26.1 C
Jakarta
Tuesday, March 18, 2025

Penyerang PSIM Yogyakarta Rafinha Sindir Penyelenggara Liga 2, Ternyata Ini Persoalannya

Penyerang PSIM Yogyakarta, Rafael de Sa Rodrigues alias Rafinha, baru-baru ini mengeluhkan bahwa hadiah Pemain Terbaik Liga 2 2024/2025 tak kunjung cair.

Rafinha merupakan salah satu pemain asing PSIM yang mampu tampil gemilang di sepanjang gelaran Liga 2 Indonesia. Dia bahkan mampu menjadi tumpuan Laskar Mataram untuk promosi ke Liga 1 di musim 2025/2026 mendatang.

Kontribusi Rafinha untuk PSIM tak tanggung-tanggung. Pemain berusia 32 tahun tersebut sukses menjadi predator mematikan di kotak penalti lawan dengan catatan 20 gol dari 22 penampilan di Liga 2 2024.

Berkat performa mengkilapnya tersebut, Rafinha mendapat predikat sebagai Pemain Terbaik Liga 2 2024/25 dari PT LIB. Pemain asal Brasil berhak mendapatkan hadiah berupa bonus uang sebesar Rp 75 juta atas pencapaiannya itu.

Namun, hadiah itu nampaknya belum kunjung diterima oleh Rafinha atas gelar individu yang ia raih di PSIM Yogyakarta tersebut. Sontak hal tersebut membuatnya geram.

Lewat Instagram @raffinha07 pada Senin (17/3), tampak Rafinha membawa-bawa nama bintang Persib Bandung, yakni Beckham Putra seiring bonus Rp 75 juta yang dijanjikan kepadanya belum kunjung ia terima.

Baca Juga :  PSIM Yogyakarta Kubur Impian Deltras Sidoarjo ke Liga 1

Sebagaimana diketahui, Beckham Putra mendapatkan sanksi denda sebesar Rp.75 juta dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Denda besar itu didapatkan pemain yang akrab disapa Etam setelah memancing reaksi berlebihan dari supporter Persija Jakarta.

Lantas, Rafinha sempat memberi candaan kepada Etam. Dia berkomentar bahwa nominal denda yang dibebankan kepada winger tersebut sama seperti uang hadiah yang ia terima sebagai pemain terbaik Liga 2 2024/25.

Alhasil, eks penyerang PSCS Cilacap menyindir Liga 2 dengan berkelakar. Dia mengatakan bahwa Etam belum membayar denda Rp 75 juta sehingga hadiah pemain terbaik belum kunjung ia terima hingga saat ini.

“Saya pikir ‘Beckham’ tidak membayar denda, bonus saya belum tiba,” unggah Rafinha sembari membagikan tangkapan layar aplikasi mobile-banking miliknya di Instagram pribadinya @raffinha07.

Selain haknya belum terbayarkan, masa depan Rafinha bersama PSIM juga mengandung tanda tanya. Pasalnya, sang pemain kini menulis ‘Free Agent’ di bio Instagram pribadinya.

Baca Juga :  Arsenal Memperpanjang Kontrak David Luiz Setahun

Padahal sebelumnya, pihak PSIM mengatakan bakal mempertahankan pilar pentingnya tersebut untuk berlaga di Liga 1 musim depan. Menarik untuk dinantikan bagaimana kabar terbaru dari Rafinha jelang gelaran Liga 1 2025 mendatang.

Rafinha pertama kali menjajal kompetisi Liga Indonesia pada musim 2023 dengan memperkuat PSCS Cilacap. Penampilan impresif bisa ditunjukkan bersama klub berjuluk Hiu Selatan, namun belum cukup untuk dapat menyelamatkan tim dari degradasi di Liga 2 2023-2024.

Sembilan gol dan satu assist dicetak dari 17 pertandingan (1.462 menit main), atau 7 dan 2 gol (1 assist) dari 12 dan 5 laga di babak pendahuluan dan play-off degradasi.

Turun ke Liga Nusantara membuat PSCS harus melepas Rafinha yang kemudian didatangkan PSIM dan akhirnya berbuah manis. Dia mengantarkan Laskar Mataram promosi ke Liga 1 dan menyabet gelar individu bergengsi yaitu Pemain Terbaik Liga 2.(jpc)

Penyerang PSIM Yogyakarta, Rafael de Sa Rodrigues alias Rafinha, baru-baru ini mengeluhkan bahwa hadiah Pemain Terbaik Liga 2 2024/2025 tak kunjung cair.

Rafinha merupakan salah satu pemain asing PSIM yang mampu tampil gemilang di sepanjang gelaran Liga 2 Indonesia. Dia bahkan mampu menjadi tumpuan Laskar Mataram untuk promosi ke Liga 1 di musim 2025/2026 mendatang.

Kontribusi Rafinha untuk PSIM tak tanggung-tanggung. Pemain berusia 32 tahun tersebut sukses menjadi predator mematikan di kotak penalti lawan dengan catatan 20 gol dari 22 penampilan di Liga 2 2024.

Berkat performa mengkilapnya tersebut, Rafinha mendapat predikat sebagai Pemain Terbaik Liga 2 2024/25 dari PT LIB. Pemain asal Brasil berhak mendapatkan hadiah berupa bonus uang sebesar Rp 75 juta atas pencapaiannya itu.

Namun, hadiah itu nampaknya belum kunjung diterima oleh Rafinha atas gelar individu yang ia raih di PSIM Yogyakarta tersebut. Sontak hal tersebut membuatnya geram.

Lewat Instagram @raffinha07 pada Senin (17/3), tampak Rafinha membawa-bawa nama bintang Persib Bandung, yakni Beckham Putra seiring bonus Rp 75 juta yang dijanjikan kepadanya belum kunjung ia terima.

Baca Juga :  PSIM Yogyakarta Kubur Impian Deltras Sidoarjo ke Liga 1

Sebagaimana diketahui, Beckham Putra mendapatkan sanksi denda sebesar Rp.75 juta dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Denda besar itu didapatkan pemain yang akrab disapa Etam setelah memancing reaksi berlebihan dari supporter Persija Jakarta.

Lantas, Rafinha sempat memberi candaan kepada Etam. Dia berkomentar bahwa nominal denda yang dibebankan kepada winger tersebut sama seperti uang hadiah yang ia terima sebagai pemain terbaik Liga 2 2024/25.

Alhasil, eks penyerang PSCS Cilacap menyindir Liga 2 dengan berkelakar. Dia mengatakan bahwa Etam belum membayar denda Rp 75 juta sehingga hadiah pemain terbaik belum kunjung ia terima hingga saat ini.

“Saya pikir ‘Beckham’ tidak membayar denda, bonus saya belum tiba,” unggah Rafinha sembari membagikan tangkapan layar aplikasi mobile-banking miliknya di Instagram pribadinya @raffinha07.

Selain haknya belum terbayarkan, masa depan Rafinha bersama PSIM juga mengandung tanda tanya. Pasalnya, sang pemain kini menulis ‘Free Agent’ di bio Instagram pribadinya.

Baca Juga :  Arsenal Memperpanjang Kontrak David Luiz Setahun

Padahal sebelumnya, pihak PSIM mengatakan bakal mempertahankan pilar pentingnya tersebut untuk berlaga di Liga 1 musim depan. Menarik untuk dinantikan bagaimana kabar terbaru dari Rafinha jelang gelaran Liga 1 2025 mendatang.

Rafinha pertama kali menjajal kompetisi Liga Indonesia pada musim 2023 dengan memperkuat PSCS Cilacap. Penampilan impresif bisa ditunjukkan bersama klub berjuluk Hiu Selatan, namun belum cukup untuk dapat menyelamatkan tim dari degradasi di Liga 2 2023-2024.

Sembilan gol dan satu assist dicetak dari 17 pertandingan (1.462 menit main), atau 7 dan 2 gol (1 assist) dari 12 dan 5 laga di babak pendahuluan dan play-off degradasi.

Turun ke Liga Nusantara membuat PSCS harus melepas Rafinha yang kemudian didatangkan PSIM dan akhirnya berbuah manis. Dia mengantarkan Laskar Mataram promosi ke Liga 1 dan menyabet gelar individu bergengsi yaitu Pemain Terbaik Liga 2.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/