32 C
Jakarta
Friday, May 16, 2025

Meski Terpuruk, Ruben Amorim Tegaskan Tak Akan Mundur dari Kursi Kepelatihan Manchester United

Ruben Amorim akhirnya buka suara soal spekulasi yang menyebut dirinya akan mundur dari kursi pelatih Manchester United. Setelah kekalahan dari West Ham akhir pekan lalu, komentarnya sempat memicu tanda tanya besar.

Kala itu, United tumbang 0-2 di Old Trafford, kekalahan yang menempatkan mereka di posisi ke-16 klasemen. Seusai laga, Amorim mengatakan bahwa jika musim depan dimulai dengan performa buruk yang sama, mungkin sudah waktunya orang lain mengambil alih.

Namun, dalam konferensi pers resmi pada Rabu (14/5) jelang final Liga Europa, pelatih asal Portugal itu menegaskan bahwa ia belum berpikir untuk hengkang.

“Sejak saya tiba di sini, saya selalu bicara soal standar. Saya tak bisa melihat tim ini kalah seperti ini di Premier League tanpa berkata apa-apa dan tidak ambil tanggung jawab,” ujar Amorim, dikutip dari The Guardian.

Ia menambahkan bahwa dirinya tetap memiliki visi yang jelas. Amorim mengaku paham dengan masalah timnya dan menyatakan, “Saya sangat jauh dari kata mundur.”

Menurut Amorim, tuntutan untuk tampil baik adalah hal yang wajar, baik musim ini maupun musim-musim selanjutnya.

Baca Juga :  Didenda karena Menolak Berbikini

“Kalau kami tidak tampil baik, ya mereka (manajemen) pasti akan mengganti kami. Itu hal yang normal,” katanya.

Ia menegaskan bahwa perasaannya usai kalah dari West Ham tetap sama hingga kini. Amorim hanya ingin timnya menunjukkan performa yang pantas untuk klub sebesar United.

Menjelang final melawan Tottenham pekan depan, mantan pelatih Sporting itu menunjukkan sisi humanisnya. Ia membiayai sendiri perjalanan 30 anggota staf dan keluarga mereka ke Bilbao, tempat digelarnya final di Stadion San Mamés.

Keputusan itu diambil karena klub tidak menanggung biaya perjalanan staf non-pemain. Alasannya terkait penghematan yang dilakukan Sir Jim Ratcliffe.

Kebijakan penghematan itu juga mencakup rencana pemutusan hubungan kerja terhadap 450 karyawan, yang disebut akan segera dieksekusi dalam waktu dekat.

“Situasinya sederhana, banyak orang yang keluar, perubahan besar dalam staf. Klub berada dalam posisi sulit untuk memberikan kepada staf lain,” jelas Amorim.

Ia menambahkan bahwa sikapnya untuk membantu adalah bentuk solidaritas.

“Saya tahu itu tidak akan mengubah hidup saya, tapi saya ingin membantu,” lanjutnya.

Jika United menang atas Spurs, mereka otomatis lolos ke Liga Champions musim depan. Namun, hal ini justru membuat Amorim sedikit bimbang. Ia khawatir jika jadwal padat Liga Champions akan mengganggu persiapan tim di musim depan.

Baca Juga :  Ada Lima Etape Kunci Giro d’Italia 2020

“Kami butuh waktu lebih banyak bersama tim. Kami perlu bereskan banyak hal di Carrington,” sebutnya.

Menurutnya, jika mereka gagal menang dan tak main di Liga Champions, tekanan akan makin besar. Tapi kalau menang pun, waktu persiapan tetap akan jadi tantangan.

“Saya tidak ingin menjadikannya alasan, tapi ini akan sangat berat. Kesabaran fans dan kalian (media) musim depan jika kami tidak menang, akan benar-benar diuji,” kata Amorim.

Amorim menilai timnya belum punya skuad yang cukup kuat untuk bersaing di level Eropa dan Premier League sekaligus. Ia berharap ada perbaikan signifikan musim depan.

“Kami sudah buktikan musim ini bahwa kami perlu skuad yang lebih baik untuk kompetisi Eropa dan tetap kompetitif di Premier League,” tegasnya.

Ia tahu betul, musim depan tak bisa dijalani dengan alasan.

“Kami harus sempurna. Standar kesabaran musim depan akan sangat ketat,” pungkasnya.(jpc)

Ruben Amorim akhirnya buka suara soal spekulasi yang menyebut dirinya akan mundur dari kursi pelatih Manchester United. Setelah kekalahan dari West Ham akhir pekan lalu, komentarnya sempat memicu tanda tanya besar.

Kala itu, United tumbang 0-2 di Old Trafford, kekalahan yang menempatkan mereka di posisi ke-16 klasemen. Seusai laga, Amorim mengatakan bahwa jika musim depan dimulai dengan performa buruk yang sama, mungkin sudah waktunya orang lain mengambil alih.

Namun, dalam konferensi pers resmi pada Rabu (14/5) jelang final Liga Europa, pelatih asal Portugal itu menegaskan bahwa ia belum berpikir untuk hengkang.

“Sejak saya tiba di sini, saya selalu bicara soal standar. Saya tak bisa melihat tim ini kalah seperti ini di Premier League tanpa berkata apa-apa dan tidak ambil tanggung jawab,” ujar Amorim, dikutip dari The Guardian.

Ia menambahkan bahwa dirinya tetap memiliki visi yang jelas. Amorim mengaku paham dengan masalah timnya dan menyatakan, “Saya sangat jauh dari kata mundur.”

Menurut Amorim, tuntutan untuk tampil baik adalah hal yang wajar, baik musim ini maupun musim-musim selanjutnya.

Baca Juga :  Didenda karena Menolak Berbikini

“Kalau kami tidak tampil baik, ya mereka (manajemen) pasti akan mengganti kami. Itu hal yang normal,” katanya.

Ia menegaskan bahwa perasaannya usai kalah dari West Ham tetap sama hingga kini. Amorim hanya ingin timnya menunjukkan performa yang pantas untuk klub sebesar United.

Menjelang final melawan Tottenham pekan depan, mantan pelatih Sporting itu menunjukkan sisi humanisnya. Ia membiayai sendiri perjalanan 30 anggota staf dan keluarga mereka ke Bilbao, tempat digelarnya final di Stadion San Mamés.

Keputusan itu diambil karena klub tidak menanggung biaya perjalanan staf non-pemain. Alasannya terkait penghematan yang dilakukan Sir Jim Ratcliffe.

Kebijakan penghematan itu juga mencakup rencana pemutusan hubungan kerja terhadap 450 karyawan, yang disebut akan segera dieksekusi dalam waktu dekat.

“Situasinya sederhana, banyak orang yang keluar, perubahan besar dalam staf. Klub berada dalam posisi sulit untuk memberikan kepada staf lain,” jelas Amorim.

Ia menambahkan bahwa sikapnya untuk membantu adalah bentuk solidaritas.

“Saya tahu itu tidak akan mengubah hidup saya, tapi saya ingin membantu,” lanjutnya.

Jika United menang atas Spurs, mereka otomatis lolos ke Liga Champions musim depan. Namun, hal ini justru membuat Amorim sedikit bimbang. Ia khawatir jika jadwal padat Liga Champions akan mengganggu persiapan tim di musim depan.

Baca Juga :  Ada Lima Etape Kunci Giro d’Italia 2020

“Kami butuh waktu lebih banyak bersama tim. Kami perlu bereskan banyak hal di Carrington,” sebutnya.

Menurutnya, jika mereka gagal menang dan tak main di Liga Champions, tekanan akan makin besar. Tapi kalau menang pun, waktu persiapan tetap akan jadi tantangan.

“Saya tidak ingin menjadikannya alasan, tapi ini akan sangat berat. Kesabaran fans dan kalian (media) musim depan jika kami tidak menang, akan benar-benar diuji,” kata Amorim.

Amorim menilai timnya belum punya skuad yang cukup kuat untuk bersaing di level Eropa dan Premier League sekaligus. Ia berharap ada perbaikan signifikan musim depan.

“Kami sudah buktikan musim ini bahwa kami perlu skuad yang lebih baik untuk kompetisi Eropa dan tetap kompetitif di Premier League,” tegasnya.

Ia tahu betul, musim depan tak bisa dijalani dengan alasan.

“Kami harus sempurna. Standar kesabaran musim depan akan sangat ketat,” pungkasnya.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru