PROKALTENG.CO – Dalam hubungan, tidak hanya penampilan yang menentukan daya tarik seseorang, tetapi juga sikap dan kebiasaan. Beberapa sikap tertentu dapat membuat pria enggan berkomitmen, bahkan menjauh.
Berdasarkan perspektif psikologi, ada 12 kebiasaan yang dapat membuat pria berpikir ulang dalam menjalin hubungan. Sikap ini sering kali berkaitan dengan kelemahan emosional dan ketidakseimbangan dalam komunikasi.
- Membicarakan Pernikahan dan Anak Terlalu Dini
Membahas pernikahan atau anak saat hubungan masih dalam tahap awal bisa memberi kesan terburu-buru. Studi American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa pembicaraan ini dapat menimbulkan tekanan bagi pasangan yang baru mengenal satu sama lain.
- Terlalu Banyak Membicarakan Mantan
Sering menyebut mantan dalam obrolan dapat menandakan seseorang belum benar-benar move on. Penelitian APA menemukan bahwa kebiasaan ini dapat menghambat terciptanya koneksi yang sehat dalam hubungan baru.
- Terlalu Banyak Minum Alkohol Saat Kencan
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan saat kencan pertama atau kedua bisa memberikan kesan kurang stabil secara emosional. Studi menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada dinamika hubungan.
- Memiliki Masalah Kemarahan
Perempuan yang mudah marah atau sulit mengendalikan emosi cenderung membuat pasangan merasa tidak nyaman. Studi psikologi menyebutkan bahwa kemarahan yang tidak terkontrol dapat menjadi penghambat dalam membangun hubungan yang harmonis.
- Terlalu Agresif Secara Fisik
Percaya diri adalah hal yang menarik, tetapi sikap agresif berlebihan justru bisa membuat pria takut. Sikap terlalu dominan dalam hubungan sering kali dianggap sebagai ancaman, sehingga membuat pasangan mundur.
- Bersikap Seperti “Gadis Baik” Berlebihan
Selalu mengalah atau terlalu baik dapat dianggap sebagai tanda kelemahan. Penelitian psikologi menemukan bahwa orang yang selalu menuruti keinginan pasangan cenderung kurang dihargai dalam hubungan.
- Mengandalkan Pasangan untuk Menyelamatkan Hidupnya
Mengharapkan pasangan sebagai penyelamat dalam hidup menunjukkan ketergantungan emosional yang berlebihan. Pria lebih tertarik pada perempuan yang mandiri dan mampu mengatasi tantangan hidup sendiri.
- Tidak Memiliki Kehidupan Pribadi yang Jelas
Pria cenderung tertarik pada perempuan yang memiliki kehidupan sendiri, termasuk hobi, teman, dan tujuan pribadi. Kurangnya aspek ini bisa membuat seseorang terkesan terlalu bergantung pada pasangan.
- Cemburu Berlebihan
Kecemburuan yang tidak terkendali sering kali berasal dari rasa tidak aman. Studi psikologi menunjukkan bahwa sikap ini dapat merusak kepercayaan dan keseimbangan dalam hubungan.
- Terlalu Dramatis
Membesar-besarkan masalah kecil atau mencari perhatian dengan cara yang berlebihan dapat menjadi alasan utama pria menjauh. Pria lebih menghargai pasangan yang bisa menghadapi konflik dengan tenang.
- Memohon Perhatian
Bersikap terlalu membutuhkan atau selalu meminta perhatian dapat memberikan kesan tidak percaya diri. Psikologi menunjukkan bahwa individu yang terlalu bergantung pada validasi pasangan cenderung kurang menarik dalam jangka panjang.
- Mengungkapkan Terlalu Banyak Informasi Pribadi
Menceritakan terlalu banyak hal pribadi dalam waktu singkat bisa menjadi tanda kurangnya batasan yang sehat. Menurut para ahli, keseimbangan antara keterbukaan dan privasi justru lebih menarik dalam sebuah hubungan.
Menjaga keseimbangan emosional, membangun kepercayaan diri, dan memiliki kehidupan yang bermakna dapat meningkatkan kualitas hubungan. Sikap yang tepat tidak hanya membuat hubungan lebih sehat, tetapi juga memperkuat daya tarik di mata pasangan. (pri/jawapos.com)
PROKALTENG.CO – Dalam hubungan, tidak hanya penampilan yang menentukan daya tarik seseorang, tetapi juga sikap dan kebiasaan. Beberapa sikap tertentu dapat membuat pria enggan berkomitmen, bahkan menjauh.
Berdasarkan perspektif psikologi, ada 12 kebiasaan yang dapat membuat pria berpikir ulang dalam menjalin hubungan. Sikap ini sering kali berkaitan dengan kelemahan emosional dan ketidakseimbangan dalam komunikasi.
- Membicarakan Pernikahan dan Anak Terlalu Dini
Membahas pernikahan atau anak saat hubungan masih dalam tahap awal bisa memberi kesan terburu-buru. Studi American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa pembicaraan ini dapat menimbulkan tekanan bagi pasangan yang baru mengenal satu sama lain.
- Terlalu Banyak Membicarakan Mantan
Sering menyebut mantan dalam obrolan dapat menandakan seseorang belum benar-benar move on. Penelitian APA menemukan bahwa kebiasaan ini dapat menghambat terciptanya koneksi yang sehat dalam hubungan baru.
- Terlalu Banyak Minum Alkohol Saat Kencan
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan saat kencan pertama atau kedua bisa memberikan kesan kurang stabil secara emosional. Studi menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada dinamika hubungan.
- Memiliki Masalah Kemarahan
Perempuan yang mudah marah atau sulit mengendalikan emosi cenderung membuat pasangan merasa tidak nyaman. Studi psikologi menyebutkan bahwa kemarahan yang tidak terkontrol dapat menjadi penghambat dalam membangun hubungan yang harmonis.
- Terlalu Agresif Secara Fisik
Percaya diri adalah hal yang menarik, tetapi sikap agresif berlebihan justru bisa membuat pria takut. Sikap terlalu dominan dalam hubungan sering kali dianggap sebagai ancaman, sehingga membuat pasangan mundur.
- Bersikap Seperti “Gadis Baik” Berlebihan
Selalu mengalah atau terlalu baik dapat dianggap sebagai tanda kelemahan. Penelitian psikologi menemukan bahwa orang yang selalu menuruti keinginan pasangan cenderung kurang dihargai dalam hubungan.
- Mengandalkan Pasangan untuk Menyelamatkan Hidupnya
Mengharapkan pasangan sebagai penyelamat dalam hidup menunjukkan ketergantungan emosional yang berlebihan. Pria lebih tertarik pada perempuan yang mandiri dan mampu mengatasi tantangan hidup sendiri.
- Tidak Memiliki Kehidupan Pribadi yang Jelas
Pria cenderung tertarik pada perempuan yang memiliki kehidupan sendiri, termasuk hobi, teman, dan tujuan pribadi. Kurangnya aspek ini bisa membuat seseorang terkesan terlalu bergantung pada pasangan.
- Cemburu Berlebihan
Kecemburuan yang tidak terkendali sering kali berasal dari rasa tidak aman. Studi psikologi menunjukkan bahwa sikap ini dapat merusak kepercayaan dan keseimbangan dalam hubungan.
- Terlalu Dramatis
Membesar-besarkan masalah kecil atau mencari perhatian dengan cara yang berlebihan dapat menjadi alasan utama pria menjauh. Pria lebih menghargai pasangan yang bisa menghadapi konflik dengan tenang.
- Memohon Perhatian
Bersikap terlalu membutuhkan atau selalu meminta perhatian dapat memberikan kesan tidak percaya diri. Psikologi menunjukkan bahwa individu yang terlalu bergantung pada validasi pasangan cenderung kurang menarik dalam jangka panjang.
- Mengungkapkan Terlalu Banyak Informasi Pribadi
Menceritakan terlalu banyak hal pribadi dalam waktu singkat bisa menjadi tanda kurangnya batasan yang sehat. Menurut para ahli, keseimbangan antara keterbukaan dan privasi justru lebih menarik dalam sebuah hubungan.
Menjaga keseimbangan emosional, membangun kepercayaan diri, dan memiliki kehidupan yang bermakna dapat meningkatkan kualitas hubungan. Sikap yang tepat tidak hanya membuat hubungan lebih sehat, tetapi juga memperkuat daya tarik di mata pasangan. (pri/jawapos.com)
