PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, menegaskan bahwa kawasan konservasi perairan di Kalteng merupakan benteng terakhir kelestarian laut dan kekayaan hayati pesisir.
Menurutnya, kawasan konservasi yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 24/KEPMEN-KP/2019 ini menyimpan tiga potensi besar, yakni ekologis, ekonomi, serta sosial budaya.
“Wilayah kawasan konservasi perairan ini menjadi habitat penyu dan kekayaan hayati pesisir yang harus terus dijaga untuk masa depan,” ujarnya, Rabu (27/8).
Potensi ekologis mencakup keberadaan terumbu karang, padang lamun, hingga biota laut seperti ikan dan penyu. Sementara potensi ekonomi terdapat pada perikanan tangkap, budidaya, serta pemanfaatan sumber daya hayati yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat pesisir.
Tidak kalah penting, aspek sosial budaya juga menjadi bagian dari kawasan konservasi ini. Masyarakat pesisir menggantungkan hidupnya pada perikanan, sehingga kawasan ini turut mendukung ketenagakerjaan sekaligus menjaga kearifan lokal. (hfz)