26.2 C
Jakarta
Saturday, June 14, 2025

Detik-detik Maut Air India AI171: Ledakan Setelah Lepas Landas, Ini Dugaan Penyebabnya

SEBUAH tragedi penerbangan menggemparkan dunia setelah pesawat Air India AI171, jenis Boeing 787 Dreamliner, jatuh dan meledak hanya beberapa detik setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, Kamis (12/6) waktu setempat. Dari 242 orang di dalamnya, hanya satu penumpang yang selamat secara ajaib. Dia adalah Vishwash Kumar Ramesh, pria 40 tahun asal Inggris keturunan India.

Pesawat sempat mengudara hingga ketinggian 190 meter, sebelum mengeluarkan sinyal mayday, menukik tajam, dan menabrak sebuah bangunan. Video dramatis yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat itu sempat terangkat perlahan, lalu turun dengan hidung mengarah ke tanah, sebelum akhirnya meledak dalam bola api raksasa.

Meski investigasi resmi masih berlangsung, sejumlah ahli penerbangan mulai menyampaikan analisis awal. Analisis pertama mengarah pada kegagalan mesin yang menyebabkan kehilangan daya dorong atau thrust.

Dr. Sonya Brown dari University of New South Wales mengungkapkan bahwa data radar dan video menunjukkan pesawat kemungkinan besar mengalami stall (kondisi menukik) kehilangan daya angkat akibat kecepatan yang menurun tajam. ”Ini bisa akibat kerusakan mesin atau setelan thrust yang salah,” ujarnya dikutip dari Guardian.

Baca Juga :  Cegah Kecanduan, Anak-anak di China Kini Hanya Boleh Main Game 1 Jam

Ada juga dugaan flap sayap, bagian penting untuk mengangkat pesawat saat take-off, tidak aktif, entah karena kelalaian pilot atau masalah teknis. Ini bisa memicu kehilangan daya angkat secara fatal. Analisis lainnya menyebut adalah karena perawatan pesawat yang kurang baik. Meski tergolong modern, Dreamliner AI171 telah berumur 11 tahun, membuka kemungkinan masalah perawatan atau kerusakan teknis tersembunyi.

Kemudian, beberapa analis, termasuk mantan pilot Neil Hansford, mengindikasikan kemungkinan pesawat menabrak kawanan burung, yang menyebabkan kerusakan ganda pada mesin.  “Bandara Ahmedabad punya catatan ratusan insiden bird strike,” katanya. Apalagi suhu panas pagi hari meningkatkan risiko burung beterbangan.

Ramesh juga mengaku mendengar ledakan keras 30 detik setelah lepas landas. Jika burung masuk ke dalam mesin, ledakan keras bisa terjadi, kata para ahli. Hansford juga tak menutup kemungkinan sabotase mengingat situasi politik panas di Gujarat. Selain itu, kontaminasi bahan bakar juga disebut-sebut sebagai potensi penyebab kerusakan mesin.

Baca Juga :  Dugaan Laka Maut di Palangka Raya karena Mobil Hilang Kendali

Para pakar menekankan bahwa insiden ini terjadi begitu cepat dan pada ketinggian rendah, sehingga pilot nyaris tak punya waktu untuk melakukan pendaratan darurat.  Walau pesawat modern dilengkapi sistem autopilot dan bisa terbang dengan satu mesin, “tidak banyak sistem cadangan yang bisa menyelamatkan pada ketinggian hanya 400 kaki,” kata Prof John McDermid dari University of York.

Insiden ini tercatat sebagai kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787 Dreamliner, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu jet penumpang paling aman di dunia. Kotak hitam dan perekam data penerbangan telah ditemukan dan sedang dianalisis. Hasil investigasi penuh akan menjadi kunci untuk mengungkap apakah ini murni kecelakaan, kelalaian, atau sesuatu yang lebih gelap. (jpg)

SEBUAH tragedi penerbangan menggemparkan dunia setelah pesawat Air India AI171, jenis Boeing 787 Dreamliner, jatuh dan meledak hanya beberapa detik setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, Kamis (12/6) waktu setempat. Dari 242 orang di dalamnya, hanya satu penumpang yang selamat secara ajaib. Dia adalah Vishwash Kumar Ramesh, pria 40 tahun asal Inggris keturunan India.

Pesawat sempat mengudara hingga ketinggian 190 meter, sebelum mengeluarkan sinyal mayday, menukik tajam, dan menabrak sebuah bangunan. Video dramatis yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat itu sempat terangkat perlahan, lalu turun dengan hidung mengarah ke tanah, sebelum akhirnya meledak dalam bola api raksasa.

Meski investigasi resmi masih berlangsung, sejumlah ahli penerbangan mulai menyampaikan analisis awal. Analisis pertama mengarah pada kegagalan mesin yang menyebabkan kehilangan daya dorong atau thrust.

Dr. Sonya Brown dari University of New South Wales mengungkapkan bahwa data radar dan video menunjukkan pesawat kemungkinan besar mengalami stall (kondisi menukik) kehilangan daya angkat akibat kecepatan yang menurun tajam. ”Ini bisa akibat kerusakan mesin atau setelan thrust yang salah,” ujarnya dikutip dari Guardian.

Baca Juga :  Cegah Kecanduan, Anak-anak di China Kini Hanya Boleh Main Game 1 Jam

Ada juga dugaan flap sayap, bagian penting untuk mengangkat pesawat saat take-off, tidak aktif, entah karena kelalaian pilot atau masalah teknis. Ini bisa memicu kehilangan daya angkat secara fatal. Analisis lainnya menyebut adalah karena perawatan pesawat yang kurang baik. Meski tergolong modern, Dreamliner AI171 telah berumur 11 tahun, membuka kemungkinan masalah perawatan atau kerusakan teknis tersembunyi.

Kemudian, beberapa analis, termasuk mantan pilot Neil Hansford, mengindikasikan kemungkinan pesawat menabrak kawanan burung, yang menyebabkan kerusakan ganda pada mesin.  “Bandara Ahmedabad punya catatan ratusan insiden bird strike,” katanya. Apalagi suhu panas pagi hari meningkatkan risiko burung beterbangan.

Ramesh juga mengaku mendengar ledakan keras 30 detik setelah lepas landas. Jika burung masuk ke dalam mesin, ledakan keras bisa terjadi, kata para ahli. Hansford juga tak menutup kemungkinan sabotase mengingat situasi politik panas di Gujarat. Selain itu, kontaminasi bahan bakar juga disebut-sebut sebagai potensi penyebab kerusakan mesin.

Baca Juga :  Dugaan Laka Maut di Palangka Raya karena Mobil Hilang Kendali

Para pakar menekankan bahwa insiden ini terjadi begitu cepat dan pada ketinggian rendah, sehingga pilot nyaris tak punya waktu untuk melakukan pendaratan darurat.  Walau pesawat modern dilengkapi sistem autopilot dan bisa terbang dengan satu mesin, “tidak banyak sistem cadangan yang bisa menyelamatkan pada ketinggian hanya 400 kaki,” kata Prof John McDermid dari University of York.

Insiden ini tercatat sebagai kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787 Dreamliner, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu jet penumpang paling aman di dunia. Kotak hitam dan perekam data penerbangan telah ditemukan dan sedang dianalisis. Hasil investigasi penuh akan menjadi kunci untuk mengungkap apakah ini murni kecelakaan, kelalaian, atau sesuatu yang lebih gelap. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/