26.7 C
Jakarta
Wednesday, August 13, 2025

Dislutkan Kalteng Tekankan Pentingnya Pemilihan Perairan Tepat untuk Restocking

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Sri Widanarni menjelaskan, kegiatan restocking atau penebaran kembali benih ikan ke habitat alami harus mempertimbangkan jenis perairan yang tepat agar tujuan peningkatan populasi ikan dapat tercapai secara optimal.

Menurutnya, istilah perairan untuk restocking merujuk pada wilayah perairan yang digunakan untuk melepas benih atau ikan yang sebelumnya dibesarkan di tempat pembenihan (nursery) kembali ke habitat alami. Langkah ini, kata Sri, bertujuan untuk memperkuat stok ikan atau organisme perairan lainnya.

“Restocking dapat dilakukan di berbagai tipe perairan. Misalnya, perairan sungai yang merupakan habitat asli ikan air tawar seperti ikan nila, ikan baung, atau ikan patin. Pelepasan benih di habitat alaminya akan membantu menjaga keberlanjutan ekosistem dan sumber pangan masyarakat,” terangnya, Rabu (13/8).

Baca Juga :  Di Kecamatan Pandih Batu, Bupati Pulang Pisau Pamitan ke Mayarakat

Selain sungai, lanjut Sri, restocking juga penting dilakukan di perairan danau atau waduk, baik yang alami maupun buatan. Lokasi ini cocok untuk memperbaiki stok ikan lokal seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan lele.

“Dengan penebaran di danau atau waduk, kita bisa menjaga produktivitas perikanan sekaligus meningkatkan potensi wisata perairan,” ujarnya.

Ia menambahkan, area mangrove atau estuari juga menjadi lokasi strategis untuk restocking, khususnya bagi jenis ikan dan organisme laut. Kawasan ini berfungsi sebagai nursery alami yang menyediakan perlindungan dan makanan bagi berbagai biota perairan di tahap awal kehidupannya.

“Dengan menjaga dan memanfaatkan area mangrove untuk restocking, kita tidak hanya menambah stok ikan tetapi juga melestarikan ekosistem pesisir,” tutupnya. (hfz)

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Ajak ASN Dukung Program Huma Betang dan 100 Hari Kerja

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Sri Widanarni menjelaskan, kegiatan restocking atau penebaran kembali benih ikan ke habitat alami harus mempertimbangkan jenis perairan yang tepat agar tujuan peningkatan populasi ikan dapat tercapai secara optimal.

Menurutnya, istilah perairan untuk restocking merujuk pada wilayah perairan yang digunakan untuk melepas benih atau ikan yang sebelumnya dibesarkan di tempat pembenihan (nursery) kembali ke habitat alami. Langkah ini, kata Sri, bertujuan untuk memperkuat stok ikan atau organisme perairan lainnya.

“Restocking dapat dilakukan di berbagai tipe perairan. Misalnya, perairan sungai yang merupakan habitat asli ikan air tawar seperti ikan nila, ikan baung, atau ikan patin. Pelepasan benih di habitat alaminya akan membantu menjaga keberlanjutan ekosistem dan sumber pangan masyarakat,” terangnya, Rabu (13/8).

Baca Juga :  Di Kecamatan Pandih Batu, Bupati Pulang Pisau Pamitan ke Mayarakat

Selain sungai, lanjut Sri, restocking juga penting dilakukan di perairan danau atau waduk, baik yang alami maupun buatan. Lokasi ini cocok untuk memperbaiki stok ikan lokal seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan lele.

“Dengan penebaran di danau atau waduk, kita bisa menjaga produktivitas perikanan sekaligus meningkatkan potensi wisata perairan,” ujarnya.

Ia menambahkan, area mangrove atau estuari juga menjadi lokasi strategis untuk restocking, khususnya bagi jenis ikan dan organisme laut. Kawasan ini berfungsi sebagai nursery alami yang menyediakan perlindungan dan makanan bagi berbagai biota perairan di tahap awal kehidupannya.

“Dengan menjaga dan memanfaatkan area mangrove untuk restocking, kita tidak hanya menambah stok ikan tetapi juga melestarikan ekosistem pesisir,” tutupnya. (hfz)

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Ajak ASN Dukung Program Huma Betang dan 100 Hari Kerja

Terpopuler

Artikel Terbaru

/