31.3 C
Jakarta
Wednesday, July 9, 2025

MPLS Ramah 2025: Apa yang Boleh Dilakukan dan Dilarang? Begini Penjelasannya

PROKALTENG.CO-Setiap tahun, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selalu hadir di awal tahun ajaran baru. Namun, tahun 2025 ini, Kemendikdasmen menghadirkan sesuatu yang berbeda dan lebih bermakna, yaitu MPLS Ramah.

Webinar resmi yang diadakan Selasa, 8 Juli 2025 kemarin, mengungkapkan bagaimana MPLS bisa jadi momen istimewa, bukan sekadar rutinitas yang membosankan.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, membuka webinar dengan pesan yang hangat dan penuh makna.

Ia menegaskan bahwa MPLS bukan hanya kegiatan tahunan, tapi bagian dari proses membangun budaya positif di sekolah. MPLS Ramah dirancang agar anak-anak merasa senang, nyaman, dan termotivasi untuk tumbuh dan meraih mimpi mereka.

Apa Sih Rahasia MPLS Ramah?

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dikdas, dan Dikmen, Gogon Suharwoto, MPLS Ramah punya tujuan penting yang mungkin belum banyak diketahui:

  • Mendorong kebiasaan sehat anak, seperti bangun pagi, berolahraga, makan bergizi, dan tidur cukup.
  • Menciptakan pagi ceria, dengan senam bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan berdoa sebagai pembuka hari.
  • Menggali minat dan bakat anak lewat kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan seperti pramuka, olahraga, dan seni.
Baca Juga :  Peserta didik Baru Dikenalkan Anti Bullying di MPLS

Tidak hanya siswa, orang tua juga diajak aktif mendampingi anak selama MPLS, agar proses ini makin bermakna dan menyenangkan.

Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Budi Utami, menegaskan bahwa MPLS Ramah harus bebas dari kegiatan yang tidak mendidik, termasuk perpeloncoan atau tindakan yang bisa menyakiti dan merendahkan anak. Prinsip utama yang dipegang adalah:

  • Memuliakan hak anak sebagai pusat perhatian.
  • Edukasi yang berorientasi pada pengembangan karakter dan keterampilan.
  • Efektif dan efisien, sesuai tujuan dan sumber daya.
  • Inklusif, bisa diikuti semua anak tanpa terkecuali.
  • Partisipatif, melibatkan seluruh warga sekolah.
  • Fleksibel, menyesuaikan kebutuhan dan kondisi sekolah.

Apa Saja yang Dilarang Saat MPLS?

  • Memberikan tugas yang tidak relevan dan memberatkan.
  • Aktivitas yang mengarah pada kekerasan atau intimidasi.
  • Kegiatan tanpa pengawasan guru.
  • Penggunaan atribut yang tidak edukatif atau yang bisa mempermalukan anak.
Baca Juga :  Suporter Berharap Kalteng Putra Segera Bermarkas di Stadion Tuah Pahoe

Kegiatan Wajib dan Pilihan yang Bikin MPLS Jadi Seru dan Bermakna

MPLS Ramah berlangsung selama lima hari pada jam sekolah normal (kecuali sekolah berasrama). Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pengenalan 8 profil dimensi kelulusan yang membantu anak memahami tujuan belajar.
  • Pembiasaan pagi ceria dengan senam dan lagu kebangsaan.
  • Mengenalkan fasilitas dan budaya sekolah, seperti cara memakai sarana dan budaya antri.
  • Asesmen awal untuk mengetahui kemampuan literasi dan numerasi anak, yang membantu guru merancang pembelajaran selanjutnya.

MPLS Ramah bukan hanya urusan sekolah, tapi juga tentang bagaimana anak-anak merasa diterima dan siap belajar.

Peran orang tua sangat penting untuk mendampingi dan mendukung proses ini agar anak semakin semangat dan percaya diri. (*/jpg)

PROKALTENG.CO-Setiap tahun, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selalu hadir di awal tahun ajaran baru. Namun, tahun 2025 ini, Kemendikdasmen menghadirkan sesuatu yang berbeda dan lebih bermakna, yaitu MPLS Ramah.

Webinar resmi yang diadakan Selasa, 8 Juli 2025 kemarin, mengungkapkan bagaimana MPLS bisa jadi momen istimewa, bukan sekadar rutinitas yang membosankan.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, membuka webinar dengan pesan yang hangat dan penuh makna.

Ia menegaskan bahwa MPLS bukan hanya kegiatan tahunan, tapi bagian dari proses membangun budaya positif di sekolah. MPLS Ramah dirancang agar anak-anak merasa senang, nyaman, dan termotivasi untuk tumbuh dan meraih mimpi mereka.

Apa Sih Rahasia MPLS Ramah?

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dikdas, dan Dikmen, Gogon Suharwoto, MPLS Ramah punya tujuan penting yang mungkin belum banyak diketahui:

  • Mendorong kebiasaan sehat anak, seperti bangun pagi, berolahraga, makan bergizi, dan tidur cukup.
  • Menciptakan pagi ceria, dengan senam bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan berdoa sebagai pembuka hari.
  • Menggali minat dan bakat anak lewat kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan seperti pramuka, olahraga, dan seni.
Baca Juga :  Peserta didik Baru Dikenalkan Anti Bullying di MPLS

Tidak hanya siswa, orang tua juga diajak aktif mendampingi anak selama MPLS, agar proses ini makin bermakna dan menyenangkan.

Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Budi Utami, menegaskan bahwa MPLS Ramah harus bebas dari kegiatan yang tidak mendidik, termasuk perpeloncoan atau tindakan yang bisa menyakiti dan merendahkan anak. Prinsip utama yang dipegang adalah:

  • Memuliakan hak anak sebagai pusat perhatian.
  • Edukasi yang berorientasi pada pengembangan karakter dan keterampilan.
  • Efektif dan efisien, sesuai tujuan dan sumber daya.
  • Inklusif, bisa diikuti semua anak tanpa terkecuali.
  • Partisipatif, melibatkan seluruh warga sekolah.
  • Fleksibel, menyesuaikan kebutuhan dan kondisi sekolah.

Apa Saja yang Dilarang Saat MPLS?

  • Memberikan tugas yang tidak relevan dan memberatkan.
  • Aktivitas yang mengarah pada kekerasan atau intimidasi.
  • Kegiatan tanpa pengawasan guru.
  • Penggunaan atribut yang tidak edukatif atau yang bisa mempermalukan anak.
Baca Juga :  Suporter Berharap Kalteng Putra Segera Bermarkas di Stadion Tuah Pahoe

Kegiatan Wajib dan Pilihan yang Bikin MPLS Jadi Seru dan Bermakna

MPLS Ramah berlangsung selama lima hari pada jam sekolah normal (kecuali sekolah berasrama). Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pengenalan 8 profil dimensi kelulusan yang membantu anak memahami tujuan belajar.
  • Pembiasaan pagi ceria dengan senam dan lagu kebangsaan.
  • Mengenalkan fasilitas dan budaya sekolah, seperti cara memakai sarana dan budaya antri.
  • Asesmen awal untuk mengetahui kemampuan literasi dan numerasi anak, yang membantu guru merancang pembelajaran selanjutnya.

MPLS Ramah bukan hanya urusan sekolah, tapi juga tentang bagaimana anak-anak merasa diterima dan siap belajar.

Peran orang tua sangat penting untuk mendampingi dan mendukung proses ini agar anak semakin semangat dan percaya diri. (*/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/