29.6 C
Jakarta
Saturday, October 4, 2025

Pakan Standar CBIB Tingkatkan Nilai Jual Ikan Kalteng

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng, Sri Widanarni, menilai penerapan standar CBIB dalam pemberian pakan akan berdampak langsung pada nilai jual ikan di pasaran.

Menurutnya, ikan yang dibudidayakan dengan pakan sesuai standar lebih sehat, dagingnya lebih berkualitas, dan tentu lebih diminati konsumen.

“Kalau pakannya sembarangan, ikan bisa mengandung zat berbahaya. Itu merugikan pembudidaya sendiri karena kepercayaan konsumen menurun,” ungkapnya, Kamis (4/9/2025).

Sri menyebutkan, pelet higienis, pakan alami, hingga pakan tambahan nabati yang segar bisa menjadi pilihan.

Sebaliknya, pelet berjamur, jeroan, atau sampah dapur tidak boleh digunakan karena bisa menurunkan kualitas ikan secara drastis.

“Bayangkan kalau ikan yang dikonsumsi masyarakat berasal dari kolam dengan air keruh dan pakan tercemar, itu sama saja kita menyebarkan penyakit,” tegasnya.

Baca Juga :  Kasus Positif Covid-19 Bertambah 210 Orang, Meninggal 10 Orang

Sri menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada pembudidaya agar menerapkan standar CBIB.

“Tujuan kita bukan hanya produksi, tapi juga kualitas dan keamanan pangan masyarakat,” katanya.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng, Sri Widanarni, menilai penerapan standar CBIB dalam pemberian pakan akan berdampak langsung pada nilai jual ikan di pasaran.

Menurutnya, ikan yang dibudidayakan dengan pakan sesuai standar lebih sehat, dagingnya lebih berkualitas, dan tentu lebih diminati konsumen.

“Kalau pakannya sembarangan, ikan bisa mengandung zat berbahaya. Itu merugikan pembudidaya sendiri karena kepercayaan konsumen menurun,” ungkapnya, Kamis (4/9/2025).

Sri menyebutkan, pelet higienis, pakan alami, hingga pakan tambahan nabati yang segar bisa menjadi pilihan.

Sebaliknya, pelet berjamur, jeroan, atau sampah dapur tidak boleh digunakan karena bisa menurunkan kualitas ikan secara drastis.

“Bayangkan kalau ikan yang dikonsumsi masyarakat berasal dari kolam dengan air keruh dan pakan tercemar, itu sama saja kita menyebarkan penyakit,” tegasnya.

Baca Juga :  Kasus Positif Covid-19 Bertambah 210 Orang, Meninggal 10 Orang

Sri menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada pembudidaya agar menerapkan standar CBIB.

“Tujuan kita bukan hanya produksi, tapi juga kualitas dan keamanan pangan masyarakat,” katanya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru