28.2 C
Jakarta
Saturday, June 28, 2025

Retreat Tuntas! Saatnya Mengimplementasikan Ilmu yang Didapat untuk Pembangunan Lamandau

PROKALTENG.CO – Retreat kepala derah gelombang II resmi berakhir. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto memimpin Upacara Manggala sebagai tanda ditutup nya  retreat kepala daerah gelombang kedua di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).

Dalam amanatnya, Bima menekankan bahwa retreat adalah upaya kolaborasi antara pemerintah, baik antara pusat dan daerah, maupun daerah dengan daerah lainnya. Tampak Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra bersama Wakil Bupati Abdul Hamid, berada dalam barisan bersama puluhan kepala daerah lainnya.

Wakil menteri dalam negeri Bima Arya Sugiarto Serahkan sertifikat penghargaan, sementara Rektor IPDN , Dr Halilul Khairi, menyematkan pin alumni kehormatan.

“Terimakasih pak presiden dan Kemendagri atas retreat yang sudah dilaksanakan. Senang rasanya bisa mendapat ilmu dan pengalaman baru untuk bekal kami membangun tanah kelahiran, Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar ” Ucap Rizky saat dikonfirmasi via pesan singkat whatsapp, Sabtu (28/6) kepada Wartawan.

Rizky mengaku senang bisa berkumpul dengan kepala daerah yang lain, sehingga banyak sharing ilmu bermanfaat.Karena rata-rata yang mengikuti retreat gelombang 2 ini adalah para pejuang , usai mengikuti proses pilkada yang panjang yaitu melalui proses MK.

“Retreat telah usai, saatnya mengimplementasikan bekal yang didapat selama pendidikan selama 5 hari terakhir. Retreat bukan akhir, melainkan awal untuk melakukan percepatan pembangunan sesuai amanat yang ditegaskan pemerintah pusat.Tidak hanya fisik, tapi juga SDM-nya,” tegasnya.

Baca Juga :  Lupakan Perbedaan! Buka Diri Terima Masukan dan Saran untuk Mewujudkan Janji-Janji Politik

Rizky membeberkan, bagi dirinya yang berasal dari daerah, momen retreat ini begitu berharga.  Retreat jadi kesempatan emas untuk menyampaikan langsung permasalahan daerah, khususnya Lamandau kepada stakeholder di pusat.

“Ada beberapa persoalan yang kami sampaikan di sela retreat ini. Diantaranya soal masih banyaknya desa yang berada di dalam status kawasan hutan. Akibatnya banyak kepala keluarga di desa kesulitan untuk sertifikasi asetnya. Ini perlu langkah strategis supaya memudahkan masyarakat kami,” tuturnya.

 

Kedua, lanjutnya, dengan adanya retreat ini juga menjadi wadah untuk menjalin komunikasi dan kerja sama antar daerah. Salah satunya ia sempat berkomunikasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster. Membahas penjajakan kerja sama di bidang pariwisata, terlebih di Lamandau ada beberapa spot wisata serta budaya menarik khas kalimantan.

Dan terakhir, soal ketahanan pangan, apalagi melihat kondisi dinamika geopolitik global saat ini. Sejatinya setiap desa lokal di Lamandau mampu untuk swasembada beras, namun ketika ada larangan membakar lahan warga takut melanjutkan budaya pertanian padi gogo/bukit. Ini jadi masalah serius dan perlu solusi bersama.

Baca Juga :  Pemeliharaan dan Perbaikan Ruas Jalan jadi Perhatian Pj Bupati Lamandau

Sementara itu, Wamendagri Bima Arya  menjelaskan, retret kepala daerah merupakan ikhtiar sekaligus perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar seluruh jajaran pemerintahan, dari pusat hingga daerah, memiliki satu semangat dan arah dalam mempersiapkan masa depan Indonesia.

Retret adalah akselerasi, sinkronisasi, kolaborasi, dan sinergi. Di sini, kebijakan dari pusat disampaikan secara jelas, sekaligus dievaluasi dan diberi umpan balik oleh para kepala daerah agar strategi yang diambil lebih matang dan efektif.

Retret kepala daerah gelombang kedua ini diikuti oleh 86 kepala daerah yang terdiri dari dua gubernur, tiga wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, tiga wali kota dan tiga wakil wali kota. Sementara itu, sembilan kepala dan wakil kepala daerah tidak hadir dengan yang memiliki alasan karena sakit sebanyak enam orang dan izin kedukaan satu orang.

Selama empat hari kegiatan retret ini, para kepala daerah diberikan enam jenis materi yang terdiri atas ketahanan nasional, wawasan kebangsaan, Asta Cita, program kementerian dan lembaga, tugas dan fungsi kepala daerah, komunikasi politik serta team building. (bib)

PROKALTENG.CO – Retreat kepala derah gelombang II resmi berakhir. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto memimpin Upacara Manggala sebagai tanda ditutup nya  retreat kepala daerah gelombang kedua di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).

Dalam amanatnya, Bima menekankan bahwa retreat adalah upaya kolaborasi antara pemerintah, baik antara pusat dan daerah, maupun daerah dengan daerah lainnya. Tampak Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra bersama Wakil Bupati Abdul Hamid, berada dalam barisan bersama puluhan kepala daerah lainnya.

Wakil menteri dalam negeri Bima Arya Sugiarto Serahkan sertifikat penghargaan, sementara Rektor IPDN , Dr Halilul Khairi, menyematkan pin alumni kehormatan.

“Terimakasih pak presiden dan Kemendagri atas retreat yang sudah dilaksanakan. Senang rasanya bisa mendapat ilmu dan pengalaman baru untuk bekal kami membangun tanah kelahiran, Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar ” Ucap Rizky saat dikonfirmasi via pesan singkat whatsapp, Sabtu (28/6) kepada Wartawan.

Rizky mengaku senang bisa berkumpul dengan kepala daerah yang lain, sehingga banyak sharing ilmu bermanfaat.Karena rata-rata yang mengikuti retreat gelombang 2 ini adalah para pejuang , usai mengikuti proses pilkada yang panjang yaitu melalui proses MK.

“Retreat telah usai, saatnya mengimplementasikan bekal yang didapat selama pendidikan selama 5 hari terakhir. Retreat bukan akhir, melainkan awal untuk melakukan percepatan pembangunan sesuai amanat yang ditegaskan pemerintah pusat.Tidak hanya fisik, tapi juga SDM-nya,” tegasnya.

Baca Juga :  Lupakan Perbedaan! Buka Diri Terima Masukan dan Saran untuk Mewujudkan Janji-Janji Politik

Rizky membeberkan, bagi dirinya yang berasal dari daerah, momen retreat ini begitu berharga.  Retreat jadi kesempatan emas untuk menyampaikan langsung permasalahan daerah, khususnya Lamandau kepada stakeholder di pusat.

“Ada beberapa persoalan yang kami sampaikan di sela retreat ini. Diantaranya soal masih banyaknya desa yang berada di dalam status kawasan hutan. Akibatnya banyak kepala keluarga di desa kesulitan untuk sertifikasi asetnya. Ini perlu langkah strategis supaya memudahkan masyarakat kami,” tuturnya.

 

Kedua, lanjutnya, dengan adanya retreat ini juga menjadi wadah untuk menjalin komunikasi dan kerja sama antar daerah. Salah satunya ia sempat berkomunikasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster. Membahas penjajakan kerja sama di bidang pariwisata, terlebih di Lamandau ada beberapa spot wisata serta budaya menarik khas kalimantan.

Dan terakhir, soal ketahanan pangan, apalagi melihat kondisi dinamika geopolitik global saat ini. Sejatinya setiap desa lokal di Lamandau mampu untuk swasembada beras, namun ketika ada larangan membakar lahan warga takut melanjutkan budaya pertanian padi gogo/bukit. Ini jadi masalah serius dan perlu solusi bersama.

Baca Juga :  Pemeliharaan dan Perbaikan Ruas Jalan jadi Perhatian Pj Bupati Lamandau

Sementara itu, Wamendagri Bima Arya  menjelaskan, retret kepala daerah merupakan ikhtiar sekaligus perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar seluruh jajaran pemerintahan, dari pusat hingga daerah, memiliki satu semangat dan arah dalam mempersiapkan masa depan Indonesia.

Retret adalah akselerasi, sinkronisasi, kolaborasi, dan sinergi. Di sini, kebijakan dari pusat disampaikan secara jelas, sekaligus dievaluasi dan diberi umpan balik oleh para kepala daerah agar strategi yang diambil lebih matang dan efektif.

Retret kepala daerah gelombang kedua ini diikuti oleh 86 kepala daerah yang terdiri dari dua gubernur, tiga wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, tiga wali kota dan tiga wakil wali kota. Sementara itu, sembilan kepala dan wakil kepala daerah tidak hadir dengan yang memiliki alasan karena sakit sebanyak enam orang dan izin kedukaan satu orang.

Selama empat hari kegiatan retret ini, para kepala daerah diberikan enam jenis materi yang terdiri atas ketahanan nasional, wawasan kebangsaan, Asta Cita, program kementerian dan lembaga, tugas dan fungsi kepala daerah, komunikasi politik serta team building. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/