LUNA MAYA menceritakan pengalaman terberatnya selama menjalani syuting film Jalan Pulang. Istri Maxime Bouttier itu mengaku merasakan adegan terberat pada saat scene di tengah hutan dengan aliran sungai yang sangat deras.
“Adegan di sungai itu dari pagi sampai pagi. Itu hari terakhir kita syuting. Semakin malam, airnya semakin deras. Semalaman itu basah-basahan,” kata Luna Maya dalam acara jumpa pers di bilangan Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (4/6),
Selain harus basah-basahan dalam waktu cukup lama, adegan yang dilakukan Luna Maya juga cukup menantang bersama Saskia Chadwick dan Sujiwo Tejo.
Luna Maya mengungkapkan alasan dirinya tertarik terlibat dalam film Jalan Pulang. Dia mengaku kepincut dengan jalan cerita dari karakter yang diperankan. Karakter itu berusaha mencari jawaban atas kondisi misterius yang dialami keluarganya. “Aku pribadi belum pernah mendapatkan peran yang road story gitu. Jadi journey seorang karakter mencari jawaban. Itu yang menarik,” lanjut Luna.
Lebih lanjut dia mengatakan, film Jalan Pulang juga menarik karena tidak berkutat di satu lokasi saja. Film ini justru berpindah-pindah tempat sehingga proses syuting jadi lebih dinamis.
Selain itu, faktor produser membuat Luna Maya menemukan kecocokan dan kombinasi pemain lain yang terlibat dalam film Jalan Pulang. Hal itu menjadi pertimbangan untuk Luna Maya ambil bagian dari proyek ini.
Film Jalan Pulang menceritakan tentang Lastini (diperankan Luna Maya), seorang ibu yang kehilangan suaminya (Edward Manalu) secara misterius.
Lastini meyakini penyakit yang diderita putrinya, Arum (Saskia Chadwick), bukan gangguan medis biasa, melainkan akibat kekuatan gaib yang menguasai tubuh sang anak sehingga mengalami sakit tidak wajar.
Lastini memiliki waktu yang terbatas untuk dapat menyelamatkan sang putri sebelum ulang tahun Arum yang jatuh pada tahun kabisat. Lastini bersama dua anaknya yang lain yaitu Lia (Taskya Namya) dan Rama (Raffan Al Aryan), melakukan perjalanan untuk tujuan mencari pertolongan dari para dukun.
Namun di tengah upaya penyelamatan itu, mereka harus berpacu dengan waktu dan harus menghadapi kekuatan yang semakin mengancam nyawa Arum.(jpc)