Orang-orang paling tidak bahagia sering kali tampak menyedihkan. Terkadang merekalah yang punya senyum paling lebar, tawa paling keras, dan kehadiran media sosial paling bersemangat.
Mereka menguasai seni baik-baik saja, meski diam-diam hancur di dalam. Ketidakbahagiaan tersembunyi ini sangatlah berbahaya karena tidak disadari. Dilansir geediting, berikut tujuh tanda seseorang yang tidak bahagia meskipun terlihat ceria di hadapan orang lain.
Energi mereka terasa
Ada kualitas kebahagiaan sejati yang sulit dipalsukan secara konsisten.Ketika seseorang benar-benar merasa puas, energinya mengalir secara alami. Tawanya spontan. Antusiasmenya terasa autentik dan berkelanjutan.
Tapi ketika seseorang berpura-pura bahagia, ada kesan dipaksakan di dalamnya. Tawanya agak terlalu keras.
Kepositifannya terasa dipaksakan, seolah-olah mereka berusaha meyakinkan diri sendiri sama seperti orang lain.
Mereka menghindari kesendirian
Seseorang yang tampak ceria tetapi sebenarnya sedang berjuang akan mengisi setiap momen hening.
Mereka selalu menyalakan TV, memutar musik, dan mendengarkan podcast. Mereka menjadwalkan kegiatan secara berurutan sehingga tidak pernah ada waktu senggang.
Tampaknya mereka takut pada keheningan karena ini berarti mereka harus menghadapi apa yang sebenarnya dirasakan.
Mereka selalu membantu orang lain tetapi tidak pernah meminta bantuan
Ketidakbahagiaan yang tersembunyi sering kali muncul sebagai perawatan yang tak henti-hentinya.
Mereka adalah teman yang selalu ada, selalu mendukung, dan selalu hadir untuk semua orang.
Sekilas, ini tampak seperti kemurahan hati. Namun, jadi cara untuk menghindari penderitaan sendiri dengan berfokus pada kebutuhan orang lain.
Kebiasaan tidur dan makan mereka tidak menentu
Ketidakbahagiaan sering kali muncul dari cara seseorang memenuhi kebutuhan dasarnya, bahkan saat mereka bersikap ceria.
Mereka tidur terlalu banyak atau hampir tidak tidur. Makan terus-menerus atau lupa makan. Rutinitas mereka kacau karena di dalam hati, mereka memang kacau.
Mereka terus-menerus membuat lelucon yang merendahkan diri sendiri
Humor bisa menjadi alat yang ampuh untuk memproses emosi yang sulit. Namun, humor juga bisa menjadi cara untuk mengekspresikan rasa sakit sambil tetap terlihat baik-baik saja.
Seseorang yang sangat tidak bahagia terus-menerus membuat lelucon yang merugikan diri sendiri. Mereka menertawakan kegagalan yang dialami, mengejek penampilan sendiri, dan meremehkan pencapaian.
Mereka kehilangan minat
Mereka akan tetap melakukan hal-hal yang sama, seperti hobi, acara sosial, dan aktivitas yang dulu disukai agar tampak terlibat.
Tapi kalau diperhatikan, ada yang kurang. Gairahnya hilang. Mereka hanya sekadar ikut-ikutan.
Hilangnya kegembiraan dalam aktivitas yang sebelumnya bermakna merupakan tanda klasik depresi, tetapi sering kali ditutupi oleh orang-orang yang berkomitmen untuk terlihat baik-baik saja.
Mereka mengabaikan pujian atau perhatian yang tulusKetika seseorang mengatakan dirinya telah melakukan pekerjaan yang hebat, ia langsung menangkis atau merendah.
Karena jika mengakui pujian itu, mereka mungkin akan menangis. Jika mereka mengakui bahwa kekhawatiran seseorang memang beralasan, seluruh kepura-puraan itu mungkin akan runtuh.(jpc)
