PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menggenjot program cetak sawah sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan. Hingga saat ini, lahan yang telah dikontrak mencapai 20.000 hektare dari total target 100.000 hektare.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalteng, Sunarti, menjelaskan bahwa cetak sawah dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan Studi Investigasi dan Desain (SID). Proses ini juga mengacu pada sistem lelang elektronik atau e-katalog guna memastikan transparansi dan efektivitas pelaksanaan di lapangan.
“Kontrak cetak sawah sudah berjalan untuk 20.000 hektare. Prosesnya dilakukan bertahap, tidak sekaligus 100.000 hektare, tetapi mengikuti kesiapan lahan berdasarkan SID,” ujar Sunarti baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa dengan mekanisme e-katalog, pihak ketiga dapat mengakses etalase yang disediakan Kementerian, sehingga proses penawaran dan pengerjaan lebih terjamin.
Saat ini, kontrak lahan yang telah diteken mencakup 20 persen dari target. Namun, jika mengacu pada tahapan yang sudah tayang dan siap untuk dieksekusi, progresnya telah mencapai 56 persen.
“Yang sudah tanda tangan kontrak 20.000 hektare atau sekitar 20 persen. Tetapi jika dihitung dari tahap yang siap dieksekusi, angkanya sudah mencapai 56 persen,” tambahnya.
Program cetak sawah ini dirancang agar lahan yang digarap benar-benar siap tanam. Selain itu, pemerintah juga menggagas program brigade pangan untuk mendukung pengelolaan panen.
“Brigade pangan menjadi salah satu solusi agar produksi lebih optimal. Satu brigade nantinya akan mengelola 200 hektare dan mendapatkan bantuan alat serta mesin pertanian (alsintan) senilai Rp3,1 miliar,” pungkas Sunarti. (hfz)