25.7 C
Jakarta
Thursday, October 2, 2025

Harga Ayam Ras Dongkrak Inflasi Kalteng 0,33 Persen pada September 2025

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat inflasi bulanan (month-to-month) sebesar 0,33 persen pada September terhadap Agustus 2025. Kenaikan harga daging ayam ras dan emas perhiasan menjadi pendorong utama meningkatnya angka inflasi di Bumi Tambun Bungai ini.

Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti menyampaikan, inflasi ini mendorong Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 105,60 pada September 2024 menjadi 108,08 pada September 2025.

Ia menyebutkan, bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi bulanan Kalteng, yaitu sebesar 0,17 persen.

“Komoditas utama penyumbang inflasi month-to-month yaitu daging ayam ras (0,28 persen), emas perhiasan (0,07 persen), ikan gabus (0,07 persen), angkutan udara (0,04 persen), serta beras (0,03 persen),” kat Agnes, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga :  Inflasi Palangka Raya Terkendali, Hanya Daging Ayam dan Bawang Merah yang Alami Kenaikan

Ia menjelaskan, kenaikan harga ayam ras terjadi karena meningkatnya permintaan saat momentum Maulid Nabi. Sementara itu, emas perhiasan terdorong naik seiring tren kenaikan harga emas dunia.

Lebih lanjut, tambah Agnes, secara year-on-year, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kalteng, yaitu sebesar 1,32 persen.

“Komoditas yang memberikan andil yang signifikan terhadap inflasi year-on-year antara lain emas perhiasan sejumlah 0,43 persen, daging ayam ras 0,29 persen, bawang merah 0,21 persen, sigaret kretek mesin 0,17 persen, dan kopi bubuk 0,13 persen,” jelasnya.

Agnes menambahkan, seluruh kabupaten/kota IHK di Kalteng pada September 2025 tercatat mengalami inflasi bulanan.

“Komoditas daging ayam ras dan emas perhiasan menjadi komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulanan di seluruh kabupaten/kota IHK,” tegasnya.

Baca Juga :  Inflasi di Kalteng Disebut Relatif Stabil

Selain faktor permintaan ayam dan kenaikan emas dunia, inflasi juga dipengaruhi tingginya curah hujan yang berdampak pada turunnya hasil tangkapan ikan gabus.

Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk bijak dalam mengatur konsumsi, sementara pemerintah daerah diharapkan terus memantau harga pangan agar inflasi tetap terkendali. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat inflasi bulanan (month-to-month) sebesar 0,33 persen pada September terhadap Agustus 2025. Kenaikan harga daging ayam ras dan emas perhiasan menjadi pendorong utama meningkatnya angka inflasi di Bumi Tambun Bungai ini.

Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti menyampaikan, inflasi ini mendorong Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 105,60 pada September 2024 menjadi 108,08 pada September 2025.

Ia menyebutkan, bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi bulanan Kalteng, yaitu sebesar 0,17 persen.

“Komoditas utama penyumbang inflasi month-to-month yaitu daging ayam ras (0,28 persen), emas perhiasan (0,07 persen), ikan gabus (0,07 persen), angkutan udara (0,04 persen), serta beras (0,03 persen),” kat Agnes, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga :  Inflasi Palangka Raya Terkendali, Hanya Daging Ayam dan Bawang Merah yang Alami Kenaikan

Ia menjelaskan, kenaikan harga ayam ras terjadi karena meningkatnya permintaan saat momentum Maulid Nabi. Sementara itu, emas perhiasan terdorong naik seiring tren kenaikan harga emas dunia.

Lebih lanjut, tambah Agnes, secara year-on-year, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kalteng, yaitu sebesar 1,32 persen.

“Komoditas yang memberikan andil yang signifikan terhadap inflasi year-on-year antara lain emas perhiasan sejumlah 0,43 persen, daging ayam ras 0,29 persen, bawang merah 0,21 persen, sigaret kretek mesin 0,17 persen, dan kopi bubuk 0,13 persen,” jelasnya.

Agnes menambahkan, seluruh kabupaten/kota IHK di Kalteng pada September 2025 tercatat mengalami inflasi bulanan.

“Komoditas daging ayam ras dan emas perhiasan menjadi komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulanan di seluruh kabupaten/kota IHK,” tegasnya.

Baca Juga :  Inflasi di Kalteng Disebut Relatif Stabil

Selain faktor permintaan ayam dan kenaikan emas dunia, inflasi juga dipengaruhi tingginya curah hujan yang berdampak pada turunnya hasil tangkapan ikan gabus.

Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk bijak dalam mengatur konsumsi, sementara pemerintah daerah diharapkan terus memantau harga pangan agar inflasi tetap terkendali. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru