PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, mengungkapkan pentingnya masyarakat memahami perbedaan antara ikan patin hasil budidaya kolam dengan ikan patin tangkapan sungai. Perbedaan ini mencakup mulai dari warna daging, kadar lemak, rasa, hingga nilai jual di pasaran.
“Ikan patin kolam memiliki warna daging cenderung kekuningan, dengan kadar lemak yang lebih banyak. Rasa ikannya memang tetap manis, gurih, dan segar, namun teksturnya lebih cenderung lembek,” jelas Sri Widanarni,baru-baru ini.
Dari sisi harga, patin kolam biasanya lebih murah dibandingkan dengan patin sungai. Hal ini karena ikan kolam dapat dibudidayakan dalam jumlah besar dan waktu panen yang lebih singkat.
Sementara itu, ikan patin sungai memiliki warna daging yang agak kemerahan, kadar lemak lebih sedikit, namun rasa yang dihasilkan justru lebih manis, lebih gurih, dan tetap segar.
“Tekstur ikan patin sungai juga lebih padat dan kenyal, sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran,” lanjutnya.
Dengan pemahaman ini, Dislutkan Kalteng berharap masyarakat bisa lebih cermat dalam memilih jenis ikan patin sesuai kebutuhan konsumsi maupun usaha kuliner.
“Baik patin kolam maupun sungai, masing-masing punya keunggulan. Tinggal disesuaikan saja dengan selera dan tujuan pemakaiannya,” pungkas Sri. (hfz)