30.8 C
Jakarta
Saturday, June 28, 2025

Tetap Bugar dan Bermanfaat di Usia Lanjut, Ini Rahasia Naniek Soebandriyattie

MASA purna tugas menjadi fase produktif yang menyenangkan bagi Naniek Soebandriyattie, 70. Dari menyulam, mengajar ibu-ibu lansia, hingga aktif bersosialisasi di berbagai komunitas sosial. Rutinitas itu lah yang membuatnya tetap aktif dan semangat menjalani hidup pasca pensiun.

Memiliki kegiatan dan rutinitas pasca pensiun berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Aktivitas yang terjadwal, hobi yang digeluti, serta keterlibatan dalam komunitas bisa menjadi sumber kebahagiaan sekaligus cara untuk tetap merasa dibutuhkan dan berdaya. Hal itulah yang diyakini Naniek Soebandriyattie.

“Saya pensiun 2011 dan sudah menyiapkan kegiatan pasca pensiun eh ditawari dokter kerja di kliniknya. Jadi setelah pensiun itu saya masih sempat kerja lagi selama 9 tahun sampai usia 65 tahun baru berhenti total, itu pas pandemi,” kenang pensiunan pegawai RSUD Soetomo bagian farmasi itu.

Masa pandemi justru jadi titik balik kreativitasnya berkembang. Karena tak bisa banyak keluar rumah, Naniek memilih tetap produktif dari rumah dengan membuat masker kain berhias sulaman. “Masker-masker itu saya jual secara online, pesanannya sudah sampai Jakarta, Bogor, saya paketkan,” cerita Naniek.

Hobi menyulam memang sudah lama Naniek tekuni sejak muda. Meski latar belakang pendidikannya adalah farmasi, kecintaan pada sulam dan jahit diwariskan dari sang ibu yang merupakan guru tata busana. “Saya sering lihat ibu menjahit, kadang juga diminta bantu ngukur. Dari situ tumbuh sendiri senangnya,” ungkap oma dua cucu itu.

Baca Juga :  Ketahui Karakteristik Gisel dengan Melihat Gambaran dari Zodiak Scorpio

Kini, setelah tak lagi bekerja, waktunya justru lebih longgar untuk menekuni sulam dan jahit sebagai rutinitas harian. “Setelah senam dan sarapan, jam 9 saya mulai menyulam sampai jam 3 sore. Walau nggak ada pesanan, saya tetap menyulam. Hasilnya kadang dipakai sendiri, kadang dibagikan ke teman,” katanya.

Naniek dikenal telaten dan kreatif. Ia membuat berbagai produk seperti kotak tisu dari kain dan menyulam masker, tas, hingga baju. Desainnya ia gambar sendiri, lalu dijiplak ke kain. “Seringnya desain bunga karena mengkomposisikan warnanya lebih mudah. Inspirasinya dari mana saja, dari desain sprei, sarung bantal, atau lihat di internet seperti di Pinterest,” katanya antusias.

Bukan hanya membuat, ia juga aktif membagikan keterampilannya dengan menjadi pemateri di berbagai komunitas lansia dan kelompok PKK. “Saya sering diminta mengajar menyulam pita. Ini bagus untuk lansia, mengasah kreativitas, ketrampilan motorik halus juga,” jelasnya. Naniek bahkan menyiapkan semua bahan ajar sendiri, dari alat, kain, sampai gambar desain.

Kemampuannya berbagi itu tidak lepas dari background keluarga yang seorang pendidik. “Orang tua saya guru, jadi saya juga senang mengajar. Mengajarkan ibu-ibu lansia memang perlu kesabaran karena ada yang baru pertama kali pegang jarum,” katanya sembari tersenyum.

Baca Juga :  Tujuh zodiak Tenang Namun Memiliki Aura Elegan, Simak Penjelasannya!

Tak hanya aktif berkarya, Naniek juga aktif dalam berbagai komunitas sosial. Ia menjabat sebagai ketua di beberapa kelompok, seperti paguyuban pegawai aktif dan purna tugas instalasi farmasi, kelompok senam rehabilitasi medis, hingga aktif di Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Tambaksari.

“Kegiatannya macam-macam, ada senam, wisata, karaoke, paduan suara, sampai cooking class,” ujar ibu dua anak itu.

Menjaga kesehatan juga jadi perhatian penting bagi perempuan penuh semangat ini. Di usia 70 tahun, Naniek tetap sehat dan bugar berkat rutin olahraga. “Kalau tidak ada jadwal senam di luar, saya tetap senam sendiri di rumah, kadang gowes keliling komplek,” ujarnya.

Untuk asupan makan, Naniek memilih tidak banyak pantangan, tapi membatasi porsi agar tetap terkontrol. Ia cukup disiplin memantau kondisi tubuhnya. “Saya ada riwayat hipertensi, jadi tiap hari cek tensi sendiri, seminggu sekali cek gula darah, tiga bulan sekali cek lab lengkap. Semua saya catat dan bawa kalau harus kontrol ke dokter,” bebernya.(jpc)

 

 

MASA purna tugas menjadi fase produktif yang menyenangkan bagi Naniek Soebandriyattie, 70. Dari menyulam, mengajar ibu-ibu lansia, hingga aktif bersosialisasi di berbagai komunitas sosial. Rutinitas itu lah yang membuatnya tetap aktif dan semangat menjalani hidup pasca pensiun.

Memiliki kegiatan dan rutinitas pasca pensiun berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Aktivitas yang terjadwal, hobi yang digeluti, serta keterlibatan dalam komunitas bisa menjadi sumber kebahagiaan sekaligus cara untuk tetap merasa dibutuhkan dan berdaya. Hal itulah yang diyakini Naniek Soebandriyattie.

“Saya pensiun 2011 dan sudah menyiapkan kegiatan pasca pensiun eh ditawari dokter kerja di kliniknya. Jadi setelah pensiun itu saya masih sempat kerja lagi selama 9 tahun sampai usia 65 tahun baru berhenti total, itu pas pandemi,” kenang pensiunan pegawai RSUD Soetomo bagian farmasi itu.

Masa pandemi justru jadi titik balik kreativitasnya berkembang. Karena tak bisa banyak keluar rumah, Naniek memilih tetap produktif dari rumah dengan membuat masker kain berhias sulaman. “Masker-masker itu saya jual secara online, pesanannya sudah sampai Jakarta, Bogor, saya paketkan,” cerita Naniek.

Hobi menyulam memang sudah lama Naniek tekuni sejak muda. Meski latar belakang pendidikannya adalah farmasi, kecintaan pada sulam dan jahit diwariskan dari sang ibu yang merupakan guru tata busana. “Saya sering lihat ibu menjahit, kadang juga diminta bantu ngukur. Dari situ tumbuh sendiri senangnya,” ungkap oma dua cucu itu.

Baca Juga :  Ketahui Karakteristik Gisel dengan Melihat Gambaran dari Zodiak Scorpio

Kini, setelah tak lagi bekerja, waktunya justru lebih longgar untuk menekuni sulam dan jahit sebagai rutinitas harian. “Setelah senam dan sarapan, jam 9 saya mulai menyulam sampai jam 3 sore. Walau nggak ada pesanan, saya tetap menyulam. Hasilnya kadang dipakai sendiri, kadang dibagikan ke teman,” katanya.

Naniek dikenal telaten dan kreatif. Ia membuat berbagai produk seperti kotak tisu dari kain dan menyulam masker, tas, hingga baju. Desainnya ia gambar sendiri, lalu dijiplak ke kain. “Seringnya desain bunga karena mengkomposisikan warnanya lebih mudah. Inspirasinya dari mana saja, dari desain sprei, sarung bantal, atau lihat di internet seperti di Pinterest,” katanya antusias.

Bukan hanya membuat, ia juga aktif membagikan keterampilannya dengan menjadi pemateri di berbagai komunitas lansia dan kelompok PKK. “Saya sering diminta mengajar menyulam pita. Ini bagus untuk lansia, mengasah kreativitas, ketrampilan motorik halus juga,” jelasnya. Naniek bahkan menyiapkan semua bahan ajar sendiri, dari alat, kain, sampai gambar desain.

Kemampuannya berbagi itu tidak lepas dari background keluarga yang seorang pendidik. “Orang tua saya guru, jadi saya juga senang mengajar. Mengajarkan ibu-ibu lansia memang perlu kesabaran karena ada yang baru pertama kali pegang jarum,” katanya sembari tersenyum.

Baca Juga :  Tujuh zodiak Tenang Namun Memiliki Aura Elegan, Simak Penjelasannya!

Tak hanya aktif berkarya, Naniek juga aktif dalam berbagai komunitas sosial. Ia menjabat sebagai ketua di beberapa kelompok, seperti paguyuban pegawai aktif dan purna tugas instalasi farmasi, kelompok senam rehabilitasi medis, hingga aktif di Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Tambaksari.

“Kegiatannya macam-macam, ada senam, wisata, karaoke, paduan suara, sampai cooking class,” ujar ibu dua anak itu.

Menjaga kesehatan juga jadi perhatian penting bagi perempuan penuh semangat ini. Di usia 70 tahun, Naniek tetap sehat dan bugar berkat rutin olahraga. “Kalau tidak ada jadwal senam di luar, saya tetap senam sendiri di rumah, kadang gowes keliling komplek,” ujarnya.

Untuk asupan makan, Naniek memilih tidak banyak pantangan, tapi membatasi porsi agar tetap terkontrol. Ia cukup disiplin memantau kondisi tubuhnya. “Saya ada riwayat hipertensi, jadi tiap hari cek tensi sendiri, seminggu sekali cek gula darah, tiga bulan sekali cek lab lengkap. Semua saya catat dan bawa kalau harus kontrol ke dokter,” bebernya.(jpc)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/