PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM). Menggelar kegiatan Advokasi Komitmen Pemerintah Daerah dan Lintas Sektor dalam rangka implementasi program nasional terpadu.
Program ini mencakup jajanan anak tingkat sekolah, desa pangan aman, dan pasar pangan aman berbasis komunitas. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga mutu dan keamanan pangan yang beredar di masyarakat.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Arbert Tombak. Menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap peran Balai POM, dalam melakukan pengawasan terhadap kualitas makanan.
“Harapan kita dengan kegiatan ini adalah adanya sinergi yang lebih kuat antara Balai POM dan seluruh sektor, termasuk pemerintah daerah, dalam mengawasi mutu makanan, khususnya di jajanan anak-anak sekolah dan pasar tradisional,” ujarnya saat diwawancarai awak media usai kegiatan, Senin (21/4/2025).
Arbert menambahkan. Bahwa selama ini Balai POM telah aktif melakukan pengawasan di berbagai lini, termasuk produk makanan yang beredar di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pasar tradisional. Berkat kerja sama ini, Kota Palangka Raya berhasil mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.
“Palangka Raya pada tahun 2024 lalu berhasil meraih peringkat kedua terbaik secara nasional untuk wilayah Tengah dan Timur,” ungkapnya.
Prestasi tersebut menunjukkan bahwa upaya pengendalian pangan di Palangka Raya berjalan cukup efektif. Arbert menyebutkan bahwa Kota Bandung berada di atas Palangka Raya dalam peringkat nasional terkait pengawasan pangan. Hal ini menjadi bukti bahwa kerja keras lintas sektor di daerah sudah memberikan hasil yang signifikan.
Namun demikian, Arbert menekankan bahwa pengawasan pangan tidak bisa hanya dibebankan kepada Balai POM semata.
“Tentunya, kita berharap seluruh stakeholder bisa terlibat aktif. Termasuk media massa, agar dapat membantu menyosialisasikan pentingnya keamanan pangan kepada masyarakat,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat luas, terutama orang tua dan pihak sekolah, untuk lebih peduli terhadap jajanan anak-anak. Menurutnya, keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam mencegah peredaran makanan yang tidak memenuhi standar keamanan, khususnya di lingkungan sekolah.
“Ke depan, kita berharap pengawasan terhadap mutu makanan, termasuk yang dijual di sekolah-sekolah, dapat terus ditingkatkan. Dengan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, kita bisa mewujudkan lingkungan pangan yang aman dan sehat, terutama bagi generasi muda kita,” pungkasnya. (ndo)