Para suporter tim nasional Italia melakukan aksi protes antiperang saat kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Israel. Dilansir dari laman Y Net News pada Kamis (11/9), Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Nagyerdei, Debrecen, Hungaria. Laga itu dipindahkan ke Hungaria karena situasi perang yang tengah berlangsung.
Ketika lagu kebangsaan Israel, Hatikva, diputar, puluhan penggemar Italia serentak membelakangi lapangan.
Supporter Italia terlihat mengangkat spanduk merah menyerupai rambu berhenti bertuliskan kata “STOP”. Aksi tersebut dimaksudkan sebagai bentuk protes terhadap perang di Gaza.
Protes ini bukan pertama kalinya dilakukan pendukung Italia terhadap Israel. Sekitar setahun lalu, pada pertandingan Nations League di Budapest, kejadian serupa juga terjadi. Saat itu, suporter Italia membelakangi lapangan ketika lagu kebangsaan Israel dikumandangkan.
Ketika penyiar stadion meneriakkan “El-El Israel” untuk membangkitkan semangat, pendukung Italia justru mencemooh.
Diketahui bahwa para supporter bahkan melakukan gestur-gestur cabul ke arah pendukung Israel. Insiden tersebut memaksa pejabat UEFA meminta perwakilan tim Italia menenangkan para suporter.
Pada awal musim panas, Asosiasi Pelatih Italia atau AIAC juga menambah tekanan internasional terhadap Israel. AIAC mengirimkan surat resmi kepada Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Mereka menuntut Israel ditangguhkan sementara dari kompetisi internasional.
Dalam pernyataan di situs resmi AIAC, mereka menilai tindakan Israel di Gaza sebagai bentuk genosida.
Supporter Italia juga menekankan bahwa penangguhan bukan sekadar simbol, tetapi langkah moral yang diperlukan. Seluruh pimpinan AIAC disebut menyetujui sikap tersebut secara bulat.
Aksi protes suporter Italia menjadi sorotan media internasional. Demonstrasi itu mencerminkan meningkatnya tekanan global terhadap keterlibatan Israel di ajang olahraga. Isu kemanusiaan di Gaza terus memicu gelombang solidaritas dari berbagai pihak.(jpc)