27.1 C
Jakarta
Sunday, July 6, 2025

Lomba Lagu Daerah Panaskan Panggung Tuah Pahoe

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Panggung Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, kembali bergemuruh lewat lantunan lagu-lagu khas daerah dalam ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. Gelaran tahunan yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ini menjadi magnet bagi para seniman lokal, termasuk peserta lomba lagu daerah yang tampil penuh semangat, Senin (19/5/2025).

Membawa semangat Hari Jadi Kalteng ke-68, FBIM 2025 mengusung tema “Spirit of Isen Mulang.” Salah satu rangkaian lomba yang menyedot perhatian adalah kompetisi lagu daerah. Acara ini resmi dibuka oleh Kepala Bidang Kesenian, Tradisi, dan Warisan Budaya Disbudpar Kalteng, Sussy Asty, yang juga Sekretaris Panitia FBIM 2025.

Ia menegaskan bahwa lomba ini menjadi bagian penting dari upaya pelestarian budaya serta pengembangan sektor pariwisata.

“Lomba lagu daerah bertujuan memberikan wadah bagi para musisi dan seniman daerah untuk mengekspresikan kreativitasnya sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap musik tradisional,” ujarnya.

Baca Juga :  BPKP Kawal Program Makan Bergizi Gratis di Palangka Raya

Dalam pelaksanaan lomba, setiap peserta diwajibkan membawakan dua lagu: satu lagu wajib berjudul “Mingat Tatu Hiang” ciptaan Ferry Antonio Tarung dan satu lagu pilihan dari masing-masing daerah. Ajang ini terbagi dalam dua kategori, yaitu vokal grup putra dan vokal grup putri, yang mengedepankan harmonisasi suara dan penghayatan terhadap nilai-nilai lokal.

Dari Kabupaten Pulang Pisau, kontingen yang dipimpin vokalis Yohana Imelda turut tampil memukau. Ia mengatakan bahwa timnya menyanyikan “Mingat Tatu Hiang” serta lagu pilihan berjudul “Pulang Pisau”.

Lagu pertama sarat akan makna tradisional dan kearifan lokal, sementara lagu kedua mencerminkan kebanggaan terhadap tanah kelahiran. Meski waktu latihan terbatas, Yohana tetap percaya diri berkat dukungan penuh dari Disbudpar setempat. Ia berharap generasi muda lebih mencintai budaya daerah dan aktif terlibat dalam pelestariannya.

Baca Juga :  Pelajar Kalteng Miliki Inovasi dan Kreatifitas yang Harus Dihargai

Sementara itu, dari Kabupaten Barito Utara, keikutsertaan peserta kategori vokal grup putri mendapat dukungan dari Rumah Belajar Musik Bahana Batara, yang berada di bawah naungan Disbudpar dan KNPI setempat.

Puspo Pristiwantoro, selaku pelatih dan penulis lagu, menjelaskan bahwa para peserta mendapatkan pembinaan intensif mulai dari pelatihan vokal hingga pemahaman budaya lokal. “Kami berlatih secara intensif di Rumah Belajar Musik Bahana Batara, dan keikutsertaan kami merupakan bagian dari komitmen bersama dalam melestarikan seni budaya daerah,” ujarnya.

Lomba lagu daerah menjadi satu dari 19 cabang yang dilombakan dalam FBIM Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025, yang keseluruhannya mengangkat keragaman seni dan tradisi khas Bumi Tambun Bungai. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Panggung Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, kembali bergemuruh lewat lantunan lagu-lagu khas daerah dalam ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. Gelaran tahunan yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ini menjadi magnet bagi para seniman lokal, termasuk peserta lomba lagu daerah yang tampil penuh semangat, Senin (19/5/2025).

Membawa semangat Hari Jadi Kalteng ke-68, FBIM 2025 mengusung tema “Spirit of Isen Mulang.” Salah satu rangkaian lomba yang menyedot perhatian adalah kompetisi lagu daerah. Acara ini resmi dibuka oleh Kepala Bidang Kesenian, Tradisi, dan Warisan Budaya Disbudpar Kalteng, Sussy Asty, yang juga Sekretaris Panitia FBIM 2025.

Ia menegaskan bahwa lomba ini menjadi bagian penting dari upaya pelestarian budaya serta pengembangan sektor pariwisata.

“Lomba lagu daerah bertujuan memberikan wadah bagi para musisi dan seniman daerah untuk mengekspresikan kreativitasnya sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap musik tradisional,” ujarnya.

Baca Juga :  BPKP Kawal Program Makan Bergizi Gratis di Palangka Raya

Dalam pelaksanaan lomba, setiap peserta diwajibkan membawakan dua lagu: satu lagu wajib berjudul “Mingat Tatu Hiang” ciptaan Ferry Antonio Tarung dan satu lagu pilihan dari masing-masing daerah. Ajang ini terbagi dalam dua kategori, yaitu vokal grup putra dan vokal grup putri, yang mengedepankan harmonisasi suara dan penghayatan terhadap nilai-nilai lokal.

Dari Kabupaten Pulang Pisau, kontingen yang dipimpin vokalis Yohana Imelda turut tampil memukau. Ia mengatakan bahwa timnya menyanyikan “Mingat Tatu Hiang” serta lagu pilihan berjudul “Pulang Pisau”.

Lagu pertama sarat akan makna tradisional dan kearifan lokal, sementara lagu kedua mencerminkan kebanggaan terhadap tanah kelahiran. Meski waktu latihan terbatas, Yohana tetap percaya diri berkat dukungan penuh dari Disbudpar setempat. Ia berharap generasi muda lebih mencintai budaya daerah dan aktif terlibat dalam pelestariannya.

Baca Juga :  Pelajar Kalteng Miliki Inovasi dan Kreatifitas yang Harus Dihargai

Sementara itu, dari Kabupaten Barito Utara, keikutsertaan peserta kategori vokal grup putri mendapat dukungan dari Rumah Belajar Musik Bahana Batara, yang berada di bawah naungan Disbudpar dan KNPI setempat.

Puspo Pristiwantoro, selaku pelatih dan penulis lagu, menjelaskan bahwa para peserta mendapatkan pembinaan intensif mulai dari pelatihan vokal hingga pemahaman budaya lokal. “Kami berlatih secara intensif di Rumah Belajar Musik Bahana Batara, dan keikutsertaan kami merupakan bagian dari komitmen bersama dalam melestarikan seni budaya daerah,” ujarnya.

Lomba lagu daerah menjadi satu dari 19 cabang yang dilombakan dalam FBIM Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025, yang keseluruhannya mengangkat keragaman seni dan tradisi khas Bumi Tambun Bungai. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru