30.6 C
Jakarta
Tuesday, May 20, 2025

FBIM 2025

Lawang Sakepeng, Atraksi Bela Diri Tradisional Suku Dayak untuk Menyambut Tamu Dalam Upacara Adat

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Olahraga tradisional Lawang Sakepeng menjadi salah satu yang dilombakan pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, yang berlangsung di lapangan Stadion Tuah Pahoe, Kota Palangka Raya, Senin (19/5/2025).

Lawang Sakepeng, adalah atraksi seni bela diri tradisional suku Dayak ini menjadi salah satu lomba tetap, dalam pelaksaaan kegiatan FBIM setiap tahun.

“Lawang Sakepeng dilombakan dalam FBIM bertujuan agar dapat dilestarikan, mengingat atraksi ini bagian dari jenis bela diri tradisional suku Dayak,” ujar Tokoh Budaya Kalteng, Guntur Talajan.

Lawang Sakepeng selama ini adalah atraksi bela diri yang biasanya sebagai penyambutan dan menghormatan tamu dalam sebuah upacara adat, maupun acara pernikahan atau perkawinan.

Baca Juga :  Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Palangka Raya, Wakas KSP Minta Strategi Jemput Bola

“Seni bela diri ini tidak hanya melibatkan gerakan fisik yang lincah, tetapi juga mengandung makna spiritual dan simbolis yang dalam,” ujarnya.

Melalui lomba Lawang Sakepeng ini, diharapkan dapat memperkenalkan keunikan seni budaya Kalteng kepada masyarakat luas. “Terutama memotivasi generasi muda untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya,” ucapnya.

Kategori putra dan putri dari berbagai kabupaten atau kota di Kalteng. Setiap peserta berkompetisi dengan menampilkan keahlian dan kemampuannya dalam melaksanakan gerakan-gerakan khas Lawang Sakepeng.

Unsur-unsur yang dinilai oleh para juri meliputi ketepatan waktu, kekompakan tim, ekspresi, kostum, teknik bunga/kambangan, serta daya tahan fisik. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Olahraga tradisional Lawang Sakepeng menjadi salah satu yang dilombakan pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, yang berlangsung di lapangan Stadion Tuah Pahoe, Kota Palangka Raya, Senin (19/5/2025).

Lawang Sakepeng, adalah atraksi seni bela diri tradisional suku Dayak ini menjadi salah satu lomba tetap, dalam pelaksaaan kegiatan FBIM setiap tahun.

“Lawang Sakepeng dilombakan dalam FBIM bertujuan agar dapat dilestarikan, mengingat atraksi ini bagian dari jenis bela diri tradisional suku Dayak,” ujar Tokoh Budaya Kalteng, Guntur Talajan.

Lawang Sakepeng selama ini adalah atraksi bela diri yang biasanya sebagai penyambutan dan menghormatan tamu dalam sebuah upacara adat, maupun acara pernikahan atau perkawinan.

Baca Juga :  Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Palangka Raya, Wakas KSP Minta Strategi Jemput Bola

“Seni bela diri ini tidak hanya melibatkan gerakan fisik yang lincah, tetapi juga mengandung makna spiritual dan simbolis yang dalam,” ujarnya.

Melalui lomba Lawang Sakepeng ini, diharapkan dapat memperkenalkan keunikan seni budaya Kalteng kepada masyarakat luas. “Terutama memotivasi generasi muda untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya,” ucapnya.

Kategori putra dan putri dari berbagai kabupaten atau kota di Kalteng. Setiap peserta berkompetisi dengan menampilkan keahlian dan kemampuannya dalam melaksanakan gerakan-gerakan khas Lawang Sakepeng.

Unsur-unsur yang dinilai oleh para juri meliputi ketepatan waktu, kekompakan tim, ekspresi, kostum, teknik bunga/kambangan, serta daya tahan fisik. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/