PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dalam upaya memperkuat pembinaan kemandirian serta mendorong pemasaran produk UMKM hasil karya Warga Binaan, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Tengah (Kalteng), I Putu Murdiana, menerima kunjungan Ketua Yayasan Srikandi Merah Putih, H. Amir, beserta jajaran, Sabtu (15/11).
Kegiatan berlangsung di dua Unit Pelaksana Teknis (UPT), yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Palangka Raya dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palangka Raya.
Kunjungan ini juga dihadiri pula oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim) Kalteng, Mas Arie Yuliansa Dwi Putra, serta jajaran Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kota Palangka Raya.
Kegiatan diawali di Lapas Perempuan Palangkaraya, di mana rombongan disambut dengan pemasangan sumping dan lawung, serta persembahan tari tradisional dan penampilan hadran oleh Warga Binaan.
Dalam sambutannya, I Putu Murdiana mengapresiasi atas komitmen Yayasan Srikandi Merah Putih dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan pengembangan UMKM Warga Binaan.
“Kerja sama ini sebagai langkah visioner untuk membuka akses lebih luas terhadap pemasaran produk karya Warga Binaan melalui gerakan Pemajuan Produk UMKM Warga Binaan,” ucap Kepala Kanwil Ditjenpas Kalteng.
Ia menegaskan bahwa sinergi ini bukan hanya meningkatkan nilai ekonomi produk Warga Binaan, tetapi juga memperkuat proses reintegrasi sosial melalui pemberdayaan dan peningkatan keterampilan.
Adapun produk hasil Warga Binaan yang dipamerkan adalah olahan dari getah nyatu, tas rajut dari rotan, kotak tissue, kain batik, dan lain-lain.
Rombongan kemudian bergeser ke Rutan Kelas IIA Palangkaraya. Di lokasi tersebut, Kakanwil bersama jajaran mendampingi pihak yayasan untuk meninjau berbagai produk kerajinan, karya kreatif, dan produksi UMKM yang menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian.
Ketua yayasan beserta tim memberikan perhatian besar terhadap potensi pengembangan kualitas dan pemasaran produk untuk memasuki pasar yang lebih luas.
Ia berharap produk-produk karya Warga Binaan dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, diterima sebagai karya yang kreatif dan berkualitas, serta dapat menjadi bekal penting bagi mereka ketika kembali ke masyarakat.
”Sinergi yang kita bangun hari ini sejatinya adalah bagian dari misi besar Pemasyarakatan, yaitu membantu Warga Binaan memperoleh kesempatan kedua melalui keterampilan, kreativitas, dan kemandirian,” ungkapnya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat jejaring kolaborasi antara Pemasyarakatan dan organisasi masyarakat yang memiliki perhatian terhadap pemberdayaan perempuan dan peningkatan keterampilan Warga Binaan sehingga mereka bisa terus menggali kreativitasnya.(hfz)