29.6 C
Jakarta
Monday, June 23, 2025

Iran Nyatakan Perang Dimulai, Warga Amerika Serikat di Timteng Jadi Target Sah

PROKALTENG.CO-Peningkatan ketegangan di Timur Tengah semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi serangan udara pada Minggu (22/6/26) terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Trump menyatakan operasi tersebut sukses dan menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran serta mencegah ancaman nuklir dari Iran.

“Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran,” kata Trump dalam sebuah unggahan di Twitter.

Dalam unggahannya itu juga Trump mengatakan, muatan penuh bom dijatuhkan di lokasi utama, Fordow.  Semua pesawat dengan selamat dalam perjalanan pulang.

Trump memberi peringatan keras agar Iran memilih jalan damai, dan mengeklaim keberhasilan militer tersebut sebagai keberhasilan yang spektakuler.

“Selamat kepada Pejuang Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini. Sekarang waktunya untuk perdamaian! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini,” tulisnya.

Sebaliknya, Iran menyatakan bahwa perang telah resmi dimulai dan mengancam bahwa semua warga AS di kawasan Timteng menjadi target sah.

Baca Juga :  Penularan Covid-19 Melonjak, Malaysia Kembali Berlakukan Lockdown

Meskipun awalnya membantah klaim serangan, Iran kemudian mengonfirmasi bahwa ketiga fasilitas nuklir telah dikosongkan dan sebagian area di Fordow terkena serangan udara. Pejabat Iran menegaskan bahwa program nuklir mereka tidak bisa dihentikan hanya oleh serangan militer.

Sebagai tanggapan langsung, Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Iran menyatakan bahwa perang telah resmi dimulai.

Dalam pernyataan di media sosial, IRGC menulis, “Sekarang perang telah dimulai bagi kami.”

Seorang komentator di televisi nasional Iran menambahkan, “Setiap warga sipil atau personel militer Amerika di kawasan kini menjadi target yang sah,”

Ketegangan meningkat dan risiko perang terbuka antara Iran dan AS semakin nyata, dengan kekhawatiran akan aksi balasan dan dampak regional yang lebih luas.

Dunia menunggu respons resmi Iran dan kemungkinan langkah dari Dewan Keamanan PBB terkait eskalasi ini.

Awalnya, IRGC sempat membantah klaim serangan AS dengan mengatakan,

“Belum ada bukti yang dirilis sejauh ini untuk mengonfirmasi klaim Trump, dan menilai bahwa pernyataan Trump bisa jadi hanya pertunjukan media.”

Baca Juga :  Warga Sebangau Diajak Perangi Kebakaran

Namun beberapa jam kemudian, televisi nasional Iran mengonfirmasi bahwa ketiga fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan telah dikosongkan.

Sumber yang dikutip kantor berita Tasnim menyatakan bahwa sebagian area di fasilitas Fordow memang terkena serangan udara yang dilancarkan oleh musuh.

Seorang penasihat Ketua Parlemen Iran menjelaskan bahwa serangan terhadap Fordow sebenarnya telah diperkirakan dalam beberapa malam terakhir.

“Fasilitas Fordow telah lama dikosongkan. Serangan itu tidak menimbulkan kerusakan permanen yang berarti,” katanya.

Dalam pernyataan bernada simbolik, penasihat itu menegaskan,

“Ada dua hal yang pasti: pengetahuan tidak bisa dibom, dan si penjudi pasti akan kalah kali ini,” tegasnya.

Ucapan tersebut mencerminkan keyakinan Iran bahwa program nuklir mereka tidak bisa dihentikan hanya dengan serangan militer.

Walau para pejabat Iran berupaya mengecilkan dampak serangan, deklarasi IRGC bahwa semua warga Amerika kini menjadi target menunjukkan peningkatan risiko terhadap kepentingan AS di seluruh kawasan.

Ketegangan pun mencapai level yang belum terlihat sejak konflik militer sebelumnya di kawasan tersebut.(jpg)

 

PROKALTENG.CO-Peningkatan ketegangan di Timur Tengah semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi serangan udara pada Minggu (22/6/26) terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Trump menyatakan operasi tersebut sukses dan menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran serta mencegah ancaman nuklir dari Iran.

“Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran,” kata Trump dalam sebuah unggahan di Twitter.

Dalam unggahannya itu juga Trump mengatakan, muatan penuh bom dijatuhkan di lokasi utama, Fordow.  Semua pesawat dengan selamat dalam perjalanan pulang.

Trump memberi peringatan keras agar Iran memilih jalan damai, dan mengeklaim keberhasilan militer tersebut sebagai keberhasilan yang spektakuler.

“Selamat kepada Pejuang Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini. Sekarang waktunya untuk perdamaian! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini,” tulisnya.

Sebaliknya, Iran menyatakan bahwa perang telah resmi dimulai dan mengancam bahwa semua warga AS di kawasan Timteng menjadi target sah.

Baca Juga :  Penularan Covid-19 Melonjak, Malaysia Kembali Berlakukan Lockdown

Meskipun awalnya membantah klaim serangan, Iran kemudian mengonfirmasi bahwa ketiga fasilitas nuklir telah dikosongkan dan sebagian area di Fordow terkena serangan udara. Pejabat Iran menegaskan bahwa program nuklir mereka tidak bisa dihentikan hanya oleh serangan militer.

Sebagai tanggapan langsung, Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Iran menyatakan bahwa perang telah resmi dimulai.

Dalam pernyataan di media sosial, IRGC menulis, “Sekarang perang telah dimulai bagi kami.”

Seorang komentator di televisi nasional Iran menambahkan, “Setiap warga sipil atau personel militer Amerika di kawasan kini menjadi target yang sah,”

Ketegangan meningkat dan risiko perang terbuka antara Iran dan AS semakin nyata, dengan kekhawatiran akan aksi balasan dan dampak regional yang lebih luas.

Dunia menunggu respons resmi Iran dan kemungkinan langkah dari Dewan Keamanan PBB terkait eskalasi ini.

Awalnya, IRGC sempat membantah klaim serangan AS dengan mengatakan,

“Belum ada bukti yang dirilis sejauh ini untuk mengonfirmasi klaim Trump, dan menilai bahwa pernyataan Trump bisa jadi hanya pertunjukan media.”

Baca Juga :  Warga Sebangau Diajak Perangi Kebakaran

Namun beberapa jam kemudian, televisi nasional Iran mengonfirmasi bahwa ketiga fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan telah dikosongkan.

Sumber yang dikutip kantor berita Tasnim menyatakan bahwa sebagian area di fasilitas Fordow memang terkena serangan udara yang dilancarkan oleh musuh.

Seorang penasihat Ketua Parlemen Iran menjelaskan bahwa serangan terhadap Fordow sebenarnya telah diperkirakan dalam beberapa malam terakhir.

“Fasilitas Fordow telah lama dikosongkan. Serangan itu tidak menimbulkan kerusakan permanen yang berarti,” katanya.

Dalam pernyataan bernada simbolik, penasihat itu menegaskan,

“Ada dua hal yang pasti: pengetahuan tidak bisa dibom, dan si penjudi pasti akan kalah kali ini,” tegasnya.

Ucapan tersebut mencerminkan keyakinan Iran bahwa program nuklir mereka tidak bisa dihentikan hanya dengan serangan militer.

Walau para pejabat Iran berupaya mengecilkan dampak serangan, deklarasi IRGC bahwa semua warga Amerika kini menjadi target menunjukkan peningkatan risiko terhadap kepentingan AS di seluruh kawasan.

Ketegangan pun mencapai level yang belum terlihat sejak konflik militer sebelumnya di kawasan tersebut.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/