kami,”
tutur Marcus.

“Kami senang karena beberapa turnamen bisa all Indonesian final. Saya harap
bisa seperti ini terus. Di pertandingan hari ini kami menikmati permainan dan
melakukan yang terbaik,” tandas Kevin. (gie/fin/tgr)

PASANGAN ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan belum mampu mengimbangi permainan cepat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya
Sukamuljo.

Itu terbukti saat pasangan ganda putra Indonesia yang dijuluki The Daddies
itu kembali menelan kekalahan atas juniornya tersebut di babak All Indonesian
Final Denmark Open 2019 di Odense Sports Park, Denmark, Senin (21/10) dini hari
WIB.

Ini merupakan kekelahan kelima The Daddies oleh Minions sepanjang 2019 alias
tak pernah menang dari sang juniornya. Pasangan itu tumbang dua set langsung
dengan skor 14-21 dan 13-21.

Pada Januari 2019, Hendra/Ahsan kalah dari Kevin/Marcus di babak final
Indonesia Masters 2019. Saat itu, Hendra/Ahsan kalah dengan skor 17-21 dan 11-21.
Mereka kembali bertemu di babak final indonesia Open 2019, Juli lalu.
Lagi-lagi, Kevin/Marcus kembali berhasil menumbangkan seniornya itu dalam dua
set langsung dengan skor 21-19 dan 21-16.

Baca Juga :  Pesta Jalan Terus

Sepekan kemudian, mereka kembali bertemu pada partai puncak Japan Open
2019. Di pertemuan ini, Hendra/Ahsan kalah dengan skor 18-21 dan 21-23.
Pertengahan September 2019, lalu, mereka berjumpa di babak Final China Open
2019.

Di ajang tersebut, Hendra/Ahsan mampu memberikan perlawanan berarti. Sebab,
mereka mampu memaksa Kevin/Marcus bermain rubber game sebelum akhirnya kalah
dengan skor 21-18, 17-21 dan 21-15. Terakhir di babak final Dnemark Open 2019
ini.

Sejatinya kedua pasangan putra itu telah 12 kali bertemu sejak tahun 2015.
Dari 12 kali pertemuan itu, Hendra/Ahsan baru meraih dua kemenangan pada ajang
Indonesia Open 2015 dan Malaysia Open 2016. Menanggapi hal tersebut
Hendra/Ahsan mengaku kecepatan yang dimiliki Kevin/Marcus membuat mereka
kesulitan untuk mengembangkan permainan. Kecepatan The Minions membuat mereka
tertekan dan sulit untuk melakukan pergerakan di lapangan.

Baca Juga :  Kondisi Oke, Ginting Siap Bertanding

“Mereka tampil bagus seperti biasa. Kami juga banyak ketekan terus dari
awal,” ungkap Ahsan seperti dikutip situs resmi PBSI, Senin (21/10) kemarin.

Disisi lain, kemenangan itu memastikan Minions sukses mempertahankan
gelarnya pada ajang BWF World Tour Super 750 tersebut.

Kendati demikian, Kevin/Marcus mengaku raihan ltahun ini didapatnya dengan
tidak mudah. Ia mengatakan lawan-lawan yang dihadapinya lebih kuat dari
sebelumnya.

“Kami senang bisa menang. Tidak mudah buat kami untuk mempertahankan gelar
di sini. Karena lawan di sini kuat-kuat semua. Ini merupakan berkat buat kami,”
tutur Marcus.

“Kami senang karena beberapa turnamen bisa all Indonesian final. Saya harap
bisa seperti ini terus. Di pertandingan hari ini kami menikmati permainan dan
melakukan yang terbaik,” tandas Kevin. (gie/fin/tgr)

Terpopuler

Artikel Terbaru