29.2 C
Jakarta
Wednesday, March 12, 2025

8 Sikap Orang Tua yang Tanpa Sadar Bikin Anak Menjauh

PROKALTENG.CO – Menjalin hubungan dekat dengan anak adalah keinginan setiap orang tua. Namun, tanpa disadari, beberapa sikap justru bisa membuat anak merasa semakin jauh.

Bukan soal kurangnya kasih sayang, tetapi cara merespons perasaan, keputusan, atau permasalahan anak sering kali membuat mereka merasa tidak dipahami. Jika dibiarkan, kedekatan emosional yang seharusnya terjalin hangat bisa berubah menjadi renggang. Lantas, apa saja kebiasaan yang tanpa sadar membuat anak menjauh?

Dilansir dari Personal Branding Blog, berikut delapan sikap orang tua yang perlu dihindari agar hubungan dengan anak tetap harmonis.

1. Terlalu Banyak Memberi Nasihat

Nasihat memang penting, tetapi jika setiap percakapan selalu disertai wejangan panjang, anak bisa merasa dihakimi. Terkadang, mereka hanya ingin didengar tanpa langsung diberi solusi.

Sebagai orang tua, cobalah untuk lebih banyak mendengar. Saat anak bercerita, tanyakan, “Kamu mau pendapat atau hanya ingin didengar?” Dengan begitu, anak merasa dihargai dan tidak tertekan.

2. Menuntut Kesempurnaan

Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, tetapi ekspektasi yang terlalu tinggi justru bisa membuat mereka merasa tidak cukup baik.

Misalnya, ketika anak mendapatkan nilai 80, lalu dibandingkan dengan teman yang mendapat nilai lebih tinggi. Jika terus terjadi, anak akan merasa diterima hanya jika memenuhi standar tertentu.

Daripada fokus pada hasil, apresiasi usaha yang telah mereka lakukan. Katakan, “Aku bangga dengan usaha yang kamu lakukan,” agar anak merasa dihargai dan tidak takut mencoba hal baru.

Baca Juga :  Ingin Hubungan Tetap Mesra? Hindari 7 Kebiasaan Ini

3. Tidak Berbagi Cerita

Hubungan yang baik bukan hanya tentang anak yang berbicara dan orang tua mendengar. Jika orang tua tidak berbagi pengalaman, anak bisa merasa hubungan ini satu arah.

Sesekali, ceritakan pengalaman masa kecil atau tantangan di pekerjaan. Misalnya, “Dulu, aku juga mengalami kesulitan yang sama dan begini cara mengatasinya.” Anak akan merasa lebih dekat dan memahami bahwa orang tua juga pernah menghadapi tantangan serupa.

4. Selalu Menyelesaikan Masalah Anak

Orang tua sering kali ingin melindungi anak dari kesulitan. Namun, jika setiap masalah langsung diselesaikan, anak tidak akan belajar berpikir mandiri.

Alih-alih memberikan solusi, coba tanyakan, “Menurutmu, apa yang bisa dilakukan?” Dengan begitu, anak akan terbiasa menemukan jalan keluar sendiri, sementara orang tua tetap mendukung di belakangnya.

5. Tidak Menyediakan Waktu Berkualitas

Tinggal serumah bukan jaminan memiliki waktu berkualitas. Jika orang tua lebih sering sibuk dengan ponsel atau pekerjaan, anak bisa merasa diabaikan.

Waktu berkualitas tidak harus lama, tetapi penuh perhatian. Luangkan 15-30 menit sehari untuk berbincang tanpa gangguan. Dengan cara ini, anak merasa diperhatikan dan hubungan menjadi lebih erat.

Baca Juga :  Ingin Sukses di Usia Tua? Ternyata 5 Kebiasan Ini Bisa Bikin Orang Hidup Tenang dan Bahagia

6. Tidak Mendengarkan dengan Sungguh-sungguh

Banyak orang tua mengira sudah mendengarkan, padahal hanya mendengar sekilas. Terkadang, perhatian lebih tertuju pada ponsel atau pekerjaan saat anak berbicara.

Akibatnya, anak enggan berbagi cerita. Mendengarkan bukan sekadar mendengar kata-kata, tetapi juga memahami perasaan di baliknya. Beri perhatian penuh, tatap matanya, dan tunjukkan ketertarikan agar anak merasa dihargai.

7. Meremehkan Perasaan Anak

Masalah anak mungkin tampak sepele bagi orang tua, tetapi bagi mereka, hal itu bisa sangat berarti.

Mengatakan “Cuma begitu saja kok sedih” atau “Nanti juga lupa sendiri” bisa membuat anak merasa perasaannya tidak penting. Sebaiknya, tunjukkan empati dengan mengatakan, “Aku mengerti perasaanmu. Apa yang bisa Ayah/Ibu lakukan untuk membantu?”

8. Tidak Mengakui Kesalahan

Banyak orang tua merasa harus selalu benar agar dihormati. Padahal, mengakui kesalahan justru bisa membangun rasa hormat dari anak.

Jika pernah bersikap kasar atau keliru, katakan, “Maaf ya, tadi Ayah/Ibu terlalu emosional.” Ini mengajarkan anak bahwa meminta maaf bukan tanda kelemahan, tetapi bentuk kedewasaan.

Dengan menghindari delapan sikap ini, orang tua bisa membangun hubungan yang lebih hangat dan dekat dengan anak. Komunikasi yang baik adalah kunci utama agar anak tetap terbuka dan merasa nyaman berbagi dengan orang tua. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Menjalin hubungan dekat dengan anak adalah keinginan setiap orang tua. Namun, tanpa disadari, beberapa sikap justru bisa membuat anak merasa semakin jauh.

Bukan soal kurangnya kasih sayang, tetapi cara merespons perasaan, keputusan, atau permasalahan anak sering kali membuat mereka merasa tidak dipahami. Jika dibiarkan, kedekatan emosional yang seharusnya terjalin hangat bisa berubah menjadi renggang. Lantas, apa saja kebiasaan yang tanpa sadar membuat anak menjauh?

Dilansir dari Personal Branding Blog, berikut delapan sikap orang tua yang perlu dihindari agar hubungan dengan anak tetap harmonis.

1. Terlalu Banyak Memberi Nasihat

Nasihat memang penting, tetapi jika setiap percakapan selalu disertai wejangan panjang, anak bisa merasa dihakimi. Terkadang, mereka hanya ingin didengar tanpa langsung diberi solusi.

Sebagai orang tua, cobalah untuk lebih banyak mendengar. Saat anak bercerita, tanyakan, “Kamu mau pendapat atau hanya ingin didengar?” Dengan begitu, anak merasa dihargai dan tidak tertekan.

2. Menuntut Kesempurnaan

Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, tetapi ekspektasi yang terlalu tinggi justru bisa membuat mereka merasa tidak cukup baik.

Misalnya, ketika anak mendapatkan nilai 80, lalu dibandingkan dengan teman yang mendapat nilai lebih tinggi. Jika terus terjadi, anak akan merasa diterima hanya jika memenuhi standar tertentu.

Daripada fokus pada hasil, apresiasi usaha yang telah mereka lakukan. Katakan, “Aku bangga dengan usaha yang kamu lakukan,” agar anak merasa dihargai dan tidak takut mencoba hal baru.

Baca Juga :  Ingin Hubungan Tetap Mesra? Hindari 7 Kebiasaan Ini

3. Tidak Berbagi Cerita

Hubungan yang baik bukan hanya tentang anak yang berbicara dan orang tua mendengar. Jika orang tua tidak berbagi pengalaman, anak bisa merasa hubungan ini satu arah.

Sesekali, ceritakan pengalaman masa kecil atau tantangan di pekerjaan. Misalnya, “Dulu, aku juga mengalami kesulitan yang sama dan begini cara mengatasinya.” Anak akan merasa lebih dekat dan memahami bahwa orang tua juga pernah menghadapi tantangan serupa.

4. Selalu Menyelesaikan Masalah Anak

Orang tua sering kali ingin melindungi anak dari kesulitan. Namun, jika setiap masalah langsung diselesaikan, anak tidak akan belajar berpikir mandiri.

Alih-alih memberikan solusi, coba tanyakan, “Menurutmu, apa yang bisa dilakukan?” Dengan begitu, anak akan terbiasa menemukan jalan keluar sendiri, sementara orang tua tetap mendukung di belakangnya.

5. Tidak Menyediakan Waktu Berkualitas

Tinggal serumah bukan jaminan memiliki waktu berkualitas. Jika orang tua lebih sering sibuk dengan ponsel atau pekerjaan, anak bisa merasa diabaikan.

Waktu berkualitas tidak harus lama, tetapi penuh perhatian. Luangkan 15-30 menit sehari untuk berbincang tanpa gangguan. Dengan cara ini, anak merasa diperhatikan dan hubungan menjadi lebih erat.

Baca Juga :  Ingin Sukses di Usia Tua? Ternyata 5 Kebiasan Ini Bisa Bikin Orang Hidup Tenang dan Bahagia

6. Tidak Mendengarkan dengan Sungguh-sungguh

Banyak orang tua mengira sudah mendengarkan, padahal hanya mendengar sekilas. Terkadang, perhatian lebih tertuju pada ponsel atau pekerjaan saat anak berbicara.

Akibatnya, anak enggan berbagi cerita. Mendengarkan bukan sekadar mendengar kata-kata, tetapi juga memahami perasaan di baliknya. Beri perhatian penuh, tatap matanya, dan tunjukkan ketertarikan agar anak merasa dihargai.

7. Meremehkan Perasaan Anak

Masalah anak mungkin tampak sepele bagi orang tua, tetapi bagi mereka, hal itu bisa sangat berarti.

Mengatakan “Cuma begitu saja kok sedih” atau “Nanti juga lupa sendiri” bisa membuat anak merasa perasaannya tidak penting. Sebaiknya, tunjukkan empati dengan mengatakan, “Aku mengerti perasaanmu. Apa yang bisa Ayah/Ibu lakukan untuk membantu?”

8. Tidak Mengakui Kesalahan

Banyak orang tua merasa harus selalu benar agar dihormati. Padahal, mengakui kesalahan justru bisa membangun rasa hormat dari anak.

Jika pernah bersikap kasar atau keliru, katakan, “Maaf ya, tadi Ayah/Ibu terlalu emosional.” Ini mengajarkan anak bahwa meminta maaf bukan tanda kelemahan, tetapi bentuk kedewasaan.

Dengan menghindari delapan sikap ini, orang tua bisa membangun hubungan yang lebih hangat dan dekat dengan anak. Komunikasi yang baik adalah kunci utama agar anak tetap terbuka dan merasa nyaman berbagi dengan orang tua. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru