PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran melalui
Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Mofit Saptono Subagio
memberikan apresiasi kepada para satuan petugas (satgas) pemadam kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) di Kalteng. Pasalnya mereka telah bekerja keras
menanggulangi kahutla selama beberapa bulan terakhir.
Diungkapkannya, sejak 17-30
September 2019 lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah menetapkan
status tanggap darurat karhutla. Tetapi, sejak 1 Oktober lalu status itu
otomatis berakhir karena Pemprov Kalteng tidak melakukan perpanjangan.
“Tentu, selama masa tanggap
darurat, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang
telah bekerja sama memadamkan api,†ungkapnya menyampaikan pesan gubernur saat
rapat evaluasi pasca tanggap darurat di ruang rapat sekda Kantor Gubernur
Kalteng, Rabu (2/10).
Dijelaskannya, dalam bekerja
sama, petugas di lapangan selalu bahu membahu, bersinergi, terus menerus
bersama-sama melakukan berbagai upaya dalam menangani karhutla. “Tidak hanya
itu, dalam hal melayani masyarakat yang terdampak karhutla para petugas juga
sudah bekerja semaksimal mungkin,†jelasnya.
Tetapi, lanjutnya, pada masa
transisi ini pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh pihak terlibat dalam
masa transisi darurat ke pemulihan untuk melanjutkan upaya-upaya penanganan
karhutla. Termasuk, lanjutnya, pelayanan masyarakat yang terdampak yang masih
memerlukan Iayanan kesehatan.
“Pastikan bahwa masyarakat yang
terdampak asap akibat karhutla tetap mendapatkan Iayanan kesehatan yang
memadai,†ucapnya.
Secara khusus, tambah Mofit, agar
seluruh pihak untuk menyusun rencana penanganan kebakaran hutan dan lahan yang
Iebih komprehensif, menyentuh akar persoalan karhutla sehingga pada Tahun 2020,
kejadian karhutla tidak berulang seperti yang dihadapi Tahun 2019 ini. (abw/uni/ctk/nto)