29.8 C
Jakarta
Tuesday, August 12, 2025

Produksi Gabah di Tamban Catur Capai 15.460 GKG

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur H Edy Pratowo, Bupati Kapuas HM Wiyatno dan Wakil Bupati Kapuas Dodo melaksanakan panen raya padi di Desa Warnasari Kecamatan Tamban Catur, Sabtu (9/8).

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam memperkuat ketahanan pangan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalteng dan Kabupaten Kapuas, jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Usis I Sangkai.

Wiyatno mengungkapkan, di hamparan sawah lokasi kegiatan terdapat 339 hektare tanaman padi yang siap dipanen. Desa Warnasari, yang menjadi lokasi panen raya, merupakan bagian dari sentra penyangga pangan bagi Kalimantan Tengah yang dimiliki Kabupaten Kapuas.

“Kecamatan Tamban Catur adalah salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Kapuas dengan luas tanam 4.954 hektare. Produksi tersebut diperkirakan menghasilkan 15.460 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 10.049 ton beras. Indeks pertanaman di wilayah ini menuju angka 200, dengan dominasi varietas padi siam lokal dan padi unggul,” ujar Wiyatno.

Baca Juga :  Akses Jalan Timpah-Palangka Raya Terdampak Banjir, Kendaraan Harus Estafet

Bupati menegaskan, Kabupaten Kapuas merupakan salah satu daerah yang ditunjuk pemerintah pusat untuk mendukung target swasembada pangan nasional. Berdasarkan data ATR/BPN, Kapuas memiliki lahan baku sawah seluas 45.012 hektare.

Tahun ini, target luas tanam mencapai 80.000 hektare, dengan realisasi hingga Agustus 2025 sudah 62.377,4 hektare atau 78 persen dari target. Berbagai program strategis tengah dijalankan. Di antaranya optimalisasi lahan (Oplah) pertanian seluas 2.990 hektare dan cetak sawah rakyat seluas 40.799 hektare.

Oplah bertujuan meningkatkan indeks per tanaman dan produktivitas melalui pembangunan tata air mikro, sedangkan cetak sawah rakyat menambah luas baku sawah di Kabupaten Kapuas. Khusus di Kecamatan Tamban Catur, hingga 7 Agustus 2025, realisasi tanam telah mencapai 68 persen atau 4.954 hektare dari target 7.200 hektare.

Baca Juga :  Apresiasi Literasi Keuangan Syariah, Bekali UMKM dan Pelajar Mengelola Keuangan dengan Bijak

Bupati mengajak para petani, penyuluh pertanian lapangan, dan dinas terkait untuk bekerja lebih keras agar target tersebut dapat tercapai. Tahun 2025 ini, pemerintah juga menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian, berupa 25 unit combine harvester dan 10 unit rotavator untuk brigade pangan dan kelompok tani di wilayah Kapuas.

Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendukung program pangan nasional. Berdasarkan data 2024, Kabupaten Kapuas mengalami surplus produksi beras lebih dari 50 persen dari total produksinya dan menjadi penyumbang terbesar kebutuhan pangan di Kalimantan Tengah. Kontribusi Kapuas mencapai 51.765 ton beras atau 23 persen dari total kebutuhan beras provinsi.

“Prestasi ini patut kita apresiasi dan terus kita tingkatkan. Dengan ketekunan, tekad, dan kerja sama semua pihak, kita mampu mewujudkan swasembada pangan nasional,” tegas Wiyatno. (hmskmf/art)

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur H Edy Pratowo, Bupati Kapuas HM Wiyatno dan Wakil Bupati Kapuas Dodo melaksanakan panen raya padi di Desa Warnasari Kecamatan Tamban Catur, Sabtu (9/8).

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam memperkuat ketahanan pangan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalteng dan Kabupaten Kapuas, jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Usis I Sangkai.

Wiyatno mengungkapkan, di hamparan sawah lokasi kegiatan terdapat 339 hektare tanaman padi yang siap dipanen. Desa Warnasari, yang menjadi lokasi panen raya, merupakan bagian dari sentra penyangga pangan bagi Kalimantan Tengah yang dimiliki Kabupaten Kapuas.

“Kecamatan Tamban Catur adalah salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Kapuas dengan luas tanam 4.954 hektare. Produksi tersebut diperkirakan menghasilkan 15.460 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 10.049 ton beras. Indeks pertanaman di wilayah ini menuju angka 200, dengan dominasi varietas padi siam lokal dan padi unggul,” ujar Wiyatno.

Baca Juga :  Akses Jalan Timpah-Palangka Raya Terdampak Banjir, Kendaraan Harus Estafet

Bupati menegaskan, Kabupaten Kapuas merupakan salah satu daerah yang ditunjuk pemerintah pusat untuk mendukung target swasembada pangan nasional. Berdasarkan data ATR/BPN, Kapuas memiliki lahan baku sawah seluas 45.012 hektare.

Tahun ini, target luas tanam mencapai 80.000 hektare, dengan realisasi hingga Agustus 2025 sudah 62.377,4 hektare atau 78 persen dari target. Berbagai program strategis tengah dijalankan. Di antaranya optimalisasi lahan (Oplah) pertanian seluas 2.990 hektare dan cetak sawah rakyat seluas 40.799 hektare.

Oplah bertujuan meningkatkan indeks per tanaman dan produktivitas melalui pembangunan tata air mikro, sedangkan cetak sawah rakyat menambah luas baku sawah di Kabupaten Kapuas. Khusus di Kecamatan Tamban Catur, hingga 7 Agustus 2025, realisasi tanam telah mencapai 68 persen atau 4.954 hektare dari target 7.200 hektare.

Baca Juga :  Apresiasi Literasi Keuangan Syariah, Bekali UMKM dan Pelajar Mengelola Keuangan dengan Bijak

Bupati mengajak para petani, penyuluh pertanian lapangan, dan dinas terkait untuk bekerja lebih keras agar target tersebut dapat tercapai. Tahun 2025 ini, pemerintah juga menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian, berupa 25 unit combine harvester dan 10 unit rotavator untuk brigade pangan dan kelompok tani di wilayah Kapuas.

Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendukung program pangan nasional. Berdasarkan data 2024, Kabupaten Kapuas mengalami surplus produksi beras lebih dari 50 persen dari total produksinya dan menjadi penyumbang terbesar kebutuhan pangan di Kalimantan Tengah. Kontribusi Kapuas mencapai 51.765 ton beras atau 23 persen dari total kebutuhan beras provinsi.

“Prestasi ini patut kita apresiasi dan terus kita tingkatkan. Dengan ketekunan, tekad, dan kerja sama semua pihak, kita mampu mewujudkan swasembada pangan nasional,” tegas Wiyatno. (hmskmf/art)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/