27.3 C
Jakarta
Monday, November 10, 2025

BNI Dorong UMKM Agribisnis Naik Kelas Lewat Agrinex Expo 2025, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor agribisnis nasional. Kali ini, BNI ambil bagian dalam Agrinex Expo 2025 yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 6–8 November 2025, sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi hijau Indonesia.

Dalam pameran yang diselenggarakan oleh Agrinex Indonesia bersama Kementerian Pertanian RI itu, BNI memboyong empat UMKM binaan unggulan di bidang agribisnis: KSIP Agro, Pelita Desa, Agrotama, dan Sayur Kendal. Keempatnya dinilai berhasil menunjukkan potensi besar produk pertanian lokal untuk menembus pasar global.

Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan, keikutsertaan BNI di Agrinex Expo 2025 merupakan bagian dari dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

“BNI senantiasa mendukung pengembangan sektor pertanian dan agribisnis Indonesia melalui pembiayaan, pendampingan, serta fasilitasi promosi bagi pelaku UMKM agar dapat naik kelas dan go global,” ujar Iqbal.

Baca Juga :  Potensi Pariwisata di Kalteng Masih Sangat Menjanjikan

Iqbal menambahkan, empat UMKM yang dibawa ke Agrinex Expo 2025 merupakan contoh nyata pelaku usaha agribisnis yang sudah berhasil menembus pasar ekspor.

KSIP Agro, misalnya, merupakan perusahaan agribisnis di bawah PT KSIP Solusi Mandiri yang mengekspor buah dan sayuran segar ke Singapura, Thailand, Malaysia, Hong Kong, Eropa, dan Timur Tengah. Perusahaan ini juga telah mengantongi sertifikat ISO 22000 dan Global GAP sebagai jaminan mutu produk.

Sementara itu, Pelita Desa fokus pada ekspor produk natural resources seperti cocopeat, briket, wood pellet, rempah-rempah, dan produk turunan kelapa. Produk Pelita Desa kini telah merambah pasar Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Oman, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, hingga Mayotte.

Baca Juga :  Dibangunnya RMU dan Rice to Rice, Wagub Optimistis Wujudkan Kemandirian Pangan di Kalteng

Adapun Agrotama dan Sayur Kendal berfokus pada pengembangan hortikultura dan sayur-mayur segar dari petani lokal. Keduanya aktif berinovasi serta memperluas pasar guna memperkuat rantai pasok agribisnis di dalam negeri.

Hingga September 2025, BNI mencatat pembiayaan sektor pertanian dan kehutanan mencapai Rp43,21 triliun dengan 35.352 debitur. Rinciannya, pembiayaan usaha kecil sebesar Rp6,74 triliun, usaha menengah Rp9,68 triliun, dan korporasi Rp26,79 triliun.

Ke depan, BNI akan terus memperluas dukungan terhadap pelaku agribisnis lewat berbagai inisiatif strategis, termasuk program BNI Xpora yang fokus pada ekspor, digitalisasi bisnis, dan akses pembiayaan bagi UMKM agar semakin kompetitif di pasar global.

“Kami optimistis sektor agribisnis akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. BNI berkomitmen untuk terus hadir mendukung para pelaku usaha agar tumbuh berkelanjutan,” tutup Iqbal. ***

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor agribisnis nasional. Kali ini, BNI ambil bagian dalam Agrinex Expo 2025 yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 6–8 November 2025, sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi hijau Indonesia.

Dalam pameran yang diselenggarakan oleh Agrinex Indonesia bersama Kementerian Pertanian RI itu, BNI memboyong empat UMKM binaan unggulan di bidang agribisnis: KSIP Agro, Pelita Desa, Agrotama, dan Sayur Kendal. Keempatnya dinilai berhasil menunjukkan potensi besar produk pertanian lokal untuk menembus pasar global.

Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan, keikutsertaan BNI di Agrinex Expo 2025 merupakan bagian dari dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

“BNI senantiasa mendukung pengembangan sektor pertanian dan agribisnis Indonesia melalui pembiayaan, pendampingan, serta fasilitasi promosi bagi pelaku UMKM agar dapat naik kelas dan go global,” ujar Iqbal.

Baca Juga :  Potensi Pariwisata di Kalteng Masih Sangat Menjanjikan

Iqbal menambahkan, empat UMKM yang dibawa ke Agrinex Expo 2025 merupakan contoh nyata pelaku usaha agribisnis yang sudah berhasil menembus pasar ekspor.

KSIP Agro, misalnya, merupakan perusahaan agribisnis di bawah PT KSIP Solusi Mandiri yang mengekspor buah dan sayuran segar ke Singapura, Thailand, Malaysia, Hong Kong, Eropa, dan Timur Tengah. Perusahaan ini juga telah mengantongi sertifikat ISO 22000 dan Global GAP sebagai jaminan mutu produk.

Sementara itu, Pelita Desa fokus pada ekspor produk natural resources seperti cocopeat, briket, wood pellet, rempah-rempah, dan produk turunan kelapa. Produk Pelita Desa kini telah merambah pasar Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Oman, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, hingga Mayotte.

Baca Juga :  Dibangunnya RMU dan Rice to Rice, Wagub Optimistis Wujudkan Kemandirian Pangan di Kalteng

Adapun Agrotama dan Sayur Kendal berfokus pada pengembangan hortikultura dan sayur-mayur segar dari petani lokal. Keduanya aktif berinovasi serta memperluas pasar guna memperkuat rantai pasok agribisnis di dalam negeri.

Hingga September 2025, BNI mencatat pembiayaan sektor pertanian dan kehutanan mencapai Rp43,21 triliun dengan 35.352 debitur. Rinciannya, pembiayaan usaha kecil sebesar Rp6,74 triliun, usaha menengah Rp9,68 triliun, dan korporasi Rp26,79 triliun.

Ke depan, BNI akan terus memperluas dukungan terhadap pelaku agribisnis lewat berbagai inisiatif strategis, termasuk program BNI Xpora yang fokus pada ekspor, digitalisasi bisnis, dan akses pembiayaan bagi UMKM agar semakin kompetitif di pasar global.

“Kami optimistis sektor agribisnis akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. BNI berkomitmen untuk terus hadir mendukung para pelaku usaha agar tumbuh berkelanjutan,” tutup Iqbal. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru

/