33.1 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Waspada, Kualitas Udara Tidak Sehat

PALANGKA
RAYA
-Kabut
asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menyelimuti langit Palangka
Raya. Bahkan status indeks standar pencemaran udara (ISPU) menunjukkan bahwa
udara di Kota Cantik ini dalam kategori tidak sehat. Padahal, beberapa waktu
terakhir kualitas udara sangat baik  setelah sempat turun hujan.

Berdasarkan data ISPU
dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng pada (21/8) lalu, tercatat
particulate matter (PM-10) di Palangka Raya berada pada angka 7, dengan status
kualitas udara baik. Namun, beberapa hari terakhir asap kembali menebal.

“Data di DLH, ISPU di Kota
Palangka Raya berdasarkan alat pada stasiun pantau di Kecamatan Jekan Raya
menujukkan kualitas udara di Kota Palangka Raya tidak sehat,” kata Kepala DLH
Kalteng Norliani saat dikonfirmasi, kemarin (4/9).

Baca Juga :  Bersama Jaga Keselamatan Gubernur dari Ancaman Siapapun

Data yang dihimpun
Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co) dari DLH Kalteng, pada 1-2 September, kualitas udara di Kota Cantik
menunjukkan kualitas sedang. Sementara, pada Selasa (3/9), PM10 berada pada
angka 107, dengan kualitas udara tidak sehat.

Kabut asap sangat
berdampak bagi aktivitas masyarakat. Termasuk proses belajar mengajar di
sekolah. Salah satunya, aktivitas di SMPN 1 Palangka Raya. Para pelajar
terpaksa harus mengenakan masker meski berada di dalam ruangan, demi mengantisipasi
polusi dan sesak napas akibat kabut asap yang menyelimuti sekitar sekolah.

“Pihak sekolah mengimbau
semua anak-anak untuk memakai masker guna menghindari gangguan
pernapasan,” kata Kepala SMPN 1 Palangka Raya, Erdiningsih.

Pada hari yang sama, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya mendeteksi 606 titik api (hotspot)
yang diduga berasal dari area atau wilayah yang terjadi kebakaran.

Baca Juga :  Alhamdulillah ! Wali Kota Palangka Raya Dinyatakan Sembuh dari Covid-1

Enam daerah dengan
jumlah hotspot terbanyak, yakni Pulang Pisau (133 hotspot), Kotim (110), Kobar
(83), Sukamara (54), Seruyan (47), dan Palangka Raya (45).

“ISPU berada pada nilai
96 dan parameter mencapai PM 10, dengan kualitas standar udara berada pada
tingkat sedang atau tidak sehat,” kata Prakirawan BMKG Muhammad Arif Rahman. (nue/abw/*oiq/ce/ram)

PALANGKA
RAYA
-Kabut
asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menyelimuti langit Palangka
Raya. Bahkan status indeks standar pencemaran udara (ISPU) menunjukkan bahwa
udara di Kota Cantik ini dalam kategori tidak sehat. Padahal, beberapa waktu
terakhir kualitas udara sangat baik  setelah sempat turun hujan.

Berdasarkan data ISPU
dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng pada (21/8) lalu, tercatat
particulate matter (PM-10) di Palangka Raya berada pada angka 7, dengan status
kualitas udara baik. Namun, beberapa hari terakhir asap kembali menebal.

“Data di DLH, ISPU di Kota
Palangka Raya berdasarkan alat pada stasiun pantau di Kecamatan Jekan Raya
menujukkan kualitas udara di Kota Palangka Raya tidak sehat,” kata Kepala DLH
Kalteng Norliani saat dikonfirmasi, kemarin (4/9).

Baca Juga :  Bersama Jaga Keselamatan Gubernur dari Ancaman Siapapun

Data yang dihimpun
Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co) dari DLH Kalteng, pada 1-2 September, kualitas udara di Kota Cantik
menunjukkan kualitas sedang. Sementara, pada Selasa (3/9), PM10 berada pada
angka 107, dengan kualitas udara tidak sehat.

Kabut asap sangat
berdampak bagi aktivitas masyarakat. Termasuk proses belajar mengajar di
sekolah. Salah satunya, aktivitas di SMPN 1 Palangka Raya. Para pelajar
terpaksa harus mengenakan masker meski berada di dalam ruangan, demi mengantisipasi
polusi dan sesak napas akibat kabut asap yang menyelimuti sekitar sekolah.

“Pihak sekolah mengimbau
semua anak-anak untuk memakai masker guna menghindari gangguan
pernapasan,” kata Kepala SMPN 1 Palangka Raya, Erdiningsih.

Pada hari yang sama, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya mendeteksi 606 titik api (hotspot)
yang diduga berasal dari area atau wilayah yang terjadi kebakaran.

Baca Juga :  Alhamdulillah ! Wali Kota Palangka Raya Dinyatakan Sembuh dari Covid-1

Enam daerah dengan
jumlah hotspot terbanyak, yakni Pulang Pisau (133 hotspot), Kotim (110), Kobar
(83), Sukamara (54), Seruyan (47), dan Palangka Raya (45).

“ISPU berada pada nilai
96 dan parameter mencapai PM 10, dengan kualitas standar udara berada pada
tingkat sedang atau tidak sehat,” kata Prakirawan BMKG Muhammad Arif Rahman. (nue/abw/*oiq/ce/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru