Insiden horor dialami oleh pemain Persikad Depok, Bil’asqan Hi Tenang, saat bentrok dengan PSPS Pekanbaru dalam pertandingan pekan keempat Grup Barat Championship 2025/2026. Penggawa Serigala Margonda itu mendadak kolaps usai berbenturan dengan pemain lawan.
Duel pertandingan yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu (4/10), awalnya berjalan dengan lancar. Tuan rumah mampu unggul 1-0 atas PSPS berkat gol tunggal penyerang asing Enzo Celestine (73′).
Namun, ketika pertandingan memasuki menit akhir, muncul satu kejadian tak terduga. Semua bermula dari kiper Persikad, Lutfi Masrohan, yang melepaskan tendangan ke tengah lapangan.
Bola sepakan penjaga gawang itu mengarah kepada Bil’asqan yang berduel udara dengan Jeferson. Ia kemudian terjatuh dan merasakan kesakitan pada tangannya usai berduel.
Awalnya wasit tidak melihat itu sebagai sebuah pelanggaran dan meminta pertandingan dilanjutkan. Tapi, tak lama kemudian, Bil’asqan terlihat sempat kejang. Wasit pun langsung meniup peluit pertanda pertandingan dihentikan.
Para pemain Persikad beserta tim medis dengan cepat membantu menangani pemain berusia 19 tahun tersebut. Penanganan juga langsung dilakukan di dalam lapangan dengan mendatangkan mobil ambulans. Bil’asqan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Jeferson yang berduel dengan Bil’asqan kemudian mendapatkan kartu merah. Hukuman itu diberikan usai wasit melakukan pengecekan ulang lewat Video Assistant Referee (VAR).
Hasilnya, wasit melihat ada satu tindakan tak terpuji dari Jeferson. Tangan kiri pemain PSPS Pekanbaru itu menyikut dagu Bil’asqan hingga terjatuh. Namun, Jeferson sempat tidak menerima keputusan kartu merah tersebut.
Usai pertandingan, Pelatih Persikad Depok Ridwan Saragih mengungkapkan kondisi Bil’asqan. Ia menyebut pemainnya sempat tak bernapas.
“Tadi saya sempat berbicara dengan tim medis, pertama tidak bisa bernapas lalu kondisinya tidak terkendali,” ujar Ridwan dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Ridwan tak lupa untuk mendoakan Bil’asqan agar segera pulih. Besar harapannya pemain jebolan Persita Tangerang U-20 itu bisa kembali ke Persikad Depok di Championship.
“Tapi inilah sepak bola. Doa terbaik agar Bili bisa segera sembuh dan kembali lagi bersama kami keluarga besar Persikad,” ucap dia.
Lebih lanjut, Ridwan Saragih juga menyatakan bahwa kejadian itu murni insiden sepak bola. Ia menolak untuk menyalahkan pemain PSPS karena pemainnya sampai harus kolaps.
“Saya rasa pemain PSPS tidak ada niat untuk mencederai. Maaf saya tidak bisa bicara soal pertandingan kali ini. Meski menang, kesehatan pemain yang utama,” jelas Ridwan.
Kondisi terbaru, Bil’asqan diungkap oleh tim medis Persikad Depok sudah stabil dan sadar. Tapi, dia masih harus menjalani perawatan intensif.
“Bili saat ini dalam kondisi stabil 90 dengan kesadaran penuh, tapi masih dalam perawatan intensif dengan diagnosa kontusio cerebri (gegar otak),” tutur dokter tim Persikad dr. Ririn Budiarti.
“Saat ini Bili masih dalam perawatan medis di ruang intensif untuk memantau memar pada otak dan perdarahan subdural hematoma yang masih bisa ditangani dengan obat-obatan,” tambahnya.(jpc)