26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Mantan Politisi Gerindra Ini Siap Maju Independen di Pilkada Kotim

POLITIK terkadang sukar ditebak. Meski figur bakal calon bupati
Kotim 2020 terus bermunculan, dinamika politik terus mencuat ke permukaan. Mulai
dari jalur independen hingga politisi pindah parpol, merupakan hal wajar dalam
peta politika.

Sejumlah nama besar muncul dalam
bursa bakal calon yang maju jalur independen, di antaranya Yoyo Sugeng Triyogo.
Ya. Putra daerah Kotim yang juga mantan anggota DPRD Kalteng itu, menambah
deretan nama yang bakal maju perseorangan seperti John Krisli, Muhammad Arsyad,
Taufik Mukri, hingga Fery Khaidir.

Salah satu nama yang sudah
menjalin komunikasi dan diskusi kepada Bawaslu dan KPU Kotim, terkait syarat
pencalonan dan aturan dalam pilkada yang dilaksanakan pada tahun depan, yaitu Yoyo.

Sehingga, nama Yoyo sempat
menjadi perbincangan dari warung kopi hingga meja pejabat tinggi di Bumi
Habaring Hurung.

“Insya Alla saya maju melalui
jalur independen. Apalagi saya ini sudah pernah menjadi anggota DPRD Kalteng
periode 2009-2014 melalui Partai Gerindra. Dengan bekal pengalaman 1 periode
saya rasa sudah mengertilah masalah politik. Apalagi saya menjadi bagian
pendiri partai Gerindra di Kalteng ini. Artinya, bukan masalah mendirikan
partai, akan tetapi lebih kepada loyalitas dan perjuangan kita untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan,”jelasnya kepada Kalteng Pos di rumah
kediamannya di Jalan Karet, Sampit, Minggu (18/8).

Baca Juga :  Dinas PUPR Akui Kewalahan Atas Truk Angkutan Lebihi Tonase

Niat pria ramah yang lahir dan
menempuh pendidikan SD sampai SMA di Sampit, itu sudah bulat. Sebab, ia sudah
mengantongi dukungan dari masyarakat, keluarga, kolega, dan juga mitranya agar
maju sebagai bakal calon bupati Kotim.

Maju pada pilkada Kotim ini bukan
tanpa sebab. Lebih kepada panggilan jiwa dan pengabdian.

“Jika saya diberikan kepercayaan
dan ditakdirkan sebagai Bupati nantinya, Insya Allah cukup 1 periode saja. Kita
ingin ke depan harus adanya regenerasi kepemimpinan. Saya maju sebagai bakal
calon Bupati. Terkait wakilnya nanti masih digodok dan juga meminta saran dan
masukan dari masyarakat Kotim,” imbuhnya.

Terkait pengalaman, ia merasa cukup
untuk memimpin Kotim ke depannya. Selain disibukkan dengan kegiatan bidang
properti dan Komisaris Utama Bank Syariah Kalteng, Yoyo juga menghimpun
aspirasi dan dukungan terbesar dari masyarakat.

Baca Juga :  SDM Kota Cantik Mumpuni, IPM Palangka Raya 80,3 Persen

“Sejak kecil saya hidup di Sampit
ini. Permasalahan di Kotim ini Insya Allah saya tahu. Oleh sebab itu, majunya
saya ini pada pilkada nanti diharapkan memberikan warna pada kemajuan di Kotim
yang kita cintai ini. Terlepas itu semua, tentu dukungan dari keluarga, sahabat
dan masyarakat juga sudah mulai bermunculan,” tegasnya.

Meski begitu, ia menyadari maju independepn
paling tidak ia harus memenuhi syarat dukungan pernyataan sekitar 22 ribu dari
jumlah DPT Kotim saat ini.

“Insya Allah saat ini sudah di angka
15 persen. Bahkan dukungan dan juga antusias warga sudah mulai berdatangan.
Saya rasa untuk mencapai 100 persen akan terwujud. Bahkan saya menargetkan di
angka 30 ribu KTP dan surat pernyataan nantinya. Artinya, bahkan sekretariat
kami sudah mulai dibuka. Apalagi sekitar 10 bulan pendaftaran. Insya Allah
semuanya nanti sudah siap semuanya,” pungkasnya. (rif/abe/ctk/nto)

POLITIK terkadang sukar ditebak. Meski figur bakal calon bupati
Kotim 2020 terus bermunculan, dinamika politik terus mencuat ke permukaan. Mulai
dari jalur independen hingga politisi pindah parpol, merupakan hal wajar dalam
peta politika.

Sejumlah nama besar muncul dalam
bursa bakal calon yang maju jalur independen, di antaranya Yoyo Sugeng Triyogo.
Ya. Putra daerah Kotim yang juga mantan anggota DPRD Kalteng itu, menambah
deretan nama yang bakal maju perseorangan seperti John Krisli, Muhammad Arsyad,
Taufik Mukri, hingga Fery Khaidir.

Salah satu nama yang sudah
menjalin komunikasi dan diskusi kepada Bawaslu dan KPU Kotim, terkait syarat
pencalonan dan aturan dalam pilkada yang dilaksanakan pada tahun depan, yaitu Yoyo.

Sehingga, nama Yoyo sempat
menjadi perbincangan dari warung kopi hingga meja pejabat tinggi di Bumi
Habaring Hurung.

“Insya Alla saya maju melalui
jalur independen. Apalagi saya ini sudah pernah menjadi anggota DPRD Kalteng
periode 2009-2014 melalui Partai Gerindra. Dengan bekal pengalaman 1 periode
saya rasa sudah mengertilah masalah politik. Apalagi saya menjadi bagian
pendiri partai Gerindra di Kalteng ini. Artinya, bukan masalah mendirikan
partai, akan tetapi lebih kepada loyalitas dan perjuangan kita untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan,”jelasnya kepada Kalteng Pos di rumah
kediamannya di Jalan Karet, Sampit, Minggu (18/8).

Baca Juga :  Dinas PUPR Akui Kewalahan Atas Truk Angkutan Lebihi Tonase

Niat pria ramah yang lahir dan
menempuh pendidikan SD sampai SMA di Sampit, itu sudah bulat. Sebab, ia sudah
mengantongi dukungan dari masyarakat, keluarga, kolega, dan juga mitranya agar
maju sebagai bakal calon bupati Kotim.

Maju pada pilkada Kotim ini bukan
tanpa sebab. Lebih kepada panggilan jiwa dan pengabdian.

“Jika saya diberikan kepercayaan
dan ditakdirkan sebagai Bupati nantinya, Insya Allah cukup 1 periode saja. Kita
ingin ke depan harus adanya regenerasi kepemimpinan. Saya maju sebagai bakal
calon Bupati. Terkait wakilnya nanti masih digodok dan juga meminta saran dan
masukan dari masyarakat Kotim,” imbuhnya.

Terkait pengalaman, ia merasa cukup
untuk memimpin Kotim ke depannya. Selain disibukkan dengan kegiatan bidang
properti dan Komisaris Utama Bank Syariah Kalteng, Yoyo juga menghimpun
aspirasi dan dukungan terbesar dari masyarakat.

Baca Juga :  SDM Kota Cantik Mumpuni, IPM Palangka Raya 80,3 Persen

“Sejak kecil saya hidup di Sampit
ini. Permasalahan di Kotim ini Insya Allah saya tahu. Oleh sebab itu, majunya
saya ini pada pilkada nanti diharapkan memberikan warna pada kemajuan di Kotim
yang kita cintai ini. Terlepas itu semua, tentu dukungan dari keluarga, sahabat
dan masyarakat juga sudah mulai bermunculan,” tegasnya.

Meski begitu, ia menyadari maju independepn
paling tidak ia harus memenuhi syarat dukungan pernyataan sekitar 22 ribu dari
jumlah DPT Kotim saat ini.

“Insya Allah saat ini sudah di angka
15 persen. Bahkan dukungan dan juga antusias warga sudah mulai berdatangan.
Saya rasa untuk mencapai 100 persen akan terwujud. Bahkan saya menargetkan di
angka 30 ribu KTP dan surat pernyataan nantinya. Artinya, bahkan sekretariat
kami sudah mulai dibuka. Apalagi sekitar 10 bulan pendaftaran. Insya Allah
semuanya nanti sudah siap semuanya,” pungkasnya. (rif/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru