27.9 C
Jakarta
Friday, October 3, 2025

Wali Kota Palangka Raya Minta Warga Tak Abaikan Peringatan Cuaca

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Musibah tenggelamnya dua pelajar SMPN 9 di kawasan wisata air dadakan Petuk Katimpun menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyerukan agar masyarakat tak mengabaikan informasi cuaca dan potensi bencana yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Fairid menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut, sembari mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap informasi prakiraan cuaca dan potensi bahaya banjir, khususnya di kawasan rawan luapan air sungai.

“Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Kepada seluruh masyarakat Kota Palangka Raya, saya minta untuk lebih sering memantau informasi dari BMKG, baik terkait cuaca, prakiraan hujan, maupun musim kemarau,” ujar Fairid, Senin (4/8/2025).

Baca Juga :  Masa Pandemi, Museum Balanga Tetap Buka,Tapi dengan Syarat Ini

Berdasarkan laporan BMKG, wilayah Kota Palangka Raya diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan pada akhir bulan. Kondisi ini, kata Fairid, perlu diantisipasi karena berpotensi meningkatkan debit air sungai yang dapat meluap sewaktu-waktu.

“Dari data yang saya terima, akhir bulan ini curah hujan cukup tinggi dan berpotensi menyebabkan luapan air sungai meningkat,” ungkapnya.

Ia mendorong warga untuk lebih aktif mencari tahu informasi tentang kondisi geografis dan iklim lokal, terutama menyangkut siklus musim yang rutin diumumkan pemerintah. Menurutnya, kesadaran itu menjadi fondasi utama dalam mencegah bencana.

“Kami rutin menyampaikan informasi tentang musim penghujan dan kemarau, agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dan tidak lengah, seperti yang baru-baru ini terjadi,” ucapnya.

Baca Juga :  Waspadai Potensi Banjir, Hera Tekankan Pentingnya Sinergi

Fairid juga mengingatkan bahwa ancaman banjir tidak hanya datang dari hujan lokal. Luapan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan, katanya, sering kali merupakan imbas dari banjir kiriman dari wilayah hulu seperti Gunung Mas dan Katingan.

“Jangan hanya melihat cuaca di Palangka Raya saja. Kadang tidak hujan di kota, tapi air sungai tetap meluap karena kiriman dari daerah hulu. Jadi harus tetap waspada dan selalu cek informasi terkini,” pungkasnya. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Musibah tenggelamnya dua pelajar SMPN 9 di kawasan wisata air dadakan Petuk Katimpun menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyerukan agar masyarakat tak mengabaikan informasi cuaca dan potensi bencana yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Fairid menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut, sembari mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap informasi prakiraan cuaca dan potensi bahaya banjir, khususnya di kawasan rawan luapan air sungai.

“Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Kepada seluruh masyarakat Kota Palangka Raya, saya minta untuk lebih sering memantau informasi dari BMKG, baik terkait cuaca, prakiraan hujan, maupun musim kemarau,” ujar Fairid, Senin (4/8/2025).

Baca Juga :  Masa Pandemi, Museum Balanga Tetap Buka,Tapi dengan Syarat Ini

Berdasarkan laporan BMKG, wilayah Kota Palangka Raya diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan pada akhir bulan. Kondisi ini, kata Fairid, perlu diantisipasi karena berpotensi meningkatkan debit air sungai yang dapat meluap sewaktu-waktu.

“Dari data yang saya terima, akhir bulan ini curah hujan cukup tinggi dan berpotensi menyebabkan luapan air sungai meningkat,” ungkapnya.

Ia mendorong warga untuk lebih aktif mencari tahu informasi tentang kondisi geografis dan iklim lokal, terutama menyangkut siklus musim yang rutin diumumkan pemerintah. Menurutnya, kesadaran itu menjadi fondasi utama dalam mencegah bencana.

“Kami rutin menyampaikan informasi tentang musim penghujan dan kemarau, agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dan tidak lengah, seperti yang baru-baru ini terjadi,” ucapnya.

Baca Juga :  Waspadai Potensi Banjir, Hera Tekankan Pentingnya Sinergi

Fairid juga mengingatkan bahwa ancaman banjir tidak hanya datang dari hujan lokal. Luapan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan, katanya, sering kali merupakan imbas dari banjir kiriman dari wilayah hulu seperti Gunung Mas dan Katingan.

“Jangan hanya melihat cuaca di Palangka Raya saja. Kadang tidak hujan di kota, tapi air sungai tetap meluap karena kiriman dari daerah hulu. Jadi harus tetap waspada dan selalu cek informasi terkini,” pungkasnya. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru